Kritisi Munaslub Kadin, Rocky Gerung Duga Ada Campur Tangan Penguasa

Kritisi Munaslub Kadin, Rocky Gerung Duga Ada Campur Tangan Penguasa

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Pengamat politik Rocky Gerung mengomentari munculnya polemik dualisme kepengurusan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Ia menilai, Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) diduga sengaja digelar untuk diarahkan melengserkan seseorang.
 
Menurutnya, Kadin di bawah kepemimpinan Arsjad Rasjid sejauh ini tidak memiliki raport merah dalam menjalani tugas pokok dan fungsinya (tupoksi).
 
"Ya sangat terasa bahwa Munaslub Kadin itu sebetulmya memang diarahkan untuk melengserkan seseorang, bukan karena ada kesalahan atau mis managemenet atau apalagi ada etika profesi yang dilanggar," kata Rocky kepada wartawan, Senin (16/9).
 

Ia pun menilai, peluang melengserkan kepengurusan yang saat ini sedikit banyak ada campur tangan dari penguasa. Ia menyebut, pihak yang memiliki kuasa dan uang lebih akan menang. 
 
"Jadi kita lihat secara gamblang, Siapa yang punya kuasa? Siapa yan punya uang? Dia bisa mengatur cara pelengseran seseorang di parpol begitu, di birokrasi begitu, demikan juga di Kadin," ucap Rocky.
 
Ia mengutarakan, dengan cara pelengseran secara paksa, menunjukkan kualitas pengurus Kadin Munaslub saat ini.
 

"Tetapi ada hal yang sebetulnya bisa kita ucapkan sebagai kegagalan Kadin untuk menghasilkan pemimpin dengan kapasitas etik, akhirnyakan mendongkel orang itu bukan perilaku yang etis. Itu artinya bisnisnya pun bisa berlangsung dengan cara-cara yang sama," papar Rocky.
 
Ia pun tak menginginkan, pengurus Kadin tidak mampu bekerja secara profesional. Karena hanya mengejar jabatan saja.
 
"Kita ingin lihat Kadin tumbuh secara profesional, dihuni oleh mereka yang mampu bertengkar tapi dengan metode berpikir rasional, bukan karena keinginan sesaat karena ambisi lalu seseorang jadi irasional. Lalu menuntut Munaslub dan pada akhirnya dia peroleh kekuasaan itu," tegas Rocky.
 
 
Lebih lanjut, Rocky menilai kepemimpinan yang dipaksakan akan buruk dalam menjalankan roda organisasi Kadin.
 
"Itu buruk sebagai tahap untuk, membentuk atau mematangkan pribadi potensi kepemimpinan seseorang," cetusnya.
 
Sebagaimana diketahui, Arsjad Rasjid sedianya memimpin Kadin dalam periode kepengurusan 2021-2026. Namun, tiba-tiba digelar Munaslub yang menghasilkan Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin

Sumber: jawapos 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita