Satu Juta Rakyat Palestina di Gaza Kelaparan, Tak Ada Pasokan Makanan dan Kondisi Makin Memburuk

Satu Juta Rakyat Palestina di Gaza Kelaparan, Tak Ada Pasokan Makanan dan Kondisi Makin Memburuk

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  -  Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan lebih dari satu juta orang di Gaza tengah dan selatan tidak menerima pasokan makanan apa pun selama bulan Agustus dan situasi kemanusiaan di Gaza masih sangat buruk.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, militer Israel menolak mengoordinasikan masuknya tim medis yang berafiliasi dengan kampanye darurat vaksinasi polio ke daerah-daerah di selatan Gaza.

Hamas menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggagalkan kesepakatan gencatan senjata dengan menolak menarik pasukan dari perbatasan Gaza dengan Mesir.

Setidaknya 40.878 orang tewas dan 94.454 luka-luka dalam perang Israel di Gaza. Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober.


Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan 90 persen kesepakatan Gaza telah disetujui tetapi beberapa “masalah kritis” masih ada, termasuk Koridor Philadelphi di tepi selatan Jalur Gaza yang berbatasan dengan Mesir, tempat Israel ingin mempertahankan kendali. 

Warga Gaza mengungsi ke selatan OK
Bencana kemanusiaan di Gaza terus berlanjut. Suasana warga Gaza saat dipaksa mengungsi Gaza selatan oleh militer Israel, November 2023.

Ofri Bibas Levy, saudara perempuan Yarden Bibas, yang ditawan bersama keluarganya, mengatakan kepada stasiun radio Israel Reshet Bet bahwa sikap Netanyahu menunjukkan bahwa ke depan akan “lebih banyak korban penculikan akan dibunuh” di Gaza.

“Sulit bagi saya untuk optimis, tapi tanpa perjuangan kita mereka tidak akan kembali," ujarnya.


"Ketika Bibi melanjutkan dan mengulangi bahwa mereka tidak akan menyerahkan Philadelphi [Koridor], bagi saya itu berarti tidak ada kesepakatan dan akan lebih banyak lagi korban penculikan yang dibunuh,” kata dia.

Sementara itu, Israel mengklaim melakukan serangan udaraKamis malam terhadap depot senjata Hizbullah di Lebanon selatan termasuk beberapa wilayah lain di Lebanon.


Fasilitas penyimpanan amunisi terletak di dekat desa Blida, sementara lokasi militer lainnya yang menjadi sasaran berada di dekat desa Aita al-Shaab dan Yarin, kata tentara.


Serangan-serangan itu terjadi setelah serangan udara mematikan Israel lainnya kemarin di dekat kota Kafra di Lebanon selatan, yang merusak parah properti di daerah tersebut dan menewaskan sedikitnya satu orang, menurut Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA).

Netanyahu Langgengkan Teror di Gaza demi Langgengkan Kekuasaan di Israel
Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, dengan tajam mengkritik Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sebagai pelaku utama genosida di Gaza.

Mengutip Anadolu Agency, Kamis, 5 September 2024, Hakan Fidan menuduh Netanyahu sengaja melanggengkan tindak kekerasan di Gaza untuk mempertahankan kekuasaan politik.

“Netanyahu terus menyebarkan kematian dan teror untuk tetap berkuasa,” kata Fidan pada konferensi pers di Skopje, usai pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Makedonia Utara, Timco Mucunski.


Fidan mengutuk tindakan militer Israel yang sedang berlangsung dan menyoroti meningkatnya serangan terhadap warga Palestina di Tepi Barat, serta provokasi di Masjid Al-Aqsa, yang menurutnya memperburuk krisis.

Menteri Luar Negeri Turki juga mengklaim bahwa Netanyahu merusak upaya gencatan senjata dengan menerapkan persyaratan baru dan menghalangi negosiasi.

Dia menyerukan komunitas internasional untuk mengambil tindakan melawan Netanyahu, dengan menyatakan, “Tetap diam terhadap pembantaian tersebut sama dengan terlibat dalam kejahatan tersebut.”

Sumber: Tribunnews 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita