Pemilik Rumah Buka Suara Terkait Kasus Indra Tersangka Pembunuh NKS, Bantah Sembunyikan Pelaku

Pemilik Rumah Buka Suara Terkait Kasus Indra Tersangka Pembunuh NKS, Bantah Sembunyikan Pelaku

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Pemilik Rumah Buka Suara Terkait Kasus Indra Tersangka Pembunuh NKS, Bantah Sembunyikan Pelaku

GELORA.CO -
Pemilik rumah tempat Indra Septiarman tersangka pembunuhan NKS bersembunyi hingga ditangkap buka suara.

Diketahui, Indra ditangkap saat bersembunyi di atas rumah kosong milik warga Korong Padang Kabau, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (19/9/2024).

Pelaku ditangkap sekitar pukul 14.30 WIB oleh tim gabungan Polres Padang Pariaman dan Polda Sumbar.

Kini adik pemilk rumah tempat Indra bersembunyi hingga berhasil ditangkap muncul mengungkapkan fakta soal penangkapan tersangka.

Dijelaskan Ujang, pemilik rumah tersebut berada di Jakarta, namun rumah tersebut ada yang merawatnya setiap minggu.

"Jadi rumah ini rumah kakak di Jakarta, kami yang merawat, jadi rumah ini bukan rumah kosong ada orang yang membersihkannya setiap minggu, kebetulan minggu kemarin orangnya pergi jadi gak sempat di bersihkan," kata Ujang lewat Youtube JAJAK PALALA, Senin (23/9/2024).

Sebelum mengetahui Indra bersembunyi di rumah tersebut, awalnya adik pemilik rumah meminta cek mesin air di rumah sebelahnya.

Namun kuncinya tak ditemukan, hingga akhirnya mengecek rumah yang tempat persembunyian Indra.

Ketika di coba buka pintu, namun tidak dapat terbuka dikarenakan terkunci dari dalam.

"Sebelum Indra dapat orang sudah ramai semua di Kayu Tanam, rencananya rumah di sebelahnya yang di lihat, karena kunci tak terlihat terpaksa rumah yang ini (tempat persembunyian)," terangnya.

"Kebetulan banyak orang yang mencari Indra, ada beberapa orang yang duduk di depan rumah, jadi kakak saya mintak tolong minta bukakan kunci rumahnya, disangkanya buser padahal preman disini," jelasnya.

Setelah tidak bisa membuka pintu, warga pun dibuat curiga hingga akhirnya mengintip dari jendela ada orang didalam rumah tersebut.

"Pas preman ini membuka pintu, ternyata pintu terkunci dari dalam, itulah heran, terus adik melihat kedalam tampak pintu yang belakang tertutup, makin curiga," terang Ujang.

"Jadi beberapa orang melihat dari jendela, ada pintu yang terbuka sedikit terlihat bayangan orang," smabungnya.

Setelah melihat ada bayangan orang dirumah dan memastikan benar ada sosok orang di dalam, warga pun mulai ramai pada kumpul dan adik pemilik rumah menghubungi buser.

"Baru orang-orang tersebut meyakinkan di rumah tersebut ada orang," jelasnya.

"Saya langsung di telepon disuruh ke rumah itu, setelah di pastikan rumah itu ada orang, saya suruh kumpulkan masa kepung rumah itu baru menghubungi polisi," sambungnya.

Saat itu pihak kepolisian diizinkan adik pemilik rumah untuk mendobrak rumah hingga akhirnya menemukan tersangka di atas loteng.

"Setelah buser sampai di sini, saya bilang kalau rumah ini di kunci dari dalam, buser pun akhirnya saya suruh mendobrak pintu rumah," imbuhnya.

"Hingga akhirnya pelaku berhasil di tangkap," tambahnya.

Bantah Sembunyikan Pelaku


Semenatara itu, Ujang juga membantah memiliki hubungan keluarga dengan tersangka.

Padahal dirinya lah yang menghubungi buser untuk menangkap pelaku di rumah tersebut.

"Disatu sisi dalam berita yang beredar banyak yang menyimbang sebenarnya, saya saksi saya yang menyuruh buser untuk mendobrak pintu, itu rumah kakak saya," tuturnya.

"Ini yang menemukan Indra bukan polisi tapi masyarakat, jadi tolonglah orang yang punya rumah jangan di pojokkan," sambungnya.

"Kita gak ada keluarga sama pelaku," imbuhnya.

"Lokasi TKP korban di temukan sama pelaku di tangkap sekitar 1 km jaraknya," tambahnya.

Diketahui, Nia Kurnia Sari adalah seorang gadis penjual gorengan berusia 18 tahun yang menjadi korban pembunuhan di Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Nia Kurnia Sari menjadi korban pembunuhan oleh pelaku bernama Indra Septiarman alias IS.

Adapun motif Indra tega menghabisi nyawa NKS untuk merudapaksa korban.

Sumber: tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita