GELORA.CO - Israel mengoreksi perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk kuartal II-2024 dari 1,2 persen turun menjadi 0,7 persen. Langkah tersebut diambil di tengah tekanan besar pada ekonomi akibat perang melawan Hamas yang tak kunjung usai di Gaza, serta pengeluaran besar pemerintah untuk mendukung konflik tersebut.
Dalam pernyataan yang dirilis oleh biro statistik negara, Senin (16/9/2024), PDB Israel hanya meningkat sebesar 0,7 persen secara tahunan pada periode April-Juni, turun dari laporan awal sebesar 1,2 persen sebulan sebelumnya.
Sektor swasta Israel tercatat mengalami kontraksi sebesar 2,7 persen, namun kompensasi datang dari lonjakan tajam pendanaan pemerintah yang meningkat hingga 8,2 persen. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun aktivitas sektor swasta mengalami penurunan, pemerintah Israel terus memperluas anggaran untuk membiayai operasi militernya.
Tingkat pengangguran di Israel tetap rendah, dengan angka 2,6 persen pada Agustus. Namun, ekspor barang dan jasa Israel, tidak termasuk ekspor berlian, turun 8,4 persen secara tahunan pada kuartal kedua tahun ini. Sementara impor, tidak termasuk impor senjata dan berlian, juga mengalami penurunan sebesar 9,3 persen.
Defisit Anggaran Terus Membengkak
Sementara itu, defisit anggaran Israel terus membesar akibat agresi militer yang berlanjut di Jalur Gaza. Rasio defisit anggaran terhadap PDB mencapai -8,3 persen pada Agustus, semakin dalam dari -7,6 persen pada Juni, -6,2 persen pada Maret, dan -4,1 persen pada Desember tahun lalu.
Kemudian pada Agustus, defisit anggaran tercatat sebesar 12,1 miliar shekel atau sekitar US$3,22 miliar, yang menunjukkan bahwa biaya perang semakin membebani keuangan negara.
Agresi militer Israel di Gaza yang berlangsung hampir setahun ini memicu kritik dari oposisi yang menuduh bahwa perang tersebut bertujuan untuk mempertahankan kekuasaan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Pengeluaran besar untuk mendanai operasi militer Israel di Gaza tak hanya membebani anggaran negara, tetapi juga berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi entitas Zionis itu.
Sumber: inilah