Mengintip Geliat Bisnis Kaesang: Sepi Pembeli, Tutup Permanen hingga Disebut Diambil Hotman Paris

Mengintip Geliat Bisnis Kaesang: Sepi Pembeli, Tutup Permanen hingga Disebut Diambil Hotman Paris

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Gaya hidup putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep dan istrinya, Erina Gudono jadi sorotan usai beredar video menunjukkan keduanya turun dari pesawat jet pribadi dan dijemput mobil di apron bandara tanpa melewati pemeriksaan Ditjen Bea Cukai.

Hal itu membuat Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) melaporkan adanya dugaan penerimaan gratifikasi terkait hal itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, pihak lembaga anti-rasuah hanya minta adik Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka itu agar datang mengklarifikasi.

Belum lagi Erina Gudono juga disorot lantaran dikabarkan memiliki koleksi tas branded dengan harga mulai puluhan hingga ratusan juta rupiah seperti merek Louis Vuitton, Chanel dan Dior.


Meski masih muda, Kaesang Pangarep selaku putra bungsu Presiden Jokowi juga dikenal memiliki sejumlah bisnis yang pada awal merintis cukup dikenal publik, mulai food and beverage (F&B) alias kuliner, fashion, hingga aplikasi digital saham dan jual beli masakan rumahan.

Sebagian bisnis tersebut juga merupakan kerja sama dengan sang kakak, Gibran Rakabuming Raka. 


Lalu, bagaimana kondisi bisnis Kaesang Pangarep saat ini?

Tim Tribunnews melakukan penelusuran untuk mengetahui gambaran kondisi terkini bisnis Kaesang Pangarep di Jakarta pada 31 Agustus - 2 September 2024.

Diketahui, bisnis Kaesang Pangarep dimulai pada 2017 dengan mendirikan Kaesang mendirikan Sang Javas dengan produksi kaus desain gambar karikatur.


Dari situ, gurita bisnis Kaesang khususnya kuliner terus berkembang di Indonesia dengan mendirikan sejumlah brand kuliner lainnya. Di antaranya Mangkokku, Yam Ayam, Ternakopi, Let's Toast dan aplikasi Madhang.

Namun, seiring waktu, satu per satu bisnis Kaesang sepi pembeli hingga banyak gerai kulinernya yang tutup. 

Mangkokku

Kaesang mendirikan Mangkokku pada tahun 2019 dengan menggandeng Master Chef Indonesia, Chef Arnold, Randy J. Kartadinata, kakak Kaesang yaitu Gibran.

Mangkok Ku menjual berbagai jenis rice bowl. Pada 2022, bisnis kuliner ini tercatat telah membuka 54 gerai di 16 kota. Rice bowl buatan Mangkok Ku juga menduduki rice bowl nomor 1 pada GoFood dan GrabFood pada tahun 2022.

Kini, beberapa outlet Mangkokku di Jakarta tampak sepi, seperti di cabang Tanjung Duren dan cabang Kemanggisan, Jakarta Barat.

Dari pantauan di Mangkokku cabang Kemanggisan, tampak bagian pagar lahan yang luasnya kira-kira seukuran tiga lapangan futsal itu masih terpampang neon box bertuliskan nama bisnis kepunyaan Kaesang itu.

Masuk ke dalam halaman, tak tampak seorang pun pembeli. Hanya ada seorang petugas keamanan yang sedang bersih-bersih dan dua orang karyawan lainnya mengenakan celemek.

Saat ditemui, seorang petugas keamanan itu mengatakan, meski di hari libur akhir pekan, restoran ini tidak tutup. Masih ada beberapa pembeli melalui aplikasi layanan antar makanan dari beberapa perusahaan ojek online ternama di Indonesia. Apalagi, cabang di Kemanggisan ini lebih diperuntukkan sebagai dapur pusat dan gudang penyimpanan barang.

Mereka mulai buka pukul 09.00 WIB dan tutup pukul 23.00 WIB.

Meski demikian, sekitar 30 menit Tribunnews berada di lokasi, tak seorang pun pengendara ojek online yang datang untuk mengambil pesanan makanan pembeli.

Petugas tersebut mengatakan, bisnis Mangkokku tidak sepenuhnya dimiliki Kaesang. Sebagian sahamnya sudah diambil alih pengacara kondang Hotman Paris Hutapea dan Chef Arnold sebelum Pilpres 2024.

Meski begitu, pengambilalihan tersebut belum terkonfirmasi.

Total ada enam karyawan di Mangkokku cabang Kemanggisan ini. Saat hari kerja, terdapat lima orang pegawai yang bekerja dan satu karyawan libur. Sementara di akhir pekan, hanya dua orang yang bekerja.


Selanjutnya, penelusuran berlanjut ke Mangkokku cabang Tanjung Duren. Di sini bisnis tersebut berlangsung di sebuah ruko berlantai dua, yang melayani pesanan makanan dari aplikasi ojek online dan juga makan di tempat.

Area untuk para pembeli yang ingin makan di tempat lebih bagus daripada yang tersedia di Mangkokku cabang Kemanggisan. Ada meja bar panjang tempat kasir, yang terpampang berbagai menu makanan dan minuman, persis selayaknya restoran makanan cepat saji pada umumnya.

Di depan meja bar kasir tersebut berjajar empat hingga lima meja untuk layanan makan di tempat. Di mana masing-masing meja bisa diisi tiga hingga empat pembeli. Di langit-langit tertempel mesin pendingin ruangan.

Seorang karyawati menyebut ada peralihan kepemilikan usaha dari Kaesang Pangarep ke Holy Wings Group. Adapun karyawan di cabang Tanjung Duren ini berjumlah 12 orang dan bekerja dengan sistem shifting.

Senada dengan pengakuan petugas di Mangkokku cabang Kemanggisan, pegawati Mangkokku cabang Tanjung Duren juga menyebut adanya pengambilalihan kepemilikan Mangkokku oleh Hotman Paris. 

"Ya kan kita udah peralihan kan. Kalau punya Bang Hotman sih kurang tahu. Tapi kita masuknya ke Holywing Group," kata karyawati Mangkokku Tanjung Duren.

Sepanjang 30 menit di lokasi, tampak tidak ada satu pun pembeli yang makan di tempat. Hanya terdapat satu pengemudi ojek online yang mengambil pesanan untuk di antarkan kepada pembeli di suatu tempat.

Outlet Mangkokku juga tersedia di cabang Mal Kasablanka.

Namun, saat dicek ke lokasi, restoran cepat saji itu sudah tidak ada lagi di sana. Seorang petugas manajemen gedung pusat perbelanjaan itu mengungkapkan, usaha Kaesang sudah tutup permanen per Juli 2024.

Yang Ayam

Bisnis yang satu ini dirilis Kaesang Pangarep pada 2019 lalu dengan gerai pertama di Tanjung Duren, Jakarta. Yang Ayam sendiri menyajikan menu nasi ayam dengan kisaran harga Rp12.727 hingga Rp21.818 per porsinya. Yang Ayam sendiri menjadi salah satu portofolio venture capital-nya, yakni PT Harapan Bangsa Kita (HEBAT).

Sesampainya di lokasi, sebuah neon box berbentuk bulat berukuran sedang bebertuliskan "Yang Ayam" dapat terlihat dari sisi jalan. Ada beberapa perubahan yang terjadi, misalnya, tema warna yang diusung sebelumnya merah, kini berganti menjadi dominan kuning.

Selain itu, ada perubahan logo, dari yang sebelumnya terpajang shillouete putih wajah Kaesang Pangarep mengenakan blangkon, saat ini menjadi gambar dua ayam berwarna putih.

Menelisik masuk ke dalam ruko dua lantai itu, ada empat meja makan berukuran persegi panjang, yang masing-masingnya bisa diduduki empat orang.

Terdapat tiga karyawan, yang mana satu orang bertugas sebagai kasir, dan dua di dapur. Adapun selama satu jam di sana, terpantau hanya ada seorang pembeli.

Tidak ada satu pun pengemudi ojek online yang menjemput pesanan untuk di antarkan ke pembeli, walaupun layanan tersebut tersedia di cabang itu.

Ketiga karyawan Yang Ayam tampak menunggu pembeli sambil sesekali berbincang. Suara kedua pegawai itu terdengar meski bicara dengan bisik-bisik karena suasana outlet yang sepi. Suara mereka bersahutan dengan bunyi mesin pendingin ruangan.

Stok ayam tepung yang siap makan di dalam mesin penghangat tampak kurang dari enam potong. Seorang pramusaji sempat mengatakan kepada seorang pembeli, bahwa jika ia menginginkan potongan ayam bagian paha, belum tersedia, dan perlu menunggu karena harus dimasak terlebih dahulu. Sedangkan jika potongan bagian sayap dan dada sudah tersedia.

Seorang karyawan mengatakan mereka mulai buka pukul 09.00 WIB dan tutup pukul 22.00 WIB. Ia juga menyebut, bisnis Yam Ayam masih milik Kaesang Pangarep hingga saat ini.

Sang Pisang

Kaesang mendirikan kuliner pisang bernama Sang Pisang bersama dengan rekannya, Ansari Kadir, pada 2017. Dengan modal awal Rp30juta, bisnis kuliner satu ini berkembang hingga mempunyai lebih 100 gerai atau outlet dan ekspansi ke Malaysia.

Namun, dari unggahan akun Instagram resmi @sangpisang2017, saat ini hanya ada 12 outlet yang tersebar di dua kota yakni Jakarta dan Bandung.

Untuk di Jakarta, Tribunnews.com mencoba menelusuri sejumlah outlet Sang Pisang untuk mengetahui kondisi terkini.

Outlet pertama terletak di Jalan Raden Saleh nomor 1, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Di sana, terlihat sebuah kios dengan warna dominan kuning mengelilingi bangunannya.

Dengan papan nama bergambar pisang tersenyum dan tertulis San Pisang, kios ini dengan kaca besar ini terletak di samping True Blue Hotel dan minimarket.

Pemantauan selama dua hari yakni pada Sabtu, 31 Agustus 2024 dan Minggu, 1 September 2024, meski karyawan mengaku ramai, namun dari pantauan kios tersebut nampak sepi dari pembeli.

Tim Tribunnew sudah menunggu kurang lebih selama dua jam lamanya di masing-masing hari itu, namun tak terlihat ada pembeli yang datang ke toko tersebut, baik pembeli secara offline maupun online.

Hal yang sama juga dialami pada kios Sang Pisang yang terletak di SPBU Shell, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Pantauan Tribunnews pada Senin (2/9/2024), kios yang menggunakan kontainer yang dimodifikasi berwarna kuning itu terpantau tak ada yang membeli selama kurang lebih 1,5 jam pantauan kami.

Sementara di samping dari kios Sang Pisang, terdapat kios warteg dan kopi yang sesekali terlihat pelanggan datang ke sana.

Satu karyawati yang menjaga saat itu banyak mengaku tidak tahu soal bisnis Sang Pisang tempat dia mencari uang itu dengan alasan pegawai baru.

"Ramai kok mas," ucap karyawati itu yang melayani kami saat membeli produk Sang Pisang.

Selanjutnya, kami juga menelusuri outlet Sang Pisang yang berada di Jalan Pecenongan, Gambir, Jakarta Pusat.

Namun, petugas keamanan di sekitar lokasi menyebut jika salah satu cabang Sang Pisang itu sudah tutup sejak lama.

"Sudah tutup dari 2023 kalau tidak salah," jelasnya.

Markobar

Selain Sang Pisang, Markobar adalah bisnis milik Kaesang yang terkenal di pasaran. Namun, sebelumnya bisnis kuliner martabak ini merupakan milik Gibran yang diserahkan kepada Kaesang setelah terjun ke dunia politik, tepatnya saat maju Pemilihan Wali Kota Solo.

Salah satu outlet Markobar ada di Jalan RC Veteran Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Pantauan di lokasi, tak tampak petunjuk apapun di outlet Markobar yang berada di ruko dengan tembok berwarna hitam itu.

"Oh Markobar yang punya Gibran itu ya, sudah lama tutup kalau di sini itu," ucap Sanem, warga sekitar kios.

Dia tak merinci lebih detil sejak kapan Markobar 1996 di Jalan RC Veteran Raya ini tutup permanen. Hanya saja, warga mengaku bisnis tersebut sudah tidak ada setelah Covid-19.

Selain itu, untuk di Jakarta, Markobar 1996 juga mempunya tiga cabang lain yang terletak di kawasan Cikini, Jakarta Pusat; Duren Sawit, Jakarta Timur; dan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Tribunnews.com juga menelusuri keberadaan cabang lain itu. Pertama, Markobar 1996 di Cikini, Jakarta Pusat yang terletak di Jalan Raden Saleh nomor 1, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

Kios Markobar 1996 itu juga sudah tidak terlihat lagi keberadaannya di komplek ruko di kawasan tersebut atau tutup permanen.

Petugas keamanan di komplek ruko itu menyebut jika saat ini kiosnya sudah berganti dengan bisnis Kaesang yang lain bernama Sang Pisang sejak 2022 lalu.

Selanjutnya, dari instagram @Markobar1996, cabang lain di Jakarta juga terdapat di Jalan Pahlawan Revolusi nomor 74, Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Tribunnews.com sudah menelusuri keberadaan kios Markobar 1996 di lokasi itu namun tidak ditemukan.

Bahkan, dari sekira delapan orang yang kami tanyakan terkait keberadaan kios, tak ada satu pun warga yang mengetahui jika Markobar 1996 berada di jalan tersebut.

Kemudian, satu outlet terakhir di Jakarta yakni terletak di Jalan Surya Wijaya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Sama dengan tiga outlet lainnya, kios di lokasi tersebut juga tutup permanen sejak lama. Kini, outlet tersebut sudah berganti menjadi kios yang menjual peralatan rokok elektrik.

"Sudah lama tutup itu yang punya Gibran kan ya. Kalau nggak salah dari 2021," kata pemilik warung kelontong yang terletak di depan kios.

Saham Rakyat

Tak hanya bisnis dalam bidang kuliner, Kaesang juga memiliki perusahaan jual-beli saham, bernama Saham Rakyat.

Bisnis ini merupakan kerja sama Kaesang dengan selebriti YouTube, Kevin Hendrawan. Atas nama PT Samuel Sekuritas Indonesia, yang berdiri sejak tahun 1992, Saham Rakyat diresmikan, pada tahun 2021 lalu.

Pantauan langsung di kantor Saham Rakyat, di Menara Imperium, Setiabudi, Jakarta Selatan. Bisnis milik Kaesang ini tampak lebih mapan dibanding usaha rumah makan cepat saji.

Posisi kantor Saham Rakyat berada di sayap kiri lantai 8 gedung Menara Imperium. Setibanya di pintu kantor, tak sembarangan orang bisa masuk lantaran pintu masuknya berbahan kaca dan hanya dapat dibuka menggunakan kartu akses.

Suasana di kantor Saham Rakyat sepi, sebab seluruh aktivitas jual-beli saham dilakukan melalui aplikasi online. Terlihat hanya tiga hingga lima orang pegawai yang berada di kantor saat itu.

Di bagian dalam kantor atau sejajar dengan pintu masuk dari kaca tersebut, terlihat sebuah Paludarium berukuran besar. Kemudian, di samping kanannya terdapat meja panjang. receptionist.

Interior dari kantor Saham Rakyat tampak mewah dengan gaya minimalis dan tertata dengan rapih serta sejuk karena dihiasi berbagai jenis tanaman. Sebagian lantainya menggunakan vinyl dan bagian lainnya menggunakan karpet.

Kemudian, di balik paludarium yang menambah kemewahan kantor itu juga terdapat sebuah sekat berukuran besar. Pada sekat yang berada tepat di tengah ruangan itu terdapat layar besar untuk memantau pergerakan saham.

Seorang pegawai perempuan menyebut, Kevin dan Kaesang masih bekerja sama dalam bisnis ini. Bahkan, pada tahun 2022, Saham Rakyat mengembangkan layanannya, bukan sekadar aplikasi jual-beli saham, tapi juga menjadi platform e-commerce.

Sumber: Tribunnews 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita