Kuras APBN 310 Miliar, Feri Amsari Kritik Keras Mobil Mewah untuk 109 Pejabat Menteri Prabowo

Kuras APBN 310 Miliar, Feri Amsari Kritik Keras Mobil Mewah untuk 109 Pejabat Menteri Prabowo

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Kuras APBN 310 Miliar, Feri Amsari Kritik Keras Mobil Mewah untuk 109 Pejabat Menteri Prabowo

GELORA.CO -
Pakar hukum tata negara (HTN) Feri Amsari kritik keras anggaran 310 miliar APBN yang digunakan untuk memfasilitasi mobil mewah 109 menteri di kabinet Prabowo Subianto.

Feri Amsari menilai kabinet gemuk prabowo merupakan sumber pemborosan anggaran pemerintahan periode 2024-2029.

Dengan 49 kementerian dan 109 menteri dan calon menteri dinilai tidak selaras dengan tujuan meningkatkan ekonomi hingga 8 persen.

Feri menilai kabinet presiden terpilih ini terlalu gemoy dan tentunya akan menghabiskan anggaran yang sangat besar pula.

"Soal gambaran mengatahan bahwa kebutuhan menaikkan ekonomi menjadi 8 persen itu kontradiktif dengan pilihan kabinet yang terlalu besar," ujar Feri Amsari dikutip dari cuplikan video yang diunggah akun X @CakKhum, (18/10).

Menurutnya pemerintah telah menganggarkan mobil dinas untuk 109 pejabat tersebut dengan harga yang fantastis.

Ia sudah memastikan bahwa mobil yang akan diberikan untuk 109 pejabat tersebut adalah Mercy S Class yang harganya mencapai 2,9 miliar.

Dengan harga tersebut maka akan membutuhkan setidaknya anggaran APBN hingga 310 miliar hanya untuk mobil saja.

"Kalau kita mau hitung-hitungnya, 109 orang yang akan diberikan fasilitas negara untuk mobil mewahnya saja itu harus mercy S Class harganya 2,9 miliar, artinya akan ada 310 miliar dana anggaran untuk kebutuhan mobil saja," tambahnya lagi.

Pakar HTN ini juga menjelaskan ada anggaran KOP Surat untuk masing-masing kementerian yang anggarannya mencapai 49 miliar.

Belum lagi anggaran lainnya, Feri menilai kabinet gemoy Prabowo akan memubazirkan APBN.

"Secara ekonomi kita mau meningkatkan ekonomi tapi kita membubazirkan anggaran," tambahnya. 

Kabinet Prabowo Subianto tuai sorotan hingga disebut terlalu gemoy dan akan menguras banyak anggaran. (*)

Sumber: ayo
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita