Mahasiswa USU Geruduk Kampus gegara Rektor Prof Muryanto Diduga Cawe-cawe Pilgub Sumut

Mahasiswa USU Geruduk Kampus gegara Rektor Prof Muryanto Diduga Cawe-cawe Pilgub Sumut

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Massa Aliansi Mahasiswa Cinta Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar unjuk rasa di kampusnya. Aksi mereka dilakukan di depan Gedung Majelis Wali Amanat (MWA), kampus USU, Senin 18 November 2024.

Mahasiswa menuntut MWA agar segera memeriksa Rektor USU, Prof. Muryanto Amin karena diduga melakukan cawe-cawe. Prof Muryanto diduga  menguntungkan salah satu paslon Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut.

Selain Muryanto, mahasiswa USU juga menyoroti Wakil Rektor II USU, M.Arifin Nasution dan Dekan FISIP USU, Hatta Ridho, yang diduga juga cawe-cawe di Pilgub Sumut 2024.

Koordinator Aksi mahasiswa, Fahrurozi mengatakan cara Rektor USU yang diduga terlibat politik praktis pada Pilgub Sumut 2024 tidak bisa ditolerir. Ia menduga sang rektor terkesan menyeret kampus ke ranah politik praktis. 

Bahkan ia menduga penggunaan fasilitas kampus seperti rumah dinas untuk kepentingan politik. Penggunaan itu seperti simulasi debat dan pertemuan-pertemuan politik di lingkungan kampus.

"Terdengar kabar bahwasannya rumah dinas Bang Muri ini, dipakai sebagai tempat untuk gladinya satu pasangan (calon Gubernur) tertentu," kata Rozi, sapaan akrabnya, Senin, 19 November 2024.

Maka itu, mahasiswa mendesak MWA agar segera memeriksa dan mencopot Prof Muryanto sebagai rektor. Rozi menilai dugaan keterlibatan rektor di Pilgub 2024 telah mencederai netralitas kampus.

Dia menyenut salah satu pelanggaran yang dilakukan rektor adalah Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Karena itu kami 2X24 jam MWA harus melakukan langkah konkrit dalam kasus ini, bila tidak mahasiswa akan melakukan aksi serupa,” kata Rozi disambut teriakan seluruh mahasiswa.

Rozi menyampaikan, dalam beberapa hari terakhir, banyak elemen dan organisasi mahasiswa mengutarakan kegelisahan serta keresahan atas sikap Prof Muryanto. Tindakan sang rektor dinilai sudah menyimpang karena diduga menyalahgunakan kedudukannya demi kepentingan politik praktis.

“Sebagai rektor, Muryanto Amin seharusnya menjaga netralitas perguruan tinggi, sebab ini merupakan prinsip fundamental sebuah universitas,” tutur Rozi.

Rozi yang mewakili mahasiswa menegaskan aksi ini merupakan 'peringatan keras' kepada Prof Muryanto atas keresahan mahasiswa dan masyarakat luas.

”Ini merupakan seruan moral yang dikumandangkan mahasiswa sebagai agen perubahan,” ujar Rozi yang direspons teriakan para mahasiswa.

Lebih lanjut, dia mengatakan, aksi mahasiswa merupakan gerakan moral yang tak ditunggangi kepentingan politik. Maka itu, ia bilang jika rektor masih memiliki hati nurani, harus segera memberikan klarifikasi atas keterlibatannya dalam politik praktis.

"Kami sedang melakukan kewajiban terhadap publik. Karena kami mahasiswa kami ingin keberadaan universitas harus bermanfaat kepada bagi rakyat," kata Rozi.

Aksi demo mahasiswa itu diterima Sekretaris MWA USU Prof. dr. Guslihan Dasatjipta Sp. A, Ada juga beberapa anggota MWA, seperti, Prof. Dr. Hasim Purba. SH, M.Hum. Prof. dr. Guslihan Dasatjipta. MWA berjanji segera menindak lanjuti tuntutan mahasiswa.

Dia menuturkan pihaknya akan segera mengundang Prof Muryanto untuk melakukan klarifikasi atas tuntutan mahasiswa.

"Tapi, kalau harus melakukan 2X24 jam itu tidak bisa kami pastikan, karena ada tugas yang harus kami tuntaskan, karena sudah teragenda sebelumnya, seperti menguji mahasiswa," kata Prof. dr. Guslihan Dasatjipta. 

Namun, ia menuturkan, pihaknya sejauh ini belum punya bukti tertulis terkait tuntutan yang disampaikan mahasiswa.

”Kami belum memiliki bukti atas cawe-cawe rektor pada Pilgub Sumut 2024. Kami tahu dari mahasiswa. Begitu pun, kami akan segera melakukan langkah konkrit,” ujarnya.

Sumber: viva
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita