Wapres Ma'ruf Amin Klaim Angka Stunting Turun 1,85 Persen Tiap Tahun

Wapres Ma'ruf Amin Klaim Angka Stunting Turun 1,85 Persen Tiap Tahun

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Kasus stunting dan pangan mempunyai keterkaitan yang kuat. Di satu sisi, pemerintah mengumumkan penurunan angka kasus stunting. Di sisi lainnya perlu pelibatan banyak pihak, khususnya pemuda, untuk menghadirkan pangan yang sehat, aman, terjangkau, dan tidak boros.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, angka prevalensi stunting pada 2018 sebesar 30,8 persen. "Prevalensi stunting turung dari 30,8 persen pada 2018, menjadi 21,5 persen pada 2023," kata Ma'ruf Amin di Jakarta pada Rabu (4/9) sore.

Dengan kata lain, dalam lima tahun ke belakang angka prevalensi kasus stunting bisa ditekan 9,3 persen atau rata-rata sebanyak 1,85 persen tiap tahunnya. Ma'ruf mengungkap, penurunan angka stunting lebih cepat dibandingkan periode 2013-2018. Dia berharap pemerintahan yang baru nanti melanjutkan komitmen percepatan penanganan stunting.

Sementara itu, upaya menghadirkan pangan yang sehat, aman, terjangkau, dan tidak boros terus dikampanyekan oleh Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Indonesia. GAIN adalah suatu organisasi nirlaba yang berbasis di Swiss dan didirikan pada Konferensi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2002.

GAIN Indonesia baru saja menyelenggarakan program Youth Nutritiative II. Program ini merupakan bagian dari Memorandum Saling Pengertian (MSP) periode 2022 – 2025 antara Kementerian Kesehatan dan GAIN. Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung inisiatif aksi remaja dan orang muda dalam meningkatkan akses terhadap pangan yang lebih bergizi, sehat, aman, terjangkau. Serta mendorong pengambilan keputusan yang bijak untuk mengurangi pemborosan pangan.

Country Director GAIN Indonesia dr. Agnes Mallipu menyatakan Youth Nutritiative II merupakan wadah pelibatan pemuda secara bermakna sebagai mitra strategis dalam berbagai gerakan pangan. "Untuk kedua kalinya kami mengadakan Youth Nutritiative berkolaborasi dengan RISE Foundation dan Kementerian Kesehatan," katanya.

Kolaborasi itu dilakukan agar dapat mengangkat lebih banyak ide remaja Indonesia yang actionable atau dapat diwujudkan dalam mendorong pemenuhan hak konsumen atas informasi gizi. Pada tahap berikutnya diharapkan dapat mendorong peningkatan permintaan dan akses terhadap makanan yang aman, bergizi, dan terjangkau.

Selain itu, edukasi mengenai keberlanjutan system pangan diantaranya melalui aksi tidak boros pangan. "Mari bersama-sama kita dukung inisiatif baik dari berbagai kelompok remaja ini agar remaja Indonesia semakin teredukasi pentingnya mengkonsumsi pangan yang sehat," katanya.

Salah satu peserta Youth Nutritiative II adalah Maria Petra Dewa, dari Yayasan Flores Bumi Lestari. "Menjadi salah satu yang lolos dalam proposal kali ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kami untuk terus bergerak dalam isu-isu pangan," katanya. Maria mengatakan, bersama kaum muda karena memahami hubungan pangan dengan anak perlu merancang program pendidikan gizi yang efektif.

Kemudian mengembangkan produk pangan yang sesuai dengan preferensi mereka. Serta mendukung pola makan yang lebih sehat dan berkelanjutan melalui program yang mereka gagas yaitu Food for the future. "Harapannya melalui program ini kami dapat meningkatkan pengetahuan terhadap informasi gizi serta pedoman gizi seimbang," tuturnya. Kemudian edukasi tentang makanan yang sehat. Serta memiliki akses jaringan yang luas di seluruh Indonesia untuk komunitas-komunitas yang bergerak pada sasaran serta isu yang sama.

Direktur Direktorat Gizi dan KIA Kemenkes Lovely Daisy sangat mendukung dan mengapresiasi semakin banyak remaja dan orang muda yang peduli atas pangan dan gizi untuk semakin lebih baik. "Semoga aksi dari semua organisasi terpilih dapat menggerakkan teman sebaya dan Masyarakat untuk perubahan lingkungan," katanya. Melalui aksi pangan sehat, aman, terjangkau, dan tidak boros. Kemudian pangan yang berkelanjutan untuk masa generasi-generasi mendatang dan lingkungan sekitar.

Sumber: jawapos
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita