GELORA.CO - Elite negara ini memiliki kecenderungan untuk mudah memaafkan penyebar ujaran kebencian. Dalam era digital saat ini, disinformasi dan badai fitnah sering dipakai oknum tertentu untuk merusak reputasi tokoh.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, mencontohkan kasus Tabloid Obor dan Sindikat Saracen, yang pernah muncul dengan konten ujaran kebencian. Namun semuanya berlalu begitu saja.
"Tabloid Obor dan Saracen yang isinya penuh ujaran kebencian mudah aja dimaafkan. Lewat begitu aja," kata Adi saat berbincang dengan RMOL di Jakarta, Senin (23/9).
Menurut Adi, sikap memaafkan ini juga akan muncul pada kasus akun Kaskus 'Fufufafa' yang banyak menuliskan kalimat hinaan dan ejekan kepada tokoh-tokoh politik tanah air.
"Apalagi cuma akun anonim kaskus Fufufafa. Mudah sekali dilupakan. Sepertinya begitu ya. Entah di kemudian hari apakah akan kembali dipersoalkan," pungkasnya.
Warganet menduga akun ini milik Gibran Rakabuming Raka yang kini terpilih menjadi Wakil Presiden pendamping Prabowo Subianto. Akun Fufufafa banyak menuliskan hinaan kepada Prabowo Subianto, terutama dalam gelaran Pilpres 2014 dan 2019.
Anehnya dari sekian banyak hinaan, Fufufafa tidak sekalipun menyenggol Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk keluarganya.
Sumber: rmol