GELORA.CO - Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh-Sumut terus-terusan menjadi perhatian publik.
Kali ini, paket snack malam yang disediakan di PON Aceh dinilai tak wajar.
Pasalnya ada santan dalam kemasan dan roti yang dimasukan dalam paket makanan yang dibagikan oleh panitia.
Sebelumnya, sebuah video lain terkait makanan untuk atlet di PON 2024 juga menjadi viral di media sosial.
Menu tersebut mendapat perhatian karena dianggap mirip dengan nasi kotak acara hajatan.
Padahal harga untuk satu kotaknya Rp 50 ribu, tapi menu makanannya kering, tanpa kuah.
Snack Malam Malam di PON Aceh-Sumut, Santan Kemasan dan Roti
Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh-Sumut sedang menjadi perhatian publik.
Kali ini, perhatian tertuju pada paket snack yang disediakan di PON Aceh, yang dinilai tak wajar.
Pasalnya salah satu minumannya berupa santan dalam kemasan yang dimasukkan dalam paket makanan yang dibagikan oleh panitia.
Hal ini dibagikan melalui akun TikTok @detooo60 pada Jumat, 3 September 2024.
Hingga berita ini dibuat pada Minggu (15/8/2024), video tersebut sudah ditonton sebanyak 1,6 juta kali.
Dalam video tersebut, terlihat sebuah kotak berwarna putih dengan tulisan "snack malam."
Saat dibuka, kotak itu berisi roti dan minuman santan kemasan.
Netizen Langsung Geger: Biar Atlet yang Bertarung Lebih Gurih
Video ini langsung memancing beragam komentar dari netizen.
@Denissehah : maksudnya apaan.. dikata es moni apa?
@meongshp0309 : lah santen bagus gimana sih.. bikin para atlit bisa bertarung lebih gurih
@haww : HAHAHAHAHA,dari sekian banyak nya fyp makanan PON aceh. kek nya ini dah yang paling ngakak???????? lengah dikit di kasih santan kemasan
Harga Rp 50 Ribu, Menu Nasi Kotak Atlet PON 2024 Tuai Hujatan, Netizen: Mending Nasi Padang Rp 10 Ribuan
Menu nasi kotak atlet PON 2024 dihujat tak bergizi.
Padahal harga dipatok Rp50 ribu dan anggarannya Rp 30,8 miliar namun makanan yang disajikan kering.
Bahkan ada snack atau ciki seharga Rp500.
Video keluhan tersebut diunggah akun Instagram @ratu.nyinyir.officiall.
Terlihat di unggahan video viral, tampak sosok diduga atlet mengeluh soal makanannya.
Para atlet kecewa melihat menu makanannya kering bak tak bergizi di ajang sekelas Pekan Olahraga Nasional.
"Inilah makanan sehari-hari PON Aceh ini, atlet disuruh makan kering enggak berkuah gini, aduh, aduh, aduh, aduh," katanya.
Tampak beberapa menu disajikan dalam nasi kotak.
Seperti nasi putih, ayam sambal, ayam kecap, telur sambal, kerupuk, tempe, sayur kacang panjang dan wortel kering, tumis sosis, pisang, jeruk, hingga air mineral saja.
Sedangkan untuk snack tampak dua buah roti, ciki Momogi, dan air mineral.
"Menyala ayam," ujar seorang pria.
"Ini makan dari Aceh buat atlet PON, dibuka ini ada kerupuk, ini ada pisang," kata video lainnya.
Netizen Bereaksi
Netizen yang mengetahui hal itu sontak ramai memberikan komentar.
Apalagi disebutkan jika harga satuan makanan untuk atlet Rp50.900 per porsi dengan total harga Rp30,8 miliar.
Sementara untuk snack harga satuan Rp 18.900 per porsi dengan total harga Rp11,4 miliar.
Netizen sontak merasa janggal dan tak sesuai.
"Wah smpe ada momogi gopean"
"Masih mending nasi padang 10ribuan"
"Bjirrr masak ada momogi buat sekelas atlet"
"50rb/box udah dapet nasi box pagi sore yang rendang anjir"
"Itu mah 20 ribu juga udah untung banyak. Ini malah 50 ribu."
"HAHHAHAHAHHAHAHAHAHHAHAHAHHAHAHAHHAHAHAH.... MARK UP ADALAH JALAN NINJA KU." ungkap beberapa netizen.
Menu nasi kotak atlet PON 2024 dihujat tak bergizi dan pengirimannya sering terlambat
Menu nasi kotak atlet PON 2024 dihujat tak bergizi dan pengirimannya sering terlambat (istimewa)
Makanan Atlet Sering Terlambat
Selain menu makanan disebut bak tak bergizi, rupanya pengiriman makanan atlet juga kerap terlambat.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Tengah (Kalteng) pun sampai melayangkan surat protes kepada panitia terkait distribusi makanan atlet.
Koordinator Wilayah Aceh Sekretariat Kontingen Kalimantan Tengah, Mikhael Agusta menyebutkan, distribusi konsumsi untuk atlet cabor panahan dan panjat tebing dari Kalteng tidak konsisten, sering kali mengalami keterlambatan.
"Distribusi konsumsi tidak konsisten, kadang tepat waktu, namun lebih sering terlambat," ujar Mikhael saat dikonfirmasi di Banda Aceh, Senin (9/9/2024), seperti dilansir Antara.
Ketua Bidang Konsumsi PB PON Aceh, Diaz Furqan pun meminta maaf atas keterlambatan konsumsi untuk para atlet PON XXI Aceh-Sumut.
Diaz mengatakan, untuk mengatasi hal itu, PB PON bekerja sama dengan Pemprov Aceh, menambah armada dan tenaga bantuan.
Hal ini guna memastikan tidak ada keterlambatan khususnya bagi para atlet yang akan berlaga.
"Kami memohon maaf atas beberapa kendala. Namun begitu, perbaikan dan evaluasi cepat kami lakukan begitu melihat adanya potensi hambatan,"
"Misalnya dalam distribusi, kami memutuskan untuk menambah armada khusus yang didedikasikan untuk jalur-jalur distribusi."
"Agar atlet mendapatkan konsumsi tepat waktu, tanpa mengganggu jalur distribusi lain yang telah terjadwalkan," kata Diaz dalam keterangannya, Rabu (11/9/2024), seperti dikutip dari Kompas.com.
Diaz juga menekankan pentingnya fleksibilitas dan kecepatan dalam menghadapi tantangan operasional semacam ini.
"Semua pihak baik dari PB PON maupun Pemprov Aceh, bergerak dengan satu tujuan, menjamin kenyamanan dan kebutuhan para atlet terpenuhi tepat waktu sehingga mereka bisa fokus pada pertandingan," ujarnya.
Selain armada tambahan, PB PON dan Pemprov Aceh juga mengerahkan tenaga bantuan dari siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Banda Aceh.
Para siswa ini diikutsertakan dalam proses pengepakan makanan, satu tahapan dari distribusi konsumsi para atlet.
"Mereka kami libatkan dalam berbagai peran, khususnya di bagian pengepakan makanan, agar prosesnya bisa lebih cepat dan efisien," ungkapnya.
Diaz tidak menampik dalam acara sebesar PON, kendala-kendala yang terjadi bukan hal yang bisa dihindari sepenuhnya.
Namun, fokus utama adalah bagaimana mengatasi kendala tersebut dengan cepat dan efisien.
Langkah evaluasi dan perbaikan segera dilakukan setiap kali muncul hambatan, dengan tujuan menjaga kelancaran operasional di semua sektor.
"Tidak ada acara sebesar PON yang tanpa tantangan, tetapi yang terpenting adalah bagaimana penanganannya dilakukan,"
"Kami selalu mengutamakan kolaborasi dan sinergi antara PB PON, Pemprov Aceh, serta pihak-pihak lain yang terlibat agar setiap masalah dapat diselesaikan dengan cepat," kata Diaz
Sumber: Tribunnews