GELORA.CO - Pasukan pertahanan Israel (IDF) membagikan video drone kondisi terakhir pemimpin Hamas Yahya Sinwar yang tewas pada Rabu (16/10/2024) di Gaza, Palestina. Video berdurasi tersebut dibagikan melalui akun media sosial IDF.
Dalam video berdurasi 48 detik, itu drone yang digunakan IDF terbang ke bagian dalam sebuah rumah yang sudah hancur. Di bagian dalam itu terdapat beberapa kursi.
Di salah satu kursi, terlihat sosok orang yang sedang duduk namun dalam keadaan tidak bernyawa. IDF kemudian menulis nama pria yang ada dalam video tersebut sebagai Yahya Sinwar. "Video rekaman mentah momen terakhir Yahya Sinwar," tulis IDF dikutip Jumat (18/10/2024).
Video yang diedarkan IDF itu langsung membuat netizen bereaksi. Salah satunya adalah politisi dan kreator konten dari Amerika Serikat, Jackson Hinkle.
"Yahya Sinwar tidak pernah menyerah," tulisnya di akun media sosial miliknya.
Dalam unggahannya, Jackson Hinkle mengolase dua foto yang diambil dari video IDF dan momen di mana Yahya Sinwar duduk di sebuah kursi di atas reruntuhan kota Gaza.
Respons senada juga disuarakan netizen lainnya. Banyak yang takjub dengan sikap Yahya Sinwar yang tidak ingin tewas dalam keadaan mengenaskan.
"Tidak menyerah, tidak mundur, hanya ada perlawanan," tulis netizen dengan nama akun @odara***.
Sebelumnya Disebutkan BBC tewasnya Yahya Sinwar bermula saat Pasukan Pertahanan Israel unit Brigade Bislamach ke-828 sedang berpatroli di Tal al-Sultan, sebuah area di Rafah, pada hari Rabu (16/10/2024) waktu setempart.
Saat itu mereka bertemu dengan tiga pejuang Hamas dan langsung terjadi baku tembak. Ketiga pejuang tersebut kemudian berhasill dieliminasi.
Saat itu Israel justru sama sekali tidak curiga dengan ketiga pejuang Hamas yang telah tewas itu. Hanya saja keesokan harinya setelah diperiksa salah satu tubuh korban tewas memiliki kemiripan mencolok dengan pemimpin Hamas.
Mereka kemudian memotong bagian jari korban tersebut dan dikirim ke Israel untuk diujidan diidentifikasi. Pada saat yang bersamaan, tubuh korban tersebut dievakuasi dan dibawa ke Israel.
Daniel Hagari, juru bicara IDF, membenarkan kronologi tersebut. Saat kontak bersenjata itu terjadi mereka sama sekali tidak tahu keberadaan Yahya Sinwar di lokasi itu.
Ia menyebutkan bahwa pasukannya hanya mengidentifikasi tiga pria yang berlari dari rumah ke rumah. Pengejaran yang dilakukan membuat tiga pejuang Hamas itu terpisah.
Pria yang kemudian diidentifikasi sebagai Sinwar berlari sendirian ke salah satu bangunan dan tewas setelah ditemukan dengan drone.
Tidak ada sandera yang diyakini digunakan Sinwar sebagai perisai manusia yang hadir, dan sedikitnya pengawalnya menunjukkan bahwa ia mungkin berusaha bergerak tanpa terdeteksi, atau telah kehilangan banyak pelindungnya.
"Sinwar mati dalam keadaan tertekan, dikejar, dan melarikan diri – dia tidak mati sebagai seorang komandan, tetapi sebagai seseorang yang hanya peduli pada dirinya sendiri. Ini adalah pesan yang jelas bagi semua musuh kami," ujar Yoav Gallant, Menteri Pertahanan Israel
Sumber: beritasatu