GELORA.CO - Jakarta, 18 Oktober 2024 – Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 1, Suswono, melakukan blusukan ke kawasan Rawa Jati, Jakarta Selatan, untuk meninjau revitalisasi Sungai Ciliwung. Kunjungan ini menunjukkan keseriusan pasangan RIDO dalam mengimplementasikan strategi penanganan banjir yang berkelanjutan.
Selama kunjungan, Suswono berdialog dengan warga sekitar yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung, mendengarkan langsung keluhan dan kebutuhan masyarakat terkait dampak banjir yang terus menghantui kawasan tersebut. “Masalah banjir di Jakarta adalah tantangan yang membutuhkan solusi jangka panjang. Kami di RIDO memahami bahwa ini bukan hanya masalah infrastruktur, tetapi juga menyangkut kesejahteraan warga yang terus terganggu setiap musim hujan,” ujar Suswono di sela-sela kunjungannya.
Dalam rencana pasangan Ridwan Kamil dan Suswono, penanggulangan banjir akan dilakukan secara komprehensif dari hulu hingga hilir. Salah satu fokus utama adalah penambahan biopori dan sumur resapan di berbagai titik di Jakarta. Solusi ini bertujuan untuk memperlambat aliran air sebelum mencapai kawasan utara Jakarta yang sering kali menjadi titik terparah banjir. RIDO juga berencana memperkuat koordinasi dengan daerah aglomerasi seperti Jawa Barat guna memitigasi dampak banjir yang bersumber dari luar Jakarta.
Sebagai bagian dari pendekatan yang menyeluruh, pasangan ini juga akan mengoptimalkan naturalisasi dan normalisasi sungai-sungai besar di Jakarta, termasuk Sungai Ciliwung. Program ini mencakup pengerukan, pelebaran sungai, dan penanaman vegetasi alami di bantaran sungai, menciptakan keseimbangan antara ruang untuk aliran air dan ruang terbuka hijau yang bisa dinikmati masyarakat.
Dalam kunjungannya ke Sungai Ciliwung, Suswono juga menekankan pentingnya implementasi sejumlah program unggulan RIDO dalam penanganan banjir:
1. Normalisasi dan Naturalisasi Sungai – Upaya memperlebar dan mengeruk sungai-sungai di Jakarta untuk meningkatkan kapasitas tampung air, dikombinasikan dengan penanaman vegetasi alami di sepanjang sungai.
2. Biopori dan Sumur Resapan – Pemasangan biopori dan sumur resapan secara masif di berbagai lokasi sebagai upaya preventif untuk menampung air hujan.
3. *Giant Sea Wall* – Melanjutkan rencana pemerintah pusat dalam pembangunan Giant Sea Wall di pesisir utara Jakarta sebagai antisipasi terhadap ancaman kenaikan air laut, yang diproyeksikan akan mengurangi risiko banjir rob akibat perubahan iklim.
4. *Pemeliharaan Drainase dan Stasiun Pompa* – Perawatan rutin dan peningkatan kapasitas drainase serta pembangunan stasiun pompa air untuk mengalirkan air banjir secara lebih efektif.
5. *Revitalisasi Setu dan Danau Retensi* – Pengembangan dan revitalisasi setu serta danau retensi sebagai area penampungan air hujan.
Suswono juga menyoroti kesuksesan Ridwan Kamil, yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, dalam membangun waduk-waduk yang dapat menahan 30% aliran air dari selatan Jakarta. Inovasi ini akan dikombinasikan dengan upaya pengerukan sungai secara rutin dan pengembangan Banjir Kanal Timur (BKT), yang tidak hanya bertujuan untuk mengurangi risiko banjir, tetapi juga mengubah sungai-sungai menjadi jalur transportasi air dan objek wisata.
Kunjungan Suswono ke Rawa Jati tidak hanya menyoroti rencana teknis, tetapi juga memperlihatkan kepedulian terhadap warga yang terdampak. Ia menyempatkan diri untuk mendengar langsung cerita dan keluhan warga yang tinggal di daerah rawan banjir ini, sekaligus menyampaikan bahwa program RIDO akan dirancang untuk melindungi mereka dari dampak buruk bencana banjir.
“Saya sangat memahami betapa beratnya situasi yang dihadapi masyarakat di sini. Banjir tidak hanya merusak rumah dan lingkungan, tetapi juga mengganggu kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memastikan solusi banjir yang kami tawarkan benar-benar bisa memberikan perubahan nyata,” kata Suswono menutup pernyataannya.
Dengan pendekatan yang mengutamakan humanisme, kolaborasi lintas daerah, serta penerapan teknologi berkelanjutan, Ridwan Kamil dan Suswono bertekad menciptakan Jakarta yang lebih tangguh, ramah lingkungan, dan berdaya saing global. []