GELORA.CO -Tentara Pendudukan Israel (IOF) mengepung kota Hebron, Tepi Barat dan menutup Masjid Ibrahimi dari umat Muslim.
Mengutip laporan Anadolu Ajansi pada Minggu (1/9), dalam aksinya IOF juga melakukan penyerbuan di lingkungan Wadi Al-Hariya dan menggeledah beberapa rumah.
"Serangan itu juga menargetkan lingkungan Jabal Abu Rumman, tempat tentara dan penembak jitu terlihat mengambil posisi di atap bangunan rumah," ungkap laporan tersebut.
Kepala Masjid Ibrahimi, Sheikh Mutaz Abu Sneina mengatakan masjid ditutup sejak Sabtu pagi (31/8) tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Anehnya orang-orang Yahudi diperbolehkan masuk ke dalam tempat suci tersebut, sementara umat Muslim Palestina dilarang.
"Pasukan pendudukan menutup masjid sejak pukul 04.00 pagi (waktu setempat) tanpa peringatan, mencegah jamaah masuk," kata Abu Sneina.
Tentara Israel mengonfirmasi penutupan masjid itu dalam sebuah pernyataan di akunnya di X. Mengatakan bahwa penutupan itu dilakukan menyusul adanya sabotase di blok permukiman ilegal Gush Etzion dan permukiman Karmei Tzur.
"Masjid tersebut ditutup sebentar untuk alasan keamanan dan kemudian dibuka kembali dengan langkah-langkah keamanan yang ketat," ungkap pernyataan itu.
Penggerebekan dan penutupan masjid terjadi hanya beberapa jam setelah tiga perwira Israel, termasuk seorang komandan brigade, terluka dalam ledakan bom mobil di persimpangan Gush Etzion di Tepi Barat selatan.
Ledakan itu bertepatan dengan serangan di permukiman Karmei Tzur di dekatnya.
Ketegangan meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.600 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober tahun lalu.
Menurut sumber-sumber Palestina, sedikitnya 674 warga Palestina telah tewas, hampir 5.400 terluka, dan lebih dari 10.300 ditangkap di Tepi Barat selama periode yang sama.
Situasi terus meningkat, dengan Israel melancarkan serangan terbesarnya di Tepi Barat yang diduduki dalam dua puluh tahun.
Sumber: RMOL