GELORA.CO - Sedikitnya 12 orang politikus dan juga publik figur yang sempat datang ke kediaman Presiden Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan, tapi tak masuk dalam anggota Kabinet Merah Putih. Belasan nama-nama tersebut adalah bagian dari 108 orang yang datang ke kediaman Prabowo pada rentang 14-15 Oktober 2024.
Dua belas nama yang dipanggil ke Kertanegara IV, tetapi tak dilantik di Istana Negara tersebut di antaranya, Raffi Ahmad yang merupakan publik figur dan juga selebgram. Berikutnya adalah Haikal Hasan atau yang dikenal sebagai Babe Haikal, seorang penceramah agama. Budiman Sudjatmiko yang merupakan kalangan aktivis.
Kemudian ada Miftah Maulana alias Gus Miftah yang juga seorang penceramah agama dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Yovie Widianto, musisi. Sultan Bachtiar Najamudin yang merupakan ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Juga Dahnil Anzar yang merupakan staf ahli Prabowo di Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Selanjutnya ada Afriansyah Noor, politikus dari Partai Bulan Bintang (PBB). Mardiono, yang merupakan pelaksana tugas (Plt) ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dudung Abdurrahman, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Iwan Bomba, seorang pengusaha. Ahmad Ridha Sabana, ketua umum Partai Garuda.
Dua belas orang tersebut dipanggil bergiliran oleh Prabowo ke Kertanegara IV pada Selasa (15/10/2024), lima hari sebelum pelantikan, Ahad (20/10/2024). Padahal, saat usai dipanggil ke Kertanegara IV pekan lalu, mereka percaya diri menyampaikan kepada wartawan dipercaya oleh Prabowo untuk membantu di kabinet pemerintahan saat ini.
Raffi Ahmad kepada wartawan ketika itu mengaku pemanggilannya memang ada kaitannya dengan untuk membantu pemerintahan Prabowo. “Hari ini saya dipanggil oleh bapak presiden terpilih, Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk diminta sama-sama membantubeliau. Maksudnya kalau saya dalam bidang yang memang saya kuasai, kira-kira terkait generasi muda, badan kreatif, dan seni. Kurang lebih seperti itu,” kata Raffi di Rumah Kertanegara IV, Selasa (15/10/2024).
Gus Miftah saat ditemui usai menghadap Prabowo pekan lalu pun menyampaikan dipercaya untuk turut serta dalam pemerintahan dalam urusan sosial dan kemaslahatan. Namun Gus Miftah memastikan dirinya tak didapuk sebagai wakil menteri (wamen).
“Yang jelas, bukan wakil menteri. Jadi Bapak (Prabowo) memerintahkan saya untuk lebih banyak fokus di bidang-bidang moderasi beragama, toleransi, dan semacamnya,” kata Gus Miftah.
Babe Haikal juga mengatakan dipercaya Prabowo untuk jabatan tertentu di pemerintahan. Dudung Abdurrahman, pun percaya diri usai bertemu dengan Prabowo pekan lalu. Mantan Pangdam Jaya itu bahkan menegaskan, Prabowo mempercayakan soal strategi pertahanan.
“Saya mendapatkan amanah dari Allah Subhana Wata’ala melalui tangan beliau, presiden terpilih (Prabowo). Mudah-mudahan amanah ini bisa saya laksanakan dengan sebaik-baiknya,” kata Dudung di Kertanegara IV, Selasa (15/10/2024).
Akan tetapi pada Ahad (20/10/2024) usai pelantikan, saat Prabowo mengumumkan para anggota kabinetnya, nama-nama tersebut tak ada muncul. Justru nama-nama yang semula tak ada dalam pemanggilan di Kertanegara IV, malah didapuk sebagai menteri.
Seperti nama mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, yang tak ada dalam daftar panggil di Kertanegara IV pada Senin (14/10/2024), maupun Selasa (15/10/2024). Tapi mantan ajudan Presiden Megawati itu memang tampak hadir dalam pembekalan calon menteri dan calon wakil menteri, serta calon kepala lembaga pemerintahan, yang digelar oleh Prabowo di Rumah Hambalang, pada Rabu (16/10/2024).
Pada Ahad (20/10/2024) malam, Prabowo mengumumkan total 110 para anggota kabinetnya. Termasuk nama Mayor Teddy yang dipercaya Prabowo sebagai menteri Sekretaris Kabinet. Dan pada Senin (21/10/2024), mereka yang diumumkan Prabowo sebagai anggota Kabinet Merah Putih tersebut resmi dilantik.
Sumber: republika