GELORA.CO - Kolaborasi yang baik antar kementerian dan pemanfaatan teknologi canggih, menjadi kunci keberhasilan mencapai swasembada gula.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zuhas optimistis jika kolaborasi tersebut berjalan baik maka Indonesia bisa mencapai swasembada gula kurang dari empat tahun.
Zulhas menyebutkan, produksi gula tahun ini akan mencapai 2,4 juta ton. Namun, masih defisit 800 ribu ton.
“Kalau dulu 2,2 juta ton. Tahun ini 2,4 juta ton. Berarti naik 200.000 ton. Kita ini kurangnya kira-kira 800 ribu ton,” ujar Zulhas, saat menghadiri peluncuran Program Manis menuju Swasembada Gula Nasional, di Lumajang, Jawa Timur, dikutip Jumat 22 November 2024.
Namun, kini pemerintah telah menyalurkan sejumlah bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) ke sejumlah petani. Pemerintah juga memberikan bibit unggul untuk menggenjot produksi pertanian.
"Kita pakai teknologi, ada drone, irigasinya, alatnya juga kalau dulu pakai cangkul, sekarang pakai mesin. Bibitnya varietas baru yang merupakan bibit unggul dari sebelumnya, sehingga produktivitasnya bisa tinggi," jelas Zuhas.
Menurutnya, produksi gula di Indonesia sudah mengalami kenaikan. Tahun lalu produksinya mencapai 2,2 juta ton. Tahun ini meningkat menjadi 2,4 juta ton.
"Namun untuk memenuhi kebutuhan gula nasional masih kurang 800 ribu ton, kami akan mempercepat. Kalau produktivitasnya tinggi dan untungnya banyak, sehingga petani tebu akan menanam lagi dan Indonesia bisa swasembada gula sebelum 2028," teran Zulhas.
Selain memanfaatkan teknologi dan pemberian bibit unggul, pemerintah juga bakal melakukan optimalisasi lahan-lahan yang telah ada untuk meningkatkan produksi tebu.
“Yang ada dioptimalisasi, lahan-lahan yang ada dioptimalisasi melalui teknologi, bibit unggul, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Ia mengatakan, wilayah seperti Merauke menjadi target pengembangan lahan baru.
"Kita akan kembangkan lahan baru di wilayah Merauke dan beberapa tempat lain. Merauke ini ada 600.000 hektar lahan baru," kata Zulhas.
Sumber: rmol