Oleh: Damai Hari Lubis*
Publik heran tentang keberadaan Gibran saat ini, yang sekian lama tidak pernah muncul dihadapan publik, sejak kasus akun fufu fafa mencuat, yang isi kontennya banyak menghinakan dan melecehkan Prabowo Subianto. Publik juga menyinggung status jabatan dirinya yang bakal dilantik sebagai RI.2 pada 20/10/2024.
Pertanyaan yang publish di berbagai medsos tersebut bukan tanpa alasan, karena Gibran tidak turut hadir mendampingi Prabowo Subianto, saat pelantikan anggota legislatif (DPR RI-DPR RI dan MPR RI) di Senayan, Jakarta pada 1 Oktober 2024. Sedangkan Gibran hadir di Istana saat perayaan 17 Agustus 2024 bersama Wapres Maruf Amin di Istana Merdeka Jakarta.
Sementara Gibran yang bakal Wapres pada 20/10/2024. Tentunya membutuhkan hubungan baik secara politis kepada para anggota perlemen.
Atau kah Gibran khawatir jika hadir pada saat pelantikan anggota legislatif (01/10 2024), akan menerima teriakan sinis dari para anggota partai PDIP. Serta cemoohan dari massa tamu undangan yang hadir pada acara pelantikan.
Hal kekhawatiran Gibran ini cukup masuk akal, karena ternyata Jokowi, yang nota bene masih menjabat Presiden RI. Nampak dari banyaknya tayangan video di berbagai medsos, Jokowi tidak mendapatkan aplaus seperti biasanya dari para peserta yang hadir, sebaliknya para tokoh yang hadir, termasuk Prabowo yang disebutkan namanya oleh pembawa acara diberikan aplaus yang meriah, bahkan selesai acara Jokowi nampak seperti lesu darah dan ngeloyor sendiri, sementara Prabowo malah asyik santai berjalan bersama Puan Maharani sambil mengobrol. Dan pada acara tersebut Prabowo justru didampingi Didit Putranya.
Maka wajar saja, banyak pertanyaan publik tentang keberadaan Gibran saat ini dan juga sebagai bakal Wapres RI. Termasuk pertanyaan, apakah Gibran juga akan hadir saat pelantikan pada 20/10 2024 atau justru menjelang pelantikan Gibran bakal mengundurkan diri ?
Adapun pertanyaan dan tuduhan publik netizen di berbagai media sosial, jika dikaitkan dengan hasil analisa pakar IT. Dr. Roy Suryo eks Menpora era SBY, bahwa, 99 % dugaan pemilik akun fufu fafa yang konten postingannya banyak menghinakan Prabowo mengarah kepada sosok Gibran, maka sinyalemen tuduhan tentunya berimplikasi terhadap pertanyaan publik tentang keberadaan dan status Gibran termasuk dikaitkan dengan ketidakhadirannya di acara pelantikan anggota parlemen di Senayan periode 2024-2029.
Sementara terkait tuduhan akun fafa fafa yang mengarah ke dirinya, Gibran yang dikenal terbiasa ngeyel mirip bocah usia lulusan SMP. Namun kenapa tetiba maraknya (terkait) tuduhan akun fufu fafa, Gibran diam 1000 basa serta raib entah kemana. Dan ternyata Gibran tidak mau menggunakan hak sanggah kepada tuduhan publik melalui jumpa pers.
Terlebih Pejabat nomor satu di Kemeninfo Budi Arief pernah menyatakan bahwa "pemilik akun Fufu Fafa itu bukan Gibran", maka kenapa Gibran malah menghilang, bahkan membuang kesempatan sebagai anak presiden dan bakal RI. 2. Untuk melaporkan akun fufu fafa, karena telah menimbulkan kegaduhan dan fitnah terhadap dirinya, sehingga Penyidik dapat membekuk batang leher si pemilik akun fufu fafa.
Tentu saja sebagai figur publik dan bakal menjabat sebagai RI. 2. Gibran perlu mengundang insan pers untuk memberikan penjelasan atas berbagai pertanyaan publik. (*)