GELORA.CO - Serangan drone besar-besaran diluncurkan Ukraina ke wilayah Rusia pada Senin malam (9/9).
Kementerian Pertahanan Rusia menyebut serangan itu menargetkan wilayah-wilayah penting, terutama ibu kota Moskow. Sedikitnya 144 drone Ukraina berhasil mereka cegat.
"Rusia mencegat 72 drone di wilayah Bryansk, 20 di atas Moskow, 14 di atas Kursk, 13 di atas Tula, dan 25 lagi di 5 wilayah lainnya," kata Kementerian, seperti dimuat Kyiv Post.
Serangan itu menandai salah satu serangan drone terbesar terhadap Rusia sejak perang dimulai Februari tahun 2022 lalu.
Wali kota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan bahwa kru darurat dikirim ke beberapa lokasi di seluruh wilayah, termasuk di dekat bandara Zhukovo dan distrik Domodedovo, tempat bandara terbesar berada.
Ukraina dan Rusia secara rutin melakukan serangan pesawat nirawak pada malam hari di wilayah masing-masing.
Drone dilaporkan menyerang tiga gedung hunian bertingkat tinggi di Ramenskoye, sebuah kota di wilayah Moskow.
Gubernur Andrey Vorobyov mengonfirmasi kematian satu orang warga akibat serangan tersebut.
"Seorang wanita berusia 46 tahun tewas (sebelumnya, dilaporkan tentang kematian seorang anak berusia sembilan tahun; informasi ini tidak dikonfirmasi). Empat puluh tiga orang ditempatkan di fasilitas akomodasi sementara,” Vorobyov melaporkan.
Warga Kolomna dan Kashyra, kota-kota di wilayah Moskow, juga melaporkan ledakan dan penembakan, dengan asap mengepul di atas kota.
Momen saat pesawat nirawak menghantam Kashira terekam dalam video.
"Tadi malam, puing-puing UAV jatuh di wilayah jalan Gorky dan Lugovaya di Kashira-1. Pecahan peluru merusak kaca departemen prasekolah dan gedung apartemen di wilayah sektor swasta," kata kepala distrik kota, Mikhail Shuvalov.
Kantor berita Rusia RIA melaporkan bahwa bandara Domodedovo dan Zhukovo ditutup menyusul penangguhan lebih dari 30 penerbangan domestik dan internasional akibat serangan udara.
Kebakaran terjadi di landasan pacu di lapangan terbang Zhukovsky, yang disebabkan oleh puing-puing jatuh dari pesawat nirawak yang jatuh. Video yang beredar daring menangkap beberapa adegan kebakaran di lokasi tersebut.
Saluran Telegram pro-Rusia Mash melaporkan bahwa Ukraina menggunakan pesawat nirawak jenis "Fierce" dalam serangan tersebut, yang mampu membawa 50 kilogram bahan peledak dalam jarak hingga 1.000 kilometer.
Drone tersebut diklaim telah menargetkan infrastruktur militer Rusia dan wilayah sipil.
Sumber: rmol