Biden 'Dirujak' karena Beri Ranjau Darat ke Ukraina

Biden 'Dirujak' karena Beri Ranjau Darat ke Ukraina

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Presiden Joe Biden panen kritik usai Amerika Serikat akan mengirim ranjau darat anti-manusia untuk melawan pasukan Rusia.

Kritik itu muncul dari kelompok anti ranjau internasional, Internasional Campaign to Ban Landmines (ICBL) pada Rabu (20/11).

"[ICBL] mengecam keputusan buruk ini dari Amerika Serikat," demikian rilis resmi kelompok itu, dikutip AFP.

Mereka lalu berujar, "ICBL akan bekerja untuk agar AS membatalkan [keputusan itu]."

ICBL juga menyebut Ukraina harus menyatakan mereka tak bisa dan tak akan menerima senjata tersebut, demikia dikutip English Al Arabiya.

Kecaman itu muncul setelah Biden mengizinkan AS mengirim ranjau anti-manusia atau dikenal "ranjau persisten" ke Rusia.

Salah satu pejabat mengatakan Biden memutuskan memberi ranjau anti-pasukan guna menopang pertahanan Ukraina.

Ranjau itu, lanjut dia, hanya akan digunakan di wilayah Ukraina dan bukan di daerah penduduk.

Ranjau darat tak lagi aktif setelah jangka waktu tertentu saat daya baterai habis.

Sebelum ini, Biden juga mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang wilayah dalam Rusia.

Ukraina memang selama ini terus melobi AS agar mengizinkan mereka menggunakan sistem pertahanan udara roket ATACMS. Senjata ini memiliki jangkauan hingga 306 kilometer.

Sumber: cnn
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita