Ngabalin Sebut Sisi Spiritual Presiden Jokowi Luar Biasa dan Rajin Puasa Daud

Ngabalin Sebut Sisi Spiritual Presiden Jokowi Luar Biasa dan Rajin Puasa Daud

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, mengungkapkan sisi spiritual Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang katanya rajin puasa Daud. Sisi spiritual ini kata Ngabalin, sapaan akrabnya, jarang terungkap di depan publik.  

Menurut Ngabalin, Presiden Jokowi memiliki kedekatan yang mendalam dengan Allah SWT. Hal inilah yang kata Ngabalin sesuatu yang tidak banyak diketahui masyarakat Indonesia. 

"Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini pemimpin yang berjalan dengan caranya sendiri, karena saya tahu komunikasi dengan Allah SWT itu luar biasa," ungkap Ngabalin yang dikutip tvOnenews.com dari akun YouTube Kantor Staf Presiden PODCAST DARI BINA GRAHA.  

Bahkan, Ngabalin juga mengungkapkan bahwa Jokowi sudah menjalani puasa sunnah Nabi Daud selama lebih dari 18 tahun.  

Lalu apa puasa Daud dan keutamaannya yang kata Ngabalin selalu dilakukan oleh Presiden Jokowi? 

Puasa Nabi Daud AS adalah salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. 

Puasa Nabi Daud AS dikenal sebagai puasa yang paling dicintai oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana hadis berikut ini. Rasulullah SAW bersabda, “Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Daud; ia berpuasa satu hari dan tidak berpuasa pada hari berikutnya (bergantian).”(HR. Bukhari no. 1840, Muslim no. 1159) Hal ini karena Nabi Daud AS melakukan puasa dengan cara yang sangat istimewa dan konsisten. 

Bahkan sepeninggal Nabi Muhammad SAW, Siti Aisyah RA diriwayatkan rutin puasa nabi Daud. Adapun cara puasa Nabi Daud AS adalah berpuasa sehari dan berbuka sehari.  “Puasa sehari, seharinya tidak,” ungkap Ustaz Adi Hidayat. 

Artinya, seorang Muslim yang melaksanakan puasa Daud akan berpuasa satu hari, kemudian berbuka pada hari berikutnya, dan begitu seterusnya secara bergantian.  “Jika ingin amalan puasa paling utama maka ambil puasa Daud,” saran Ustaz Adi Hidayat. 

Pola inilah yang menunjukkan keseimbangan antara ibadah dan kebutuhan fisik. Ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya menjelaskan, jika orang yang terbiasa puasa Nabi Daud ketika bertemu dengan puasa sunnah senin kamis atau Ayyamul Bidh maka pahalanya akan tetap didapat, meski tidak dikerjakan. “Jika hari kamis saat puasa Daud saat kamis saatnya buka maka pahala puasa Kamis itu didapat meski tidak ditunaikan karena ia jalani puasa Daud,” jelas Ustaz Adi Hidayat. 

Namun Ustaz Adi Hidayat mengingatkan jangan memaksakan untuk menjalankan puasa Daud jika belum terbiasa puasa. Hal ini karena ketika ibadah memang harus dimulai dari yang sanggup dilakukan dulu. Ketika sudah menikmati maka barulah naik tingkat. 

Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa sebenarnya puasa Daud tidak ada syarat dan ketentuan khusus, berlaku untuk semua umat muslim. "Namun ada dua ketentuan bagi umat muslim tentunya selain beragama Islam, beriman, dan sudah baligh," jelasnya.

 "Yang pertama memiliki kekuatan untuk menjalaninya, kalau belum terbiasa, belum kuat menjalani, jangan paksakan," lanjutnya. Kemudian yang kedua mulailah dengan tahapan dan jangan langsung puasa Daud. 

Hal ini kata Ustaz Adi Hidayat sebagaimana cerita di zaman Nabi Muhammad SAW. Kata Ustaz Adi Hidayat ada seseorang yang merasa kuat lalu memaksakan diri. 

Orang itu berkata kepada Rasulullah SAW ingin puasa setiap hari demi meningkatkan ketaqwaan. Nabi Muhammad SAW lalu menjawab cukupkan dengan puasa Daud, yakni puasa selang-seling sehari. Namun memulai dengan tahapan yang mana tidak langsung puasa Daud. 

Sebaiknya dirutinkan atau membiasakan diri puasa sunnah lainnya misalnya puasa Senin Kamis. "Bagi yang belum pernah puasa sunnah sama sekali, bisa lakukan puasa Senin Kamis terlebih dahulu. Kalau Senin sudah nikmat, baru pindah ke Kamis," saran Ustaz Adi Hidayat. 

Jika sudah terbiasa menunaikan puasa Senin Kamis, dan merasakan nikmat dan ringan dalam menjalankannya, maka kata Ustaz Adi Hidayat barulah dilanjutkan ke puasa Ayyamul Bidh. Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa tiga hari berturut-turut yang dilakukan di pertengahan bulan hijriyah.

 "Kalau sudah terbiasa maka naikkan ke puasa Daud, puasa sehari besoknya buka. Misalnya Senin puasa, Selasa buka, Rabu puasa, Kamis buka, dan seterusnya," nasihat Ustaz Adi Hidayat. Niat Puasa Nabi Daud "Nawaitu shouma dawuda sunnatan lillahi ta ala". 

Artinya, saya berniat puasa Daud Sunnah karena Allah Ta ala. Niat puasa Daud dapat dikerjakan lebih awal dari pelaksanaan puasanya, yakni dari setelah maghrib sampai sebelum Zuhur. 

Itulah penjelasan puasa Nabi Daud dan keutamaannya. Semoga bermanfaat. Wallahu'alam


Sumber: tvOne 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita