Israel Bakar Hidup-Hidup Pengungsi Palestina di Rumah Sakit, Anies Baswedan: Genosida Harus Diakhiri Sekarang, Kita Tak Bisa Lagi Diam

Israel Bakar Hidup-Hidup Pengungsi Palestina di Rumah Sakit, Anies Baswedan: Genosida Harus Diakhiri Sekarang, Kita Tak Bisa Lagi Diam

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Gubernur DKI Jakarta ke-17 Anies Rasyid Baswedan mengutuk kekerasan yang dilancarkan Israel ke warga sipil di Jalur Gaza dan menyebutnya sebagai "kekejaman yang menodai hati nurani dan mengkhianati nilai-nilai kemanusiaan".

Hal tersebut disampaikan Anies untuk menanggapi berita terkait pemboman Rumah Sakit (RS) Syuhada Al-Aqsa di Deir Al-Balah oleh tentara zionis Israel.

"Pengeboman tenda-tenda yang melindungi warga Palestina yang mengungsi di RS Syuhada Al-Aqsa di Deir Al-Balah oleh Israel sangat menghancurkan," tulis Anies melalui akun X-nya @aniesbaswed

Mantan calon presiden Indonesia itu juga membagikan potongan video yang menampakkan kebakaran di area rumah sakit dan korban terbakar hidup-hidup. Suasana sekitar di video tampak sangat mengenaskan, dengan puing-puing reruntuhan yang hancur berserakan; kobaran api menari-nari; dan siluet manusia terpanggang di atas ranjang dengan tangan memegangi kepala.

"Gambar-gambar mengerikan Shaban Al-Dalou, ibunya Alaa Al-Dalou, dan warga sipil lainnya yang dibakar hidup-hidup sungguh tak tertahankan, menodai hati nurani kolektif kita. Bahwa kekejaman seperti itu terjadi pada tahun 2024 bukan hanya tidak terpikirkan, tetapi juga merupakan aib yang sangat dalam bagi seluruh umat manusia," lanjut Anies.

Mantan rektor Universitas Paramadina itu menilai tragedi yang menimpa warga Palestina merupakan kegagalan kolektif masyarakat global untuk menindak tegas kekejaman Israel.

"Kelambanan ini, dari negara-negara di seluruh dunia, merupakan dakwaan terhadap hati nurani kolektif kita, sebuah pengingat yang menghancurkan bahwa tanggung jawab moral untuk mencegah kengerian seperti itu telah ditinggalkan oleh semua orang," tulis Anies.

"Israel harus dikutuk dengan tegas, dan genosida ini harus diakhiri sekarang. Kita tidak bisa lagi berdiam diri," sambungnya.

Sebelumnya, pada Minggu (13/10/2024), pesawat tempur Israel mengebom beberapa tenda pengungsi di halaman RS Syuhada Al-Aqsa yang memicu kebakaran besar di 30 tenda.

Serangan itu menewaskan empat warga Palestina, sedangkan 40 lainnya cedera, kata pejabat RS Syuhada Al-Aqsa kepada kantor berita resmi Palestina, WAFA.

Menurut pernyataan tertulis dari kantor media pemerintah di Gaza, itu serangan ketujuh kali oleh tentara Israel yang menargetkan tenda-tenda warga sipil yang mengungsi di RS Syuhada Al-Aqsa.

Pesawat tempur Israel mengebom tenda-tenda warga sipil yang mengungsi di kompleks rumah sakit tersebut sebelumnya pada 10 Januari, 13 Maret, 22 Juli, 4 Agustus, dan 27 September.

Berdasarkan foto yang beredar, banyak orang yang terjebak dalam kobaran api. Saksi mata juga melaporkan bahwa api menyebar dengan cepat karena bahan nilon dan kain yang mudah terbakar yang digunakan di tenda-tenda tersebut.

Di sisi lain, tim medis mengevakuasi beberapa orang yang terluka, termasuk perempuan dan anak-anak, yang pakaiannya terbakar akibat ledakan tersebut.

Sumber: era
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita