GELORA.CO - Mantan Asisten staf khusus Presiden, Yasmin Nur meminta maaf atas kegaduhan pernyataan di media sosial, tentang gaji pembantu asisten staf khusus presiden serta pernyataan kontroversial di media sosial.
"Saya Yasmin Nur, dari lubuk hati terdalam memohon maaf atas segala tulisan yang diunggah di akun sosial media pribadi saya, yang menyinggung pun menyakiti hati masyarakat. Sebagai warga biasa, saya tidak lepas dari kealpaan dalam berucap maupun bertindak," kaya Yasmin dalam keterangannya, Minggu (8/9).
Yasmin juga meminta maaf kepada institusi Sekretariat Kabinet yang ikut terseret akibat perilaku di media sosial. Ia meminta maaf, karena tidak sadar marwah institusi ikut disorot publik akibat kontroversi di media sosial.
Yasmin menambahkan, dirinya telah mengundurkan diri sebagai Asisten Staf Khusus Presiden per 2023 lalu. Oleh karena itu, segala hal yang terjadi hari ini, tidak bersangkut paut dengan instansi atau kelembagaan manapun dan murni menjadi tanggung jawab pribadi sebagai warga negara.
"Saya memohon maaf kepada instansi dan tempat dimana saya pernah menjalani pekerjaan, yang mungkin saja terkena dampak atas tulisan yang sempat diunggah di akun sosial media pribadi saya," ucap Yasmin.
Ia pun siap bertanggung jawab atas segala dampak akibat dari kesalahan perilaku di media sosial. Ia pun menutup media sosialnya sebagai bentuk tanggung jawab agar tidak berperilaku buruk di dunia maya di masa depan.
"Dengan demikian, semalam unggahan saya merespons utas di platform X saya hapus berikut dengan menutup akun pribadi saya. Sebagai warga negara yang patuh pada hukum, tentu saya siap dengan segala konsekuensi yang timbul dari peristiwa ini. Ini adalah murni tanggung jawab saya pribadi," papar Yasmin.
Yasmin pun mengaku kegaduhan di media sosial menjadi momen dirinya untuk memperbaiki diri.
"Saya menyadari, respon di sosial media adalah pembelajaran bagi saya agar bertumbuh sebagai bagian dari masyarakat untuk terus berbenah dan memperbaiki diri," tegas Yasmin.
Kontroversi Yasmin Nur berawal ketika mengomentari utas di media sosial yang menyoalkan kualifikasinya sebagai data analyst dan analisis data.
Kegaduhan berawal dari perseteruan Yasmin dengan seorang netizen di X.
Yasmin yang merasa kompetensinya sebagai data analyst direndahkan oleh netizen, merespons dengan membanggakan jabatannya di istana.
"Seseorang yang kurang kompeten itu menduduki posisi penting sebagai asisten staf khusus presiden," tulis Yasmin.
Dia juga mengungkapkan bahwa gaji seorang asisten stafsus bisa mencapai Rp 23 juta. Pernyataan yang terkesan arogan tersebut membuatnya kebanjiran sindiran dan kecaman dari netizen lainnya.
Sumber: jawapos