GELORA.CO - Bagi Anda yang lewat Jalan Medan Merdeka, pasti akan melihat gedung Kedubes Vatikan. Penasaran dengan asal usul gedung tersebut? Simak sejarah Kedubes Vatikan dalam artikel ini.
Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta bukanlah sekadar gedung perwakilan negara asing. Bangunan ini memiliki nilai sejarah, budaya, dan politik. Artikel ini akan mengulas dan menjelajahi sejarah Kedubes Vatikan, mulai dari pembangunannya hingga berbagai perannya.
Sejarah Kedubes Vatikan
Dilansir dari laman Nunciature Indonesia, sejarah mencatat bahwa Vatikan adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1947, Vatikan telah mendirikan Delegasi Apostolik di Indonesia.
Kemudian pada tanggal 16 Maret 1950, Vatikan mulai memformalkan Internunsiatur Apostolik, sehingga statusnya menjadi Nunsiatur Apostolik pada tanggal 7 Desember 1966.
Hubungan diplomatik antara Vatikan dan Indonesia sendiri telah lama terjalin. Hal ini dimulai pada tahun 1950 ketika Vatikan mendirikan Internunsiatur Apostolik di Indonesia.
Menurut Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr Antonio Guido Filipazzi, takhta Suci sangat menghargai hubungan yang terjalin baik ini yang telah berlangsung lebih dari 60 tahun.
Dua Paus, yaitu Paulus VI dan Yohanes Paulus II juga telah mengunjungi Indonesia dan juga sebaliknya, beberapa Presiden Indonesia telah mengunjungi Vatikan. Sejarah juga mencatat jika Presiden Soekarno pernah mengunjungi Vatican sebanyak empat kali dan yang terakhir adalah Megawati.
Hubungan Diplomatik Indonesia dan Vatikan
Namun perlu diingat bahwa hubungan diplomatik Vatikan-Indonesia berbeda dengan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara lain. Begitu juga dengan keberadaan Nunciature (Kedutaan Besar Vatikan) di Indonesia.
Hubungan diplomatik Vatikan-Indonesia harus dilihat dalam konteksnya, pertama-tama adalah hubungan antara Vatikan sebagai pusat dunia Gereja Katolik dan Gereja Lokal di Indonesia.
Selain itu, gereja Katolik di Indonesia sangat besar dan Tahta Suci merasa perlu menjalin hubungan dengan umat-Nya di Indonesia. Nunciature juga mewakili Tahta Suci kepada Gereja Katolik di Indonesia. Dalam konteks tersebut, hubungan diplomatik antara kedua negara dibangun.
Kemudian dalam hubungan antara Indonesia dan Vatican, fokus utamanya terkait dengan isu-isu Gereja Katolik. Nuncio di Indonesia lebih terlibat dalam dinamika Gereja Katolik di Indonesia. Hal ini berbeda dengan kedutaan besar lainnya dengan hubungan diplomatiknya terkait isu-isu ekonomi, pertahanan, sosial, dan politik.
Meskipun Kedutaan Besar Vatikan juga memperhatikan berbagai isu, tetapi selalu dilihat dalam konteks hubungan mereka dengan Gereja Katolik di Indonesia, termasuk isu perdamaian dan moral.
Tugas dari duta besar Vatikan sendiri adalah menjalin komunikasi dengan keuskupan di Indonesia dan menginformasikan Tahta Suci tentang perkembangan Gereja Katolik di Indonesia.
Lantas apakah nuncio selalu membuat laporan ke Vatikan tentang Gereja di Indonesia? Jawabannya adalah iya, dan hampir setiap minggu duta besar mengirimkan informasi ke Sekretariat Negara Vatikan, khususnya kepada departemen urusan diplomatik untuk negara-negara.
Tugas dari Duta Besar Vatikan juga untuk menginformasikan tentang perkembangan atau isu-isu seputar apa yang terjadi di Indonesia. Terkadang Sekretariat Negara Vatikan juga memanggil para duta besar untuk menanyakan sesuatu.
Duta Besar Vatikan juga menjalin komunikasi dengan Dewan Kepausan untuk melakukan Dialog Antaragama dan isu-isu terkait dengan perkembangan dialog antaragama di Indonesia.
Kemudian terkait dengan karya misi dan pastoral, Duta Besar Vatikan juga berkomunikasi dengan Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa.
Selain sejarah kedubes vatikan, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…
Sumber: era