GELORA.CO - APARAT Polrestabes Surabaya menangkap Ivan Sugianto, pelaku perundungan siswa SMA Gloria 2 Surabaya, di Bandara Juanda. Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis sore (14/11).
Ivan dijemput paksa petugas kepolisian dan Satgas Pengamanan Bandara Juanda seturun dari pesawat. Wali murid siswa SMA Cita Hati itu baru saja melakukan penerbangan dari Jakarta-Surabaya.
Ivan dijemput paksa petugas gabungan Kamis sore, pukul 16.20 WIB. Dia dijemput di terminal kedatangan Terminal 1 Bandara Juanda, tepatnya di gate 4 garbarata 6.
Mengenakan masker putih, Ivan hanya bisa tertunduk saat digelandang petugas. Saat dijemput petugas, Ivan hanya sendirian.
Oknum wali murid yang viral ini terlihat tetap kooperatif. Petugas Satreskrim Polrestabes Surabaya sempat menunjukkan surat perintah penangkapan kepada dirinya.
Dari Bandara Juanda, petugas langsung membawanya ke Mapolrestabes Surabaya. Ivan dijadwalkan akan menjalani serangkaian pemeriksaan. Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi kepolisian apakah Ivan langsung ditetapkan sebagai tersangka.
Sebelum ditangkap, Ivan sempat mengunggah video permintaan maaf, karena perbuatan arogan yang membuat gaduh masyarakat di Indonesia. Bahkan sempat meneteskan air mata saat menyampaikan permintaan maaf tersebut.
"Saya Ivan Sugianto sebagai orang tua dari Excel, saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya, dan saya benar-benar menyesal atas perbuatan dan kegaduhan yang telah terjadi," kata Ivan.
Kasus ini berawal aksi Ivan Sugianto yang melabrak siswa SMA Gloria 2 Surabaya dengan arogan pada pertengahan Oktober 2024 lalu. Ia memaksa siswa yang dilabrak untuk bersujud dan menggonggong. Saat itu Ivan datang ke sekolah korban dengan dikawal sejumlah preman.
Permasalahan ini bermula dari pertandingan basket antara SMA Gloria 2 melawan SMA Cita Hati. Saat itu korban mengejek rambut anak pelaku, dengan menyebut seperti rambut anak pelaku seperti pudel. Selaku orang tua, Ivan kemudian marah setelah mendapat aduan dari anaknya.
Sumber: mediaindonesia