GELORA.CO - Untuk pertama kalinya, Indonesia dan Rusia menggelar latihan angkatan laut pada 4 hingga 8 November 2024. Pengamat asing melihat latihan militer ini menandakan bahwa presiden Prabowo Subianto akan mencari peran lebih besar di panggung dunia sebagai bagian dari perubahan kebijakan luar negeri (LN).
Pihak TNI Angkatan Laut menyebutkan, latihan itu berlangsung di Laut Jawa dekat pangkalan angkatan laut di Surabaya. "(Ini) merupakan tonggak sejarah latihan bilateral antara TNI AL dan angkatan laut Rusia," menurut TNI Angkatan Laut dalam pernyataannya, seperti dikutip dari kantor berita AFP.
Indonesia telah lama mempertahankan kebijakan luar negeri yang netral dan menolak memihak dalam konflik Rusia-Ukraina atau persaingan AS-China, tetapi Prabowo telah menyerukan hubungan yang lebih kuat dengan Moskow meskipun ada tekanan Barat terhadap Jakarta.
Pada pidato pelantikan, Prabowo berjanji untuk lebih berani di panggung internasional. Pada bulan Juli ia mengunjungi Moskow untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
"Ini adalah bagian dari agenda yang lebih luas untuk meningkatkan hubungan dengan siapa pun, terlepas dari blok geopolitiknya, selama ada manfaat bagi Indonesia," kata Pieter Pandie, peneliti di Pusat Studi Strategis dan Internasional, mengutip AFP.
Blok ASEAN di Asia Tenggara, di mana Indonesia menjadi salah satu anggotanya, menggelar latihan gabungan dengan Rusia pada 2021, namun Jakarta belum pernah menggelar latihan gabungan sendirian dengan Moskow.
Jakarta memiliki hubungan dagang senilai miliaran dolar dengan Moskow, tetapi impor senjata utama telah terhenti dalam beberapa tahun terakhir. Ini menyusul sanksi Barat terhadap Rusia setelah negara merebut Krimea pada 2014 dan melancarkan serangan militer skala penuh terhadap Ukraina pada 2022.
Meski demikian, Prabowo tetap mempertahankan kesepakatan jet tempur Rusia senilai US$1,1 miliar yang disepakati pada 2018 ketika ia diangkat menjadi menteri pertahanan setahun kemudian, meskipun ada ancaman sanksi AS. Jakarta juga menolak untuk mengalah ketika negara-negara Barat melobi Indonesia untuk tidak mengundang Rusia dari KTT G20 yang diselenggarakannya pada 2022.
Prabowo bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin pada bulan Juli, kemudian mengumumkan latihan angkatan laut gabungan yang menurut para ahli menunjukkan bagaimana Moskow akan tumbuh dalam arti penting sebagai bagian dari kebijakan luar negeri yang lebih luas.
Dalam latihan ini Moskow mengirim tiga kapal perang kelas korvet, sebuah kapal tanker sedang, sebuah helikopter militer, dan sebuah kapal tunda. "Mereka menegaskan kembali bahwa kami tidak akan mengasingkan satu atau dua negara di arena geopolitik," kata Anton Aliabbas, asisten profesor di Sekolah Pascasarjana Diplomasi Paramadina.
Tujuan Berbeda
Jakarta dan Moskow memiliki tujuan maritim yang berbeda. Indonesia menghadapi ancaman penyelundupan dan pembajakan sementara Rusia mencari sekutu yang bersedia.
Pieter mengatakan, ia memperkirakan latihan tersebut tidak akan semaju latihan tahunan Super Garuda Shield yang diselenggarakan Indonesia bersama AS dan sekutu lainnya. "Saya kira ini merupakan fase pengenalan hubungan militer antara keduanya, terutama di bidang angkatan laut," katanya.
Namun, latihan militer tersebut mungkin masih menimbulkan kecurigaan Washington, yang telah mencoba mengisolasi Rusia secara diplomatis. Bagi Prabowo, dengan kegiatan ini dapat mengirim pesan tentang kebijakan barunya di awal masa jabatan kepresidenannya, kata Pieter.
"Secara historis, AS telah menjadi mitra pilihan untuk latihan militer. Namun ... Indonesia telah berupaya untuk mendiversifikasi mitranya," katanya. "Dan saya pikir ada tren yang lebih besar secara keseluruhan."
Sumber: inilah