Kemarin Curhat Lapar dan Haus, Kini Banyak Kursi Kosong saat Rapat Paripurna MPR

Kemarin Curhat Lapar dan Haus, Kini Banyak Kursi Kosong saat Rapat Paripurna MPR

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Kelakuan para anggota DPR dan DPD periode 2024-2029 yang baru dilantik terkuak.

Masih hitungan hari usai pelantikan, sudah banyak kursi kosong saat rapat paripurna MPR. 


Berdasarkan pengamatan Tribunnews.com, Kamis (3/10/2024) di lokasi hingga pukul 10.40 WIB, terlihat sudah ada bangku kosong dalam rapat paripurna. 

Bangku kosong yang terlihat paling mendominasi dari barisan para anggota DPD RI. 


Berdasarkan perhitungan Tribunnews, hanya 50 anggota DPD RI yang hadir langsung di saat rapat di buka.

Sementara, di deretan bangku para anggota DPR RI, hanya terlihat beberapa yang kosong.

Sehari sebelumnya, Rabu (2/10) suasana ruangan rapat Nusantara V di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (2/10) sore berubah riuh tepuk tangan. 

Momen itu terjadi saat ratusan senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menggelar rapat penentuan calon pimpinan MPR RI untuk periode 2024-2029.



Riuh tepuk tangan itu menggema setelah anggota DPD RI asal Papua Tengah, Eka Kristina Yeimo, menyampaikan curahan hatinya soal minimnya perhatian terhadap para senator yang tengah menggelar rapat. 


Eka Kristina bersama ratusan senator dari seluruh tanah air itu harus menahan rasa lapar dan haus saat mengikuti rapat dalam penentuan pimpinan DPD RI pada hari kemarin. 

Bahkan, sejumlah anggota DPD RI sampai mengacungkan jempolnya untuk curahan hati yang disampaikan oleh Eka Kristina.

 

Baru Dilantik, Sudah Banyak Kursi Anggota DPR dan DPD Kosong saat Rapat Paripurna MPR

Kamis (3/10/2024) pagi, suasana kompleks parlemen Senayan Jakarta kembali ramai oleh kehadiran ratusan anggota dewan periode 2024-2029.

Mereka tampak rapih mengenakan setelan jas dan beberapa anggota dewan perempuan mengenakan pakaian batik yang dipadukan dengan warna kerudungnya.

Sekira pukul 10.00 WIB, para anggota dewan dari unsur DPR RI, DPD RI dan MPR RI pun mulai memasuki Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta. Mereka akan menggelar rapat paripurna untuk menetapkan susunan pimpinan untuk periode 2024-2029.

Tampak sederet artis ternamaan yang duduk di kursi Dewan turut hadir dalam rapat paripurna tersebut.


Di antaranya, anggota DPD RI Alfiansyah Komeng, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Once Mekel, Denny Cagur hingga Nico Siahaan.

Lalu, anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Ahmad Dhani, Mulan Jameela hingga Melly Goeslaw. Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Uya Kuya, Sigit Purnomo (Pasha Ungu) hingga Verrell Bramasta.


Tepat pukul 10.30 WIB, Ketua MPR RI Sementara, Guntur Sasono, dan Wakil Ketua Sementara, Larasati Moriska terlihat memimpin rapat paripurna tersebut.

Rapat itu juga turut dihadiri oleh pimpinan DPR RI dan DPD RI di antaranya Ketua DPR RI Puan Maharani, serta Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Adies Kadir hingga Saan Mustopa.

Kemudian, Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin dan Wakil Ketua DPD RI Yorrys Raweyai.

Sesuai catatan daftar hadir yang disampaikan oleh Sekjen, hingga pukul 10.30 WIB telah hadir 545 anggota dari 732 anggota MPR dan telah menandatangani daftar hadir.

Dengan demikian, rapat dinyatakan memenuhi syarat kuorum berdasarkan tata tertib MPR RI.

Berdasarkan pengamatan Tribunnews.com di lokasi hingga pukul 10.40 WIB, terlihat sudah ada bangku kosong dalam rapat paripurna tersebut. 


Bangku kosong yang terlihat paling mendominasi dari barisan para anggota DPD RI. Berdasarkan perhitungan Tribunnews, hanya 50 anggota DPD RI yang hadir langsung di saat rapat di buka.

Sementara, di deretan bangku para anggota DPR RI, hanya terlihat beberapa yang kosong.

Dari pantauan Tribunnews, ada sejumlah anggota DPR RI dari berbagai fraksi tidak hadir saat rapat paripurna penetapan pimpinan MPR RI.

Belum diketahui berapa anggota Dewan yang hadir dalam acara ini dan beberapa mereka yang izin atau bolos.

Sekira pukul 11.10 WIB, sejumlah anggota DPD RI pun mulai berdatangan satu per satu. Namun, tetap terlihat banyak bangku kosong.

Begitu juga dengan kursi undangan para tamu yang terlihat sepi. Hanya terlihat Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang terlihat hadir.

 

Sususan Pimpinan MPR RI 2024-2029
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, dilantik menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia (MPR RI) periode 2024-2029.


Membuka sidang, Guntur mengungkapkan sebanyak 545 anggota dari 732 anggota MPR telah menghadiri sidang hari ini.

"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Sidang Paripurna ke-3 dengan agenda penetapan Pimpinan MPR kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum," kata Guntur.

Setelah itu pimpinan sidang menyebutkan usulan para pimpinan MPR RI periode 2024-2029, dari seluruh fraksi dan kelompok DPD RI, serta meminta persetujuan untuk disahkan.

"Apakah dapat disetujui?" tanya Guntur dijawab setuju oleh para anggota MPR RI.


Sementara itu, pengambilan sumpah janji Pimpinan MPR RI periode 2024-2029 dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung (MA) Syarifuddin.

Berikut susunan pimpinan MPR RI Periode 2024-2029.

Ketua: Ahmad Muzani (F-Gerindra)

Wakil Ketua: Bambang Wuryanto (F-PDIP)


Wakil Ketua: Kahar Muzakir (F-Golkar)

Wakil Ketua: Lestari Moerdijat (F-NasDem)

Wakil Ketua: Rusdi Kirana (F-PKB)

Wakil Ketua: Hidayat Nur Wahid (F-PKS)

Wakil Ketua: Eddy Soeparno (F-PAN)

Wakil Ketua: Edhie Baskoro Yudhoyono (F-Demokrat)

Wakil Ketua: Abcandra Muhammad Akbar Supratman (Kelompok DPD RI).

 

Senator DPR Curhat Kelaparan dan Kehausan saat Rapat, Dibalas Senyuman dan Acungan Jempol

Suasana ruangan rapat Nusantara V di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (2/10) sore berubah riuh tepuk tangan. 

Momen itu terjadi saat ratusan senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menggelar rapat penentuan calon pimpinan MPR RI untuk periode 2024-2029.

Riuh tepuk tangan itu menggema setelah anggota DPD RI asal Papua Tengah, Eka Kristina Yeimo, menyampaikan curahan hatinya soal minimnya perhatian terhadap para senator yang tengah menggelar rapat. 

Bahkan, sejumlah anggota DPD RI sampai mengacungkan jempolnya untuk curahan hati yang disampaikan oleh Eka Kristina.


Eka Kristina bersama ratusan senator dari seluruh tanah air itu harus menahan rasa lapar dan haus saat mengikuti rapat dalam penentuan pimpinan DPD RI pada hari kemarin. 

Bahkan, perempuan yang sempat menjadi Dosen FKIP-Prodi Geografi Universitas Cendrawasih itu meyakini curhatan hatinya juga menjadi isi curhatan hari ratusan senator DPD RI lainnya.

Awalnya, DPD RI mengagendakan menggelar rapat pembahasan calon pimpinan MPR RI dari unsur DPD RI pada hari ini Rabu (2/10) pada pukul 17.00 WIB. 

Berdasarkan pengamatan Tribunnews di lokasi, hingga pukul 17.00 WIB, seluruh anggota DPD RI belum sepenuhnya berkumpul di ruangan sidang di Nusantara V. Satu persatu mereka datang di tengah rapat berlangsung.


Berdasarkan absensi yang dilihat di pintu masuk ruangan Nusantara V, banyak anggota DPD yang tidak hadir tepat waktu. 

Ketua Kelompok DPD RI pun membuka rapat. Namun, sesaat rapat dibuka, ‘hujan instrupsi’ kembali menghiasi rapat kali ini. 

Para senator meminta agar pembahasan pimpinan MPR RI dari unsur DPD RI dimulai usai salat magrib. Mengingat, akan terjadi skor jika pembahasan dimulai pada pukul 17.00 WIB.

Ketua Kelompok DPD pun menyepakati interupsi para senator agar memulai rapat pembahasan pimpinan MPR RI dimulai pada pukul 19.00 WIB. Setelah kesempatan dilanjut pada pukul 19.00 WIB, Senator Anna Latuconsina meminta agar dalam masa skor hingga pembukaan rapat, unsur Kesekjenan DPD RI menyiapkan semua peralatan administrasi pemilihan pimpinan MPR RI. Sehingga, para senator masuk ruang rapat tidak ada menunggu fotocopy dan sebagainya. 

“Mengingat tadi malam kita hampir subuh, berada di ruangan ini karena keterlambatan proses pemilihan mengalami kendala administrasi,” kata Anna.

Selanjutnya, Eka Kristina Yeimo menyampaikan interupsi kepada Ketua Kelompok DPD RI. Dia pun mencurahkan hati soal minimnya perhatian kepada anggota DPD RI saat rapat pemilihan pimpinan DPD RI pada Selasa (1/10) malam. 

Di mana, rapat tersebut berlangsung pada pukul 19.00 WIB hingga pukul 04.30 WIB pada Rabu (2/10).

Eka mengaku sampai kelaparan saat mengikuti persidangan DPD RI itu. 


“Di sini kita mau sampaikan, kemarin itu kita dari jam 7 sampai jam 4.30. Kalau bisa ini saya mau pertanyakan kemarin itu kami sampai lapar sekali ya. Sampai keluar lapar sekali, mohon maaf,” ujar Eka.

Eka pun turut menyampaikan bahwa seharusnya disiapkan makan dan minum bagi para anggota DPD RI yang akan mengikuti rapat maupun bersidang dalam pemilihan pimpinan MPR RI dari unsur DPD RI. 

“Apakah itu kita sebentar itu lihat waktu ya, boleh disiapkan makanan. Kalau sudah lewat dari jam tolong diperhatikan itu,” sambung dia.

Mendengar apa yang yang disampaikan Eka, ratusan senator DPD RI pun memberikan tepuk tangan. Sehingga, ruang Nusantara V menjadi meriah. 

Terlihat juga dari sebagian anggota DPD RI terlihat tersenyum sambil memberikan acungan jempol untuk Eka.

Ditemui terpisah di sela-sela skor rapat, Eka mengatakan bahwa seharusnya peristiwa anggota DPD RI kelaparan dan kehausan dalam rapat tidak terjadi. 

“Kita tidak dapat makan, tidak dapat minum. Sampai kita pulang kelaparan. Jadi itu tidak boleh diulang lagi. Ini lembaga besar, bukan lembaga kecil,” ungkapnya.


Eka pun berharap bahwa peristiwa kelaparan dan kehausan anggota DPD RI tidak terulang kembali dalam rapat-rapat selanjutnya. 


Apalagi, dia sendiri mengaku masih baru dan tidak tahu soal mekanisme persiapan konsumsi di DPD RI. 

“Saya tidak tahu itu, kami baru masuk. Jadi yang ngaturnya itu di bagian apa nanti coba dicek. Itu dia harusnya itu ngatur baik gitu,” jelasnya

Sumber: Tribunnews 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita