Lelah Diporoti, Wanita Terpaksa Pulangkan Anak Adopsi ke Keluarga Kandung, Ogah Merawat: Parasit!

Lelah Diporoti, Wanita Terpaksa Pulangkan Anak Adopsi ke Keluarga Kandung, Ogah Merawat: Parasit!

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Lelah Diporoti, Wanita Terpaksa Pulangkan Anak Adopsi ke Keluarga Kandung, Ogah Merawat: Parasit!

GELORA.CO -
Curhatan wanita soal anak adopsinya ini viral di media sosial.

Ia merasa diporoti terus-terusan oleh keluarga kandung dari anak angkatnya.

Tak segan, wanita itu juga menyebut keluarga kandung anak adopsinya itu parasit.

Awalnya, wanita di Malaysia ini dilema setelah mengadopsi seorang bayi.

Namun ia berakhir sedih setelah anak angkat yang telah diasuh bertahun-tahun harus diserahkan kembali karena desakan keluarga kandung.

Curhatannya ini dibagikan di laman Facebook, seperti dilansir dari mStar via Tribun Trends, Sabtu (21/9/2024).

Dalam postingannya, wanita tersebut mengungkapkan kesedihan.

Ia juga mengaku menyesal harus menghadapi 'drama' yang ditimbulkan oleh keluarga kandung dari anak angkatnya.

Si wanita mengaku sering diporoti uang oleh keluarga anak angkatnya.

Ia bahkan terang-terangan menyebut dirinya seperti 'bank' bagi keluarga si anak angkat.

“Keluarga kandung mengambil keuntungan. 
Keluarga yang mengangkat anak menjadi 'bank' bagi keluarga kandung.
Depa (mereka) mau, depa mai (datang) tinggal jemput dan minta. 
Jangan dikasih, keluarga angkat sudah sayang dengan anak angkat.
Tenanglah, aku telah mengembalikan anak angkat ke keluarga kandung.
Keluarga kandung memohon kepada keluarga angkat untuk merawat anaknya kembali.
Setiap dia datang, uang ribuan dikeluarkan,” tulis dalam postingannya di Facebook.

Menurut perempuan tersebut, dia menjalani prosedur adopsi yang sah dan bahkan memiliki sertifikat adopsi.

Karena tak tega menghadapi 'drama' keluarga, perempuan tersebut mempertimbangkan untuk mengembalikan anak angkatnya meski enggan melakukannya.

“Kami bosan dengan keluarga parasit seperti ini. 
Bagaimana prosedur pengembalian anak angkat?
Bukannya aku tak cinta, (tapi) aku tak tahan lagi dengan kelakuan dan 'kepang' satu sama lain," ucapnya lagi.

Sontak curhatan wanita itu menarik perhatian warganet.

Beberapa mengungkapkan rasa simpatinya terhadap perempuan tersebut.

Sementara itu, banyak juga yang memberikan saran dan rekomendasi sebagai solusi atas situasi yang dihadapi perempuan tersebut.

“Setiap kali kami memberi uang, pastikan hitam di atas putih. 
Setidaknya kalau mereka mengancam, kami juga mengancam.
Ini adalah situasi yang saling menguntungkan," komentar warganet.

“Lapor ke Departemen Kesejahteraan Sosial (JKM) dan lapor ke polisi (gangguan). 
Kalau sudah dua tahun atau lebih, orang tua kandung sudah tidak punya hak. Ajukan pembatasan," kata warganet.

"Untuk apa traktir lagi keluarga angkatnya kalau semua dokumen sudah lengkap dan sah, tak perlu traktir apa pun yang mereka minta. 
Logis kalau uangnya diberikan lebih awal," ujar warganet lainnya.

Sumber: msn
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita