Ditangkap Karena Menistakan Agama Kristen, Ternyata Ratu Entok Seorang Transgender

Ditangkap Karena Menistakan Agama Kristen, Ternyata Ratu Entok Seorang Transgender

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Tersangka penistaan agama Kristen Ratu Entok alias Ratu Talisha ternyata seorang transgender.

Ratu Entok melakukan perubahan kelamin dari laki-laki ke perempuan sejak 30 Mei 2021. 

Dimuat TribunMedan, Ratu Entok ternyata awalnya memiliki nama asli Irfan Satria Putra. 

Di usia 36 tahun Ratu Entok melakukan operasi atau rekonstruksi alat kelamin dari laki-laki menjadi perempuan pada 30 Mei 2021. 


Wanita berusia 40 tahun itu melakukan rekonstruksi alat kelamin dan payudara dilakukan dokter spesialis bedah plastik, rekonstruksi, dan estetika, dr Andy Tan.

Selanjutnya pada 16 September 2021, Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, Deliserdang, Sumatera Utara, memutuskan, Irfan Satria Putra berganti nama menjadi Ratu Thalisa. 

PN Lubuk Pakam juga memutuskan, jenis kelamin Ratu Entok dari laki-laki menjadi perempuan.

Putusan PN ini juga memerintahkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil agar mengubah status Ratu Entok.

Maka, dari putusan pengadilan dan rekonstruksi alat kelamin Ratu Entok tersebut, Ratu Entok resmi jadi perempuan.

Hal itulah yang membuat Polisi menjebloskan Ratu Entok ke dalam sel perempuan.


Sebelumnya Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, Ratu Entok sudah dijemput paksa dan ditetapkan sebagai tersangka.


Ratu Thalisa alias Ratu Entok juga telah ditahan oleh Polisi.


Penahanan dilakukan karena ancaman hukumannya diatas lima tahun.

"Berdasarkan hasil gelar perkara yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka dan karena potensi ancaman hukuman penjara di atas 5 tahun, jadi yang bersangkutan dilakukan penahanan terhitung mulai hari ini atau malam ini,"kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (8/10/2024).

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Polisi, Ratu Entok alias Ratu Thalisa melakukan itu untuk membalas komentar pengguna media sosial yang memintanya memotong rambut karena ia dianggap seorang laki-laki.

"Jadi, yang bersangkutan ini membalas komentar dari salah satu akun media sosial yang menyebutkan yang bersangkutan supaya memotong rambut dan sebagainya.  Kemudian RT membalas melalui akun dengan memposting di akun media sosialnya sambil menunjukkan foto yang kita lihat sendiri."


Saat ini Polisi masih terus memeriksa Ratu Thalia alias Ratu Entok guna proses lebih lanjut.

Rencananya, Ratu Entok dijebloskan ke sel tahanan perempuan karena dia berstatus perempuan.

Polisi meminta masyarakat mempercayakan kepada Polisi terkait penyelidikan ini.

"Jadi prinsipnya biar kepolisian sudah melakukan langkah-langkah, proses penegakan hukum dan tentu kami juga berharap masyarakat mempercayakan semua proses ini kepada Polda Sumatera Utara tidak terpancing tidak terprovokasi, serta kita akan proses dilakukan secara terbuka."

Sebelumnya, selebgram Ratu Thalisa atau yang akrab disapa Ratu Entok kembali menghebohkan publik.

Selebgram ini mengunggah video diduga melakukan penistaan agama Kristen di akun Tiktok nya bernama @ratuentokglowskincare.

Dalam unggahannya, Ratu Entok berkata ke arah foto Yesus untuk mencukur rambut agar tidak menyerupai perempuan.

"Kau cukur. Heh! Kau cukur rambut kau. Jangan sampai kau menyerupai perempuan, kau cukup. Di cukur! Biar jadi kek bapak dia," kata Ratu Entok di depan foto Yesus.


"Dicukur, kalau laki-laki rambutnya harus botak. Dicukur cepak, harus kayak ini kau, Ronaldo, cukur woi cukur," bentaknya dengan ekspresi geram.

Namun demikian setelah unggahannya mendapatkan kecaman, sambil menangis, Ratu Entok menyampaikan permohonan maafnya kepada umat Kristen dan juga masyarakat Indonesia.

"Satu pesan Entok untuk seluruh rakyat Indonesia, takkan mungkin Entok berniat menista apapun itu, kalau pun ada yang tersakiti atau tidak sesuai dengan bicara, Entok memohon kepada rakyat Indonesia yang beragam kristen dan katolik," katanya.

"Dalam hati yang paling dalam Entok mengucapkan mohon maaf, kalo perkataan ataupun perbuatan Entok salah dan tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi. Tapi sekali lagi pandang saya dengan hati yang jernih, tak mungkin Entok melakukan penistaan agama," katanya lagi

Sumber: Wartakota 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita