Pemicu Pelaku Carok di Madura Tewaskan Saksi Cabup Sampang Jimad Sakteh, Imbas Beda Pilihan

Pemicu Pelaku Carok di Madura Tewaskan Saksi Cabup Sampang Jimad Sakteh, Imbas Beda Pilihan

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Pemicu Pelaku Carok di Madura Tewaskan Saksi Cabup Sampang Jimad Sakteh, Imbas Beda Pilihan

GELORA.CO - 
Terkuak pemicu aksi carok di Madura yang gegerkan warga sekitar dan media sosial usai tewaskan saksi calon Bupati (Cabup) Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz, disingkat Jimad Sakteh.

Ketua Tim Pemenangan Pasangan Jimad Sakteh, Surya Noviantoro menceritakan sebelum terjadi aksi carok, terjadi penghadangan dari beberapa orang yang tidak bertanggung jawab kepada Paslon Jimat Sakteh.

"Setelah ada negosiasi, akhirnya pasangan calon kami bisa diamankan dan keluar dari lokasi," ujarnya.

Kemudian, berselang beberapa menit kemudian para pelaku yang terdiri dari 5 orang mendatangi Jimmy Sugito Putra korban di Minggu siang.

Mereka langsung membacok Jimmy dengan cara keroyokan menggunakan senjata tajam jenis celurit, sedangkan korban Jimmy dalam kondisi tidak siap mempertahankan diri karena membawa sajam jenis apapun.

"Kericuhan itu akhirnya menimbulkan korban jiwa, korban merupakan pendukung Paslon Jimat Sakteh," beber Surya Noviantoro.

Korban Jimmy pun langsung bersimbah darah tanpa mampu memberi perlawanan berarti. 

Dia tewas bersimbah darah dengan luka bacok di sejumlah bagian tubuhnya.

Sebagai informasi, Jimmy tewas dicarok saat Paslon Jimat Sakteh sedang melakukan kunjungan ke salah satu kediaman tokoh agama di desa setempat.

Aksi carok tersebut lantas diduga bertendensi politik. 

Sebab, sikap Jimmy yang mendukung paslon Jimad Sakteh bertentangan dengan mayoritas sikap politik warga di kampungnya yang mendukung paslon nomor 1, KH. Muhammad Bin Muafi Zaini dan H. Abdullah Hidayat.

Sosok Pelaku Carok Madura


Inilah sosok pelaku carok Madura yang tega menewaskan Jimmy Sugito Putra.

Saat ini polisi telah berhasil menangkap satu pelaku pembunuhan carok Madura.

Satu pelaku itu adalah seorang pria berinisial FS, warga setempat.

Kapolda Jatim, Irjen Imam Sugianto mengatakan bahwa, saat ini pihaknya terus melakukan pendalaman terhadap pelaku FS dengan harapan dapat melakukan pengembangan dan menangkap pelaku lainnya.

"Peran dari pelaku ini, kita masih mendalaminya. Untuk posisinya saat ini pelaku sudah berada di Polda Jatim," ujarnya.

Menurutnya, saat ini tim tengah berada di lapangan untuk terus melakukan pendalaman sekaligus pengajaran terhadap pelaku lainnya mengingat, pelaku lebih dari satu orang.

"Kami minta doanya kepada masyarakat semoga pelaku lainnya cepat diamankan dan jalannya Pilkada 2024 di Sampang terus damai," pungkasnya. 

Polda Jatim Tangkap 1 Pelaku 


Kepolisian Daerah Jawa Timur atau Polda Jatim menangkap salah satu pelaku carok atau pembacokan tewaskan pendukung pasangan calon Pilkada Sampang, Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz yang dikenal dengan julukan Jimad Sakteh.

Korban Jimmy Sugito Putra tewas di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura pada Minggu (17/11/2024) setelah menjadi korban carok 5 orang.

Satu pelaku yang kini telah ditangkap Polda Jatim adalah seorang pria berinisial FS, warga setempat.

Kapolda Jatim, Irjen Imam Sugianto mengatakan bahwa, saat ini pihaknya terus melakukan pendalaman terhadap pelaku FS dengan harapan dapat melakukan pengembangan dan menangkap pelaku lainnya.

"Peran dari pelaku ini, kita masih mendalaminya. Untuk posisinya saat ini pelaku sudah berada di Polda Jatim," ujarnya.

Menurutnya, saat ini tim tengah berada di lapangan untuk terus melakukan pendalaman sekaligus pengajaran terhadap pelaku lainnya mengingat, pelaku lebih dari satu orang.

"Kami minta doanya kepada masyarakat semoga pelaku lainnya cepat diamankan dan jalannya Pilkada 2024 di Sampang terus damai," pungkasnya. 

4 Pelaku Carok di Sampang Madura Masih Buron


Pihak keluarga dan petinggi parpol pengusung pasangan calon Junaidi Slamet-Mahfudz atau dikenal dengan sebutan Jimad Sakteh, mendesak Polda Jatim untuk bertindak cepat.

Pasalnya, hingga saat ini, Polda Jatim baru menangkap satu orang terduga tukang carok berinisial FS.

Padahal, dalam kejadian carok di Ketapang, Madura yang menewaskan Jimmy Sugito, pelaku diketahui berjumlah lima orang.

Untuk diketahui, Jimmy Sugito merupakan seorang saksi dari pasangan calon Junaidi Slamet-Mahfudz atau disingkat Jimad Sakteh di Pilkada Sampang 2024.

Jimmy menjadi korban carok diduga dilakukan oleh lima orang yang hingga kini belum ditangkap semua oleh polisi.

Adapun carok terjadi di Desa Ketapang Laok, Kecataman Laok, Kabupaten Sampang, Minggu (17/11/2024) di siang bolong.

Pascaperistiwa mengenaskan itu, pihak keluarga Jimmy Sugito dan petinggi partai politik (parpol) pengusung Jimad Sakteh mendesak aparat bertindak cepat menangkap pelaku. 

Baik pihak keluarga maupun petinggi parpol pengusung mengingikan para pelaku mendapatkan hukum seadil-adilnya.

Hal itu lantaran berkaitan dengan penghilangan nyawa Jimmy Sugito.

Apalagi, menurut pihak keluarga, Jimmy Sugito dianggap sebagai sosok baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitar tempat tinggalnya.

Paman Jimmy Sugito bernama Abu Sidik mengungkapkan mengenal pribadi keponakannya tersebut.

Abu Sidik mengatakan dari kecil hingga memiliki anak, korban tidak pernah neko-neko dengan orang lain.

Termasuk tetangga dan warga lainnya.

"Keponakanan (korban) saya ini sangat ramah, adat sopan santun ke timuran yang diterapkan oleh keponakan saya ini," ujarnya.

Setelah kejadian itu, ia bahkan sempat bertanya kepada warga lainnya tentang pribadi korban. 

Para warga menilai korban sangat baik dan taat bekerja. Jimmy merupakan petugas PLN. 

Ketika ada panggilan, meski tengah malam, korban tetap pergi ke lokasi kerja misalkan. 

"Pekerjaan keponakan saya, petugas PLN jadi saat ada panggilan dari atasan ke lapangan dia langsung menuju ke lokasi," terangnya.

Abu memwakili keluarga meminta kepada penegak hukum untuk menangkap seluruh pelaku dan menghukumnya seadil-adilnya karena persoalan ini telah menghilangkan nyawa orang.

"Insyallah kalau dari keluarga tidak akan melakukan tuntutan seperti balas dendam, karena kita orang berpendidikan," tuturnya.

"Jadi kami hanya memohon kepada penegak hukum agar seluruh pelaku diamankan karena sejumlah pelaku telah terekam video dan jelas ciri-cirinya," imbuhnya.(**) 

Sumber: tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita