GELORA.CO - Selama masa kampanye Pilkada Serentak 2024, sejumlah calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah bergantian menemui Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Mulyono di kediamannya di Solo, untuk meminta restu.
Menanggapi hal ini, aktivis Muhammad Said Didu mewanti-wanti agar para pemilih tidak mencoblos calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah yang didukung Jokowi.
Peringatan tersebut disampaikan Said Didu melalui akun X pribadinya pada Selasa 12 November 2024.
"PENGUMUMAN. Agar Indonesia tidak dikuasai oleh OLIGARKI, maka JANGAN PILIH cagub/cabup/cawalikota yg didukung JOKO WIDODO pada Pilkada 2024," kata Said Didu.
"Karena patut diduga jika calon yg didukung JOKO WIDODO dan Gengnya menang maka akan jadi alat OLIGARKI utk gusur dan ambil tanah rakyat," sambungnya.
Selama musim kampanye Pilkada 2024, sejumlah calon kepala daerah berdatangan mengunjungi kediaman Jokowi, untuk mendapat arahan dan dukungan.
Mereka di antaranya pasangan calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen; Calon Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru; Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil; Calon Wakil Gubernur Jambi, Letnan Jenderal (Purnawirawan) Sudirman
Berikutya Pasangan calon bupati dan wakil bupati Lamongan, Jawa Timur, Abdul Ghofur-Firosya Shalati; asangan calon bupati dan wakil bupati Temanggung, H.M. Al Khadziq-Bimo Alugoro; asangan calon bupati dan wakil bupati Banjar, Kalimantan Selatan, Syaifullah Tamliha-Habib Ahmad Bahasyim; pasangan calon bupati dan wakil bupati Landak, Kalimantan Barat, Heri Saman-Vinsensius
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Karanganyar, Jawa Tengah, Ilyas Akbar Almadani-Tri Haryadi; pasangan calon bupati dan wakil bupati Boyolali, Jawa Timur, Agus Irawan-Dwi Fajar Nirwana; pasangan Calon Wali Kota Solo dan dan Wakil Wali Kota, Respati Ardi-Astrid Widayani.
Sumber: rmol