GELORA.CO - Pemimpin Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah (64) telah tewas dalam serangan bom Israel di Dahiyeh, Beirut, Jumat (27/9/2024) malam.
Radio Militer Israel, mengumumkan, pasukan mereka bahkan harus menggunakan bom sebesar 85 ton demi Sayyid Hassan Nasrallah.
Gugurnya Hassan Nasrallah diyakini akan membuat kawasan Timur Tengah semakin membara.
Di sisi lain, Sayyid Hassan Nasrallah disebut pernah berbicara yang kemudian ditafsirkan seperti isyarat tentang kematian dirinya.
"Saya mungkin tidak akan tinggal lama di antara Anda. Seluruh pimpinan tingkat pertama mungkin terbunuh, termasuk saya. Prosedur telah dirancang agar kami siap menghadapi situasi luar biasa ini," ujarnya seperti dikutip dari Middle East Spectator.
Hizbullah sendiri telah mengkonfirmasi kabar kematian Sayyid Hassan Nasrallah dalam pernyataan resmi kelompok pejuang muslim Syiah tersebut. Berikut pernyataan lengkapnya.
Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang:
'Yang Mulia, Sayyed, Pemimpin Perlawanan, hamba yang saleh, telah berpulang ke tempat kediaman Tuhannya dan keridhaan-Nya sebagai seorang martir besar, seorang pemimpin yang berani dan heroik, seorang mukmin yang bijaksana, berwawasan luas, dan beriman, bergabung dengan kafilah para martir abadi dari Karbala yang bercahaya dalam perjalanan iman ilahi mengikuti jejak para nabi dan imam yang syahid.
Yang Mulia Sayyed Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah, bergabung dengan para martir agung dan abadi, yang perjalanannya telah beliau pimpin selama hampir tiga puluh tahun, di mana beliau memimpin mereka dari kemenangan ke kemenangan, meneruskan jejak para martir Perlawanan Islam pada tahun 1992 hingga pembebasan Lebanon pada tahun 2000 dan hingga kemenangan ilahi yang berkelanjutan pada tahun 2006.
Semua pertempuran kehormatan dan penebusan lainnya, hingga pertempuran dukungan dan kepahlawanan saat ini dalam mendukung Palestina, Gaza, dan rakyat Palestina yang tertindas.
Kami menyampaikan belasungkawa kepada Imam Saheb al-Zaman, Imam Mahdi (semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian), dan Pemimpin umat Islam, Imam Sayyed Ali Khamenei, semoga Tuhan melindunginya, para ulama besar, para Mujahidin, orang-orang beriman, bangsa perlawanan, orang-orang Lebanon kita yang sabar dan jihadis, seluruh Umat Islam, semua yang bebas dan tertindas di dunia, dan keluarganya yang terhormat dan sabar.
Kami mengucapkan selamat kepada Yang Mulia Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah. Semoga Tuhan menganugerahkan kepadanya kehormatan ilahi tertinggi, Tarekat Imam Hussein, dan memenuhi keinginannya yang paling berharga, yakni menjadi seorang martir di jalan Allah.
Kami turut berduka cita dan semoga Allah memberkati para martir lainnya yang bergabung dalam prosesi suci dan murninya setelah serangan berbahaya Zionis di pinggiran selatan.
Pimpinan Hizbullah berjanji kepada martir tertinggi, paling suci, dan paling berharga dalam perjalanan kita, yang penuh dengan pengorbanan dan kesyahidan, untuk melanjutkan jihadnya dalam menghadapi musuh Zionis, dalam mendukung Gaza dan Palestina, dan dalam membela Lebanon dan rakyatnya yang teguh dan terhormat.
Dan kepada para mujahidin yang terhormat dan para pahlawan perlawanan Islam yang menang dan berani, Anda adalah kepercayaan dari martir kita yang terkasih, dan Anda adalah saudara-saudaranya yang merupakan perisainya yang tak tertembus dan mahkota permata kepahlawanan dan penebusan.
Pemimpin kita, Yang Mulia (Hassan Nasrallah), masih bersama kita dengan pemikiran, semangat, garis, dan pendekatan sucinya, dan Anda berada dalam sumpah kesetiaan dan komitmen untuk melawan dan berkorban hingga meraih kemenangan.'
Reaksi Iran hingga Hamas
Menyusul kematian Sayyid Hassan Nasrallah, masa berkabung telah ditetapkan di Lebanon dan Irak yakni selama tiga hari.
Di Iran, sebagai sekutu terkuat Hizbullah, masa berkabung ditetapkan selama lima hari.
Kantor Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mengatakan, masa berkabung resmi akan dimulai pada hari Senin pekan depan.
Selama masa berkabung, bendera akan dikibarkan setengah tiang di gedung-gedung publik dan kantor-kantor publik akan tutup pada hari pemakaman Nasrallah.
Sejauh ini, Hizbullah belum mengumumkan tanggal pemakaman.
Mikati mengecam serangan udara yang menewaskan ratusan warga sipil Lebanon di lingkungan Dahiyeh yang menewaskan Nasrallah. Ia menyatakan, negaranya dalam kondisi terancam menyusul pembunuhan Nasrallah tersebut.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Mikati menyerukan kepada rakyat Lebanon untuk bersatu dalam menghadapi agresi.
Sebab, saat ini negara mereka berada di ambang krisis kemanusiaan dan ekonomi. Ia menggelar rapat kabinet darurat setelah kembali dari Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, AS.
Kecaman juga datang dari Iran. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengancam pukulan yang lebih menghancurkan pada Israel atas kematian Nasrallah.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan solidaritas Teheran dengan Lebanon dan Hizbullah.
Ia mengecam serangan udara Israel di Beirut sebagai kejahatan perang yang terang-terangan yang sekali lagi mengungkap sifat teroris Israel.
Hamas, sekutu Hizbullah di Palestina, mengecam pembunuhan itu sebagai tindakan pengecut dan teroris oleh Israel.
”Kami mengecam dengan sekeras-kerasnya agresi biadab Zionis ini dan penargetan bangunan tempat tinggal sipil,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
Hamas menuduh Israel mengabaikan semua nilai, adat istiadat, dan piagam internasional serta secara terang-terangan mengancam keamanan dan perdamaian internasional.
Hal ini karena kebungkaman, ketidakberdayaan, dan pengabaian dari komunitas internasional terhadap tindakan Israel.
”Dalam menghadapi kejahatan dan pembantaian Zionis ini, kami memperbarui solidaritas mutlak kami dan bersatu dengan saudara-saudara di Hizbullah dan perlawanan Islam di Lebanon,” kata kelompok itu.
Sumber: tribunnews