OLEH: ZENG WEI JIAN
BERAT. PDIP usung Pramono Anung-Rano Karno. Cerdas. Anies Baswedan kena prank. He is unwanted in the system. Hilang dignity-nya. Sweet sweet revenge. "In revenge and in love, woman is more barbarous than man," kata Friedrich Nietzsche.
Pramono Anung akan pecah suara 35 persen orang jawa. Rano Karno ambil suara betawi. Sekali pun orang minang. Minoritas masih enggan pilih kandidat PKS.
Padahal biang onar adalah Anies Baswedan an sich. PKS tampak lain di dalam tangan Presiden SBY. Demikian pula saat ada di bawah kendali Presiden Prabowo dan Jokowi. PKS baru tampak sangar waktu di-hijack Anies Baswedan.
Publik sudah lupa: Kepala Daerah adalah perpanjangan-tangan pemerintah pusat. Pemilih 2 hendaknya ingat. Jokowi's Lover & Javanese jangan goyang dengan ilusi sosok Pramono Anung.
Rano Karno menang di popularitas. Gunakan kartu etnisitas. Very soft. Padahal ada beberapa kasus sewaktu dia jadi Wakil Dinasti Ratu Atut di Banten.
Dia & Pramono Anung ingin sekali rekrut Anies Baswedan sebagai Ketua Timses. Pake acara gimmick bertiga enggak sengaja bertemu di CFD.
Bullshitt. Itu settingan. There are no coincidences in politics. Belum apa-apa tiga orang ini mau tipu-tipu gimmick. PDIP belum puas menjatuhkan pride Anies Baswedan. Masih mau ditumbuk hingga lumat.
Ridwan Kamil dikerjain di Makam Priok. Bandit bayar preman corat-coret nulis tembok "Tolak RK". Spanduk penolakan dipasang di JPO. Anak Abah bikin dosa awal dengan tarik olah raga masuk politik. Persija dihasut. Tweet lama RK diobrak-abrik.
Situasi diperparah dengan lontaran ide mentah. Mau bikin apartemen di atas pasar dan sungai. Soal Giant Sea Wall divermak abis Rano Karno. Mobil keliling psikologi terdengar absurd. RK beri celah di-smash musuh.
Jokowi-Prabowo-Gibran harus turun tangan. Sebaiknya RK rilis silence operation. Datangi "Tribal Chieftain" seperti Antoni Salim, Tango Whiskey, Harry Tanoe dan sebagainya.
Tetua jemaat dan biksu penting didatangin. Minta restu. Juga para bos dunia malam yang tak pernah disebut. Yakinkan para pengusaha. Rangkul tokoh moderat. Silaturahmi ke semua pemimpin media. Resmikan Ariza Patria sebagai Ketua Timses. Bentuk tim siluman.
Kunci paling penting adalah "Money". Bukan money politics. Tapi duit is a necessary component of any democracy: it enables political participation and representation.
Globalization and digitization are transforming political campaigns. Kuasai semua platform media sosial. Sewa sebanyak mungkin artis, bintang film, dan selebriti. Kenyangkan perut relawan. Kasih vitamin biar kerja maksimal.
Duit bikin people went crazy! The media went ape-crap! Duit bukan buat buy the election. Tapi to fuel the campaigns.
Mark Hanna mengatakan, "There are two things that are important in politics. The first is money and I can’t remember what the second one is."
Kunci #2 adalah balancing the poor & the rich. "Politics is the gentle art of getting votes from the poor and campaign funds from the rich, by promising to protect each from the other," kata Oscar Ameringer.
Stop omong kosong. Program kesejahteraan paling penting. Warisan Anies Baswedan: ada 500 ribu orang miskin di Jakarta. Sebelumnya sekitar 200 ribu. Bravo Anies Baswedan...!! Seribu Rano Karno enggak penting dibanding rakyat makan.
Duit, duit, dan duit lagi kuncinya. Duit akan mencari jalannya sendiri bagi kemenangan RK-Suswono dan KIM Plus.
"I think it's a terrible system, but money in politics is like water running downhill -- it finds its way," kata Jonathan Alter.
(Penulis adalah aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak)