GELORA.CO - Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Jokowi memberikan dukungan kepada pasangan calon gubernur (cagub) dan wakil gubernur (cawagub) nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin pada Pilkada Jateng 2024.
“Dukungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi memberikan semangat baru bagi kami,” ujar Calon Gubernur Ahmad Luthfi-Taj Yasin dikutip dari Tribun Jateng.
Ahmad Luthfi membagikan momen pertemuan dengan Jokowi di salah satu kedai kopi di Solo, Jawa Tengah pada Minggu (27/10/2024).
“Pak Jokowi punya perhatian besar terhadap kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah,” kata Luthfi.
Sepekan kemudian, Luthfi kembali membagikan foto bersama dengan Prabowo Subianto dan Jokowi.
“Integrasi dan keselarasan visi dengan pemerintah pusat menjadi kunci utama,” kata Luthfi.
Ajakan Prabowo.
Ajakan itu pertama kali diunggah akun Instagram Ahmad Luthfi @ahmadluthfi_official, Sabtu (9/11/2024) siang.
Dalam video tersebut, tampak Prabowo berdiri bersama Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.
“Assalamualaikum Wr. Wb, salam sejahtera untuk kita sekalian, Shalom, Om Swastiastu Namo Buddhaya, Salam Kebajikan. Saudara-saudara sekalian, sebagaimana saudara ketahui, bulan Februari tanggal 14, kita telah melaksanakan pemilihan umum, khususnya pemilihan presiden dan legislatif, dan pemilihan umum tersebut, saya dan saudara Gibran Rakabuming Raka telah menerima mandat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Prabowo.
Presiden RI itu juga menegaskan, ajakan itu disampaikannya dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Gerindra.
Prabowo pun menyinggung pengalaman Ahmad Luthfi dan Taj Yasin yang tak perlu diragukan lagi.
"Komjen Ahmad Luthfi berpengalaman sebagai Kapolda Jateng, Taj Yasin Maimun juga pengalaman sebagai Wakil Gubernur. Ini kolaborasi tepat," ujar Prabowo.
Kata Istana
Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi menjelaskan ajakan itu disampaikan Prabowo dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Partai Gerindra.
Adapun Gerindra menjadi satu di antara partai yang mendukung Ahmad Luthfi-Taj Yasin pada Pilkada Jateng 2024 mendatang.
"Pak Prabowo adalah ketua umum partai. Sebagai ketua umum partai beliau menandatangani rekomendasi untuk calon-calon kepala daerah," ujar Hasan, dikutip dari Kompas.com, Minggu (10/11/2024).
Menurut Hasan, Prabowo sebagai orang nomor satu di Partai Gerindra sudah selayaknya mengajak masyarakat mendukung pasangan calon (paslon) yang diusung partainya.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menegaskan pejabat negara termasuk presiden diperbolehkan melakukan kampanye politik sesuai aturan yang berlaku.
"Prinsipnya Presiden sebagai pejabat negara (Pasal 58 UU 20/2023) boleh berkampanye, dalam artian menyerukan, mengimbau, mengajak memilih salah satu paslon dalam Pilkada, sepanjang dalam status cuti kampanye," jelas Dasco.
Bisakah Dukungan Itu Memenangkan Calon?
Survei Litbang Kompas untuk Pilkada Jawa Tengah 2024 menunjukkan bahwa sosok Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) masih berpengaruh dalam menentukan pilihan warga Jawa Tengah.
Berdasarkan survei yang dilakukan pada tanggal 15 Oktober-20 Oktober 2024 itu, ada 43,9 persen responden yang mempertimbangkan memilih calon kepala daerah (gubernur) Jawa Tengah yang didukung Jokowi.
Di sisi lain, 42,4 persen responden menyatakan tidak mempertimbangkan faktor ini, sementara 13,7 persen lainnya tidak tahu atau tidak menjawab.
Selain itu, survei ini juga mengungkap bahwa mayoritas publik Jawa Tengah puas terhadap kinerja Jokowi selama dua periode masa jabatannya.
Sebanyak 79,1 persen responden menyatakan puas terhadap kinerja Jokowi, sementara 17,9 persen mengaku tidak puas, dan 3,0 persen sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.
Tidak hanya Jokowi, sosok presiden terpilih Prabowo Subianto juga memiliki pengaruh di Pilkada Jawa Tengah.
Sebanyak 41,2 persen responden menyatakan akan mempertimbangkan memilih calon yang didukung Prabowo, sementara 44,7 persen lainnya tidak menjadikannya sebagai pertimbangan, dan 14,1 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Peneliti Litbang Kompas M Toto Suryaningtyas mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat dukungan dari tokoh-tokoh nasional seperti Jokowi dan Prabowo tetap dipertimbangkan oleh pemilih.
Misalnya, kata Toto, peristiwa-peristiwa menjelang Pemilihan Presiden 2024, termasuk terjadinya keretakan hubungan antara PDI-P dan Jokowi.
"Faktor resistensi ke PDI-P dan Mega lebih besar daripada Jokowi-Prabowo. Itu dampak peristiwa pra Pemilu 2024 yang lalu. Intinya beberapa peristiwa jelang Pilpres saat pecah kongsi PDI-P-Jokowi, (yang) masih berdampak hingga kini," kata Toto, kepada Kompas.com, saat dihubungi, pada Minggu (3/11/2024).
Sementara itu, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memiliki tingkat dukungan yang lebih rendah dalam memengaruhi pilihan pemilih.
Hanya 26,5 persen responden yang menyatakan akan mempertimbangkan calon yang didukung Megawati, sedangkan 57,1 persen tidak mempertimbangkannya, dan 16,4 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Survei ini melibatkan 1.000 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Tengah.
Survei tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error lebih kurang 3,1 persen. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas
Sumber: Tribunnews