GELORA.CO - Top 3 Tekno dimulai dari topik tentang Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkap kekecewaannya yang besar atas kebijakan Presiden Joko Widodo yang telah membuka kembali keran ekspor pasir laut yang sebelumnya dilarang selama 20 tahun. Bahkan penjelasan susulan dari Jokowi bahwa kebijakan yang dimaksud ditujukan untuk sedimen, bukan pasir laut, tak mengubah sikap Susi.
Berita populer selanjutnya tentang sistem agroforestri yang membudidayakan salak di Bali, Indonesia, masuk daftar Sistem Warisan Pertanian Penting Dunia atau Globally Important Agricultural Heritage Systems (GIAHS). Daftar itu dibuat di bawah program unggulan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).
Selain itu, Universitas Diponegoro atau Undip kembali mencatatkan prestasi gemilang di dunia akademik internasional. Hal ini dibuktikan lewat tujuh orang ilmuwan Undip yang berhasil masuk dalam daftar dua persen Ilmuwan teratas di seluruh dunia untuk tahun 2024 yang dirilis oleh Universitas Stanford dan Elsevier.
1. Jokowi Bilang Sedimen Beda dari Pasir Laut, Susi Sebut Sedimen Apapun Sangat Penting
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkap kekecewaannya yang besar atas kebijakan Presiden Joko Widodo yang telah membuka kembali keran ekspor pasir laut yang sebelumnya dilarang selama 20 tahun. Bahkan penjelasan susulan dari Jokowi bahwa kebijakan yang dimaksud ditujukan untuk sedimen, bukan pasir laut, tak mengubah sikap Susi.
Susi mengungkap ekspresi lewat emoji besar wajah yang meneteskan air mata di akun media sosial X miliknya saat kebijakan itu resmi diberlakukan pada 14 September 2024. Ekspresi kedua diberikannya atas artikel pemberitaan dari DPR bahwa pemerintah seharusnya melakukan kajian terlebih dahulu sebelum membuka lagi ekspor pasir laut.
Artikel itu mengutip Ketua Komisi IV DPR Faisol Riza yang berpendapat, pemerintah perlu memetakan jenis dan sebaran sedimentasi, serta mengkaji dampak lingkungannya. Selain itu selektif memilih eksportir. "Ada banyak hal yang harus ditelaah dan disampaikan ke publik," kata Faisol.
Pernyataan Faisol menyusul Kementerian Perdagangan membuka keran ekspor pasir laut padahal selama 20 tahun sebelumnya dianggap aktivitas ilegal. Keran resmi dibuka lewat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut serta tindak lanjut dari usulan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan mengubah dua Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) di bidang ekspor sebagai aturan turunannya.
2. Agroforestri Salak di Bali Ditetapkan sebagai Sistem Warisan Pertanian Penting Dunia
Sistem agroforestri yang membudidayakan salak di Bali, Indonesia, masuk daftar Sistem Warisan Pertanian Penting Dunia atau Globally Important Agricultural Heritage Systems (GIAHS). Daftar itu dibuat di bawah program unggulan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).
Daftar memuat situs-situs pilihan yang dinilai memiliki kepentingan global, menunjukkan keamanan pangan dan mata pencaharian, keanekaragaman hayati pertanian, sistem pengetahuan dan praktik berkelanjutan, nilai-nilai sosial dan warisan budaya, serta lanskap yang luar biasa.
Banyak dari situs yang ditetapkan Sistem Warisan Pertanian Penting Dunia ini menampilkan praktik-praktik terbaik untuk meningkatkan ketahanan sistem pangan terhadap perubahan iklim dan untuk keanekaragaman hayati serta ekosistem yang berkelanjutan.
Sistem agroforestri yang membudidayakan salak di Bali, Indonesia, mengisi daftar terbaru bersama sistem budidaya kolam ikan karper di Austria dan Sistem Agroforestri Kakao di Sao Tome dan Principe--negara di Afrika Tengah. Ketiganya secara resmi ditetapkan dalam pertemuan Kelompok Penasehat Ilmiah GIAHS pada Kamis, 19 September 2024.
3. 7 Peneliti Undip Masuk Daftar 2 Persen Ilmuwan Teratas di Seluruh Dunia yang Dirilis Stanford-Elsevier
Universitas Diponegoro atau Undip kembali mencatatkan prestasi gemilang di dunia akademik internasional. Hal ini dibuktikan lewat tujuh orang ilmuwan Undip yang berhasil masuk dalam daftar dua persen Ilmuwan teratas di seluruh dunia untuk tahun 2024 yang dirilis oleh Universitas Stanford dan Elsevier.
Dilansir dari laman resmi Undip, Universitas Stanford dan Elsevier merupakan dua organisasi yang bekerjasama setiap tahunnya untuk menerbitkan peringkat ilmuwan yang termasuk dalam 2% teratas dari seluruh dunia.
Adapun peringkat ini didasarkan pada indikator kutipan terstandarisasi, yang menilai dampak dari publikasi penelitian ilmuwan di berbagai disiplin ilmu. Data ini mencakup informasi mengenai H-index (yang mengukur produktivitas dan dampak sitasi peneliti), jumlah sitasi, serta kontribusi ilmuwan dalam pengembangan pengetahuan global.
Sebagaimana diketahui, Stanford merupakan salah satu universitas riset terkemuka di dunia, yang memiliki sejarah panjang dalam inovasi dan kontribusi dalam berbagai disiplin ilmu. Sedangkan Elsevier adalah salah satu penerbit terbesar di dunia yang mengelola berbagai jurnal ilmiah, termasuk mengelola basis data Scopus, yang menyediakan data penting untuk mengukur dampak penelitian ilmuwan di seluruh dunia.
Sumber: tempo