DHL Sepakat Kasus Tom Lembong Sumir, Prabowo Diingatkan Hati-hati dengan Pejabat Titipan Rezim Lama

DHL Sepakat Kasus Tom Lembong Sumir, Prabowo Diingatkan Hati-hati dengan Pejabat Titipan Rezim Lama

Gelora News
facebook twitter whatsapp
DHL Sepakat Kasus Kasus Tom Lembong Sumir, Prabowo Diingatkan Hati-hati dengan Pejabat Titipan Rezim Lama

GELORA.CO -
Pengamat Hukum & Politik Mujahid 212, Damai Hari Lubis sepakat dengan politisi Gerindra Habiburokhman soal kasus hukum yang menjerat Tom Lembong menimbulkan tuduhan sumir terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Ketua Komisi III DPR Habiburokhman mendesak Kejaksaan Agung (Kejagung) menjelaskan secara jelas prihal kasus dugaan korupsi impor gula, yang menjerat mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembomg.

Menurutnya, konstruksi hukum yang menjerat Tom Lembong sangat sumir.

Dia mengatakan, jika Kejagung tidak segera memberikan penjelasan, maka dugaan publik bahwa kasus Tom Lembong merupakan politisasi hukum, akan semakin menguat.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, hal tersebut akan berdampak negatif bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Tanpa adanya penjelasan yang jelas dan detail, pengusutan kasus tipikor Tom Lembong bisa menimbulkan tuduhan bahwa pemerintahan Pak Prabowo menggunakan intrumen hukum untuk urusan politik," kata Habiburokhman.

Menanggapi hal itu, Damai Hari Lubis (DHL) mengingatkan Partai Gerindra dan Prabowo mesti hati-hati dengan para pejabat titipan rezim lama.

"Hal ini bisa membuat pengaruh buruk kepada publik, seandainya apa yang mereka kerjakan tanpa sepengetahuan atau koordinasi kepada Presiden sebagai pemimpin tertinggi kabinet. Dan yang mengerikan, semua kesalahan akan ditimpakan kepada Presiden. Lalu yang perlu digarisbawahi, apakah ini jebakan kera, dari yang punya misi? Spesial untuk Prabowo, agar publik bergejolak? Lalu muncul kegaduhan yang sengaja diciptakan?", ungkapnya dalam pernyataan tertulis kepada gelora.co.

DHL mensinyalir kasus Tom Lembong demi menimbulkan citra buruk agar Prabowo tidak lebih baik dari pemerintahan lama, "Lalu berujung munculkan upaya impeachment?", imbuhnya.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita