GELORA.CO - Dukungan politik Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang memilih turun gunung membantu pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Ridwan Kamil (RK)-Suswono direspon santai PDI Perjuangan.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai bahwa dukungan Jokowi justru membawa keuntungan bagi Cakada yang diusung PDIP, yaitu Pramono Anung dan Rano Karno.
"Sebelum adanya endorsement Pak Jokowi, kami merancang dua putaran. Justru begitu Pak Jokowi meng-endorse dan mendapat reaksi negatif dari publik, ini malah bisa satu putaran (untuk Pramono)," ungkap Hasto saat jumpa pers di DPP PDIP, Rabu 20 November 2024.
Hasto melanjutkan, reaksi negatif masyarakat setelah Jokowi mendukung RK meyakinkannya akan kemenangan jagoan PDIP yang memiliki nomor urut 3.
"Kedewasaan Mas Pram dalam merespon itu menunjukkan kematangan emosional dan kepemimpinan dari seorang Pramono Anung," kata Hasto.
Kepencet diri PDIP ditambah dengan datangnya dukungan dari Gubernur Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan. Hasto menyebut, antara PDIP dan Anies saat ini tidak lagi berseberangan.
Justru sebaliknya, tengah menghadapi 'musuh' yang sama. Bahkan Hasto mengaku PDIP dan Anies kini memiliki masalah yang sama yakni demokrasi Indonesia yang dikebiri.
"Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan para relawan, kelompok civil society, juga rekan-rekan pers, juga di Jakarta secara khusus dukungan dari Anak Abah," pungkasnya.
Anak Abah merupakan sebutan untuk pendukung Anies Baswedan. Julukan ini mulai dipopulerkan pada pemilihan presiden lalu, di mana Anies juga menjadi salah satu kandidat.
Sumber: rmol