Kapolda Riau Biarkan Pengusaha Duduk Dikursi Kehormatan, Apapun Alasannya Tidak Etis

Kapolda Riau Biarkan Pengusaha Duduk Dikursi Kehormatan, Apapun Alasannya Tidak Etis

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Lembaga Pemantau Kebijakan Pemerintah dan Kejahatan di Indonesia (LP-KKI), Feri Sibarani, S.H.,M.H.,CCDE.,CLDSI, kembali merespon polemik duduknya seorang pengusaha besar Riau (Edy Kuang) di kursi Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, dan mengunggahnya ke Media Sosial (Medsos) Facebook pribadi Edy Kuang. 21/09/2024.

Atas pemberitaan di Media ini, beberapa hari yang lalu, terkait kedekatan hubungan pengusaha besar Riau, Edy Kuang dengan Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal menjadi heboh. Sejumlah Media lokal dan nasional berlomba-lomba mengutip dan menyadur pemberitaan tersebut. Awalnya sejumlah media mengutip dengan menciptakan angel yang berbeda, namun tetap dengan ritme mengkritik peristiwa itu. Sekalipun dari pantauan redaksi, sejumlah Media yang telah mengutip dari aktualdetik.com melakukan takedown. 

,"Kami pantau semua media-media yang mengutip dan menyadur berita dari website aktualdetik.com. Sebahagian ada yang tidak mencantumkan sumber, dan sebahagian ada yang mencantumkan. Pada batas tertentu, kami tentunya masih bisa toleransi. Tetapi jika mengutip untuk tujuan-tujuan kepentingan pribadi, itu menurut kami sudah menyimpang dari peran dan fungsi Pers sesuai dengan pasal 6 UU No 40 Tahun 1999," Kata Ketua Bidang Hukum Aktualdetik.com, Sarma Silitonga, S.H.,M.H, hari ini di Pekanbaru. 

Sementara menyangkut topik adanya seorang pengusaha besar Riau (Edy Kuang) duduk di kursi Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, dan sempat beredar bebas di akun Facebook Edy Kuang, kali ini masuk dalam pembahasan Lembaga Pemantau Kebijakan Pemerintah dan Kejahatan di Indonesia (LP-KKI). 

Menurut Ketua LP-KKI, Feri Sibarani, pihaknya memantau di beberapa Media, ada sejumlah pihak yang berkomentar seakan-akan peristiwa itu adalah sesuatu yang wajar dan lumrah bagi dua orang yang sudah bersahabat dalam tempo yang lama. 

, "Disitu kita baca, pihak-pihak tertentu terkesan tidak memandang peristiwa itu ada "SESUATUNYA" atau hal itu dianggap biasa lah. Sebagai bentuk kedekatan dua orang yang bersahabat karib sejak lama. Nah, di disni menurut kami masih banyak pihak yang gagal memahami tentang SOP dan arti protokoler, peraturan-peraturan bagi pimpinan lembaga Negara. Mestinya yang komentar itu belajar dulu itu, " Terang Feri Sibarani, hari ini di Pekanbaru. 

Menurutnya, jangan sekali-kali siapapun menafikan aturan-aturan. Begitu juga tentang pentingnya Standar Operasional Prosedur (SOP). Kewajiban mengikuti sistem protokoler bagi pimpinan lembaga negara, Peraturan Kepolisian Republik Indonesia tentang Kode Etik Profesi, kesemuanya itu menurut Ketua LP-KKI Feri Sibarani harus di taati oleh siapapun dimanapun dan kapanpun. 

, "Perlu kami tegaskan disini. Kepada pihak yang menganggap bahwa duduknya Edy Kuang, seorang pengusaha di kursi Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, dan tersebar ke akun Facebook Edy Kuang sendiri beberapa waktu lalu, itu sama sekali bukanlah hal biasa. Saya akan buka wawasan anda, dan tolong dengar baik-baik. Faktanya, dari dulu sampai sekarang, yang namanya warga itu tidak mungkin dapat bertemu seorang Kapolda, kalau bukan karena sesuatu yang bersifat urgent. Apalagi untuk menduduki kursi Kapolda. Jangan sekali-kali kita menafikan kalau peristiwa Edy Kuang dengan Kapolda itu adalah karena ada "UDANG DIBALIK BATU". Jadi tidak sekedar persahabatan biasa, " Jelas Feri Sibarani. 

Menurutnya, peristiwa itu sangat langkah. Disebutnya selama ini belum ada Kapolda di Riau yang sampai seperti itu dengan seorang pengusaha. Bahkan lanjutnya, jika memaknai sebuah persahabatan yang terlalu dekat, dan terlalu lama, maka ada banyak cara, bentuk, dan tempat yang lebih dapat ditolerir oleh masyarakat. 

, "Saya yakin pak Iqbal sangat paham posisi pimpinan itu menjadi sorotan masyarakat dan bawahannya. Semua gerak gerik pimpinan lembaga itu kan selalu disorot masyarakat. Sehingga sangat wajib dan penting sekali, Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal mestinya dapat menjaga hal itu dalam setiap kesempatan dan dimanapun. Apalagi tadinya foto itu telah diunggah ke akun Facebook yang bernama Edy Kuang. Nah, ini kan sama saja Edy Kuang punya maksud tertentu dengan berfoto dan kemudian mengunggahnya di Facebook. Ini lah yang menjadi masalahnya," Kata Feri. 

Kemudian, Feri Sibarani juga memberikan analisanya terhadap beberapa pendapat yang berbeda atas kedekatan Edy Kuang dengan Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal. Menurutnya, jika saja hanya karena soal urusan persahabatan biasa atau persahabatan yang sudah lama, sehingga harus begitu, maka diprediksi, Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, pastinya akan terganggu bekerja, karena Iqbal pastinya punya sahabat berjumlah ribuan Riau. 

"Silahkan saja berpendapat, itu hak semua orang. Hanya ingat satu hal, masyarakat sudah pintar saat ini. Coba bayangkan, pak Iqbal selaku pejabat tinggi Polri di Polda Riau, tentunya punya ribuan sahabat dari berbagai latar belakang. Bisa dibayangkan, jika hanya dasarnya kedekatan untuk bisa duduk dikursi Kapolda dan harus melanggar sistem yang ada, apa jadinya? Pastinya semua menjadi kacau kan? Jadi menurut kami, itu bukan soal sekedar kedekatan persahabatan, tetapi sudah istimewa. Atau lebih tepatnya, Ada Udang Dibalik Batu," Kata Feri. 

Menanggapi pemberitaan di berbagai media, bahwa Edy Kuang adalah seorang pengusaha yang baik, dan taat aturan, serta tertib membayar kewajibannya, termasuk pajak dan lain-lain, Feri Sibarani menyebut, pihaknya tidak mengulas hal itu, karena sejauh ini LP-KKI dan sejumlah Media yang beraliansi dengan pihaknya belum mendapatkan data atau informasi tersebut. 

, "Ya silahkan saja lah mau menulis begitu. Hanya perlu kita pertanyakan Media yang bersangkutan. Apakah pernyataan itu sudah by data? Emangnya Media yang menulis tentang itu sudah tau jumlah dan volume produksi perusahaan? Apakah sudah cek Neraca perusahaan pak Edy Kuang? Berapa asetnya, berapa nilai ekspor cangkang sawitnya perbulan dan pertahun. Apakah perusahaan sudah PKP atau belum. Berapa pajak yang di pungut dan berapa yang disetor ke Negara? Kami tidak berani menyebutkan suatu perusahaan itu taat aturan dan tertib kewajiban, atau jujur dengan kewajiban pajak-pajaknya jika kami belum memegang datanya, " Tegas Feri Sibarani. 

Diakhir keterangannya, menjawab pertanyaan awak media ini, Feri Sibarani mengatakan, hingga saat ini menyangkut peristiwa heboh, duduknya seorang pengusaha besar (Cukong) Riau di kursi Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal, masih menjadi polemik di masyarakat. Kabarnya, LP-KKI dan Media yang beraliansi dengan LP-KKI, saat ini sedang mempersiapkan laporan resminya kepada Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta, dengan maksud agar ada pernyataan resmi Kapolri untuk menjawab dan sekaligus mengakhiri polemik yang sedang terjadi. 

, "Intinya kami sebagai salah satu unsur masyarakat ingin hal ini segera direspon oleh Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Karena faktanya, terkait hal ini telah menjadi buah bibir dan polemik dikalangan masyarakat. Jangan sampai ada diskriminasi, jangan sampai ada pemanfaatan bargaining position Kapolda Riau oleh orang-orang tertentu, jangan sampai ada korelasi bisnis terselubung. Kami sering mendengar keluhan, sangat sulit bertemu Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal. Disisi lain, ada orang (Pengusaha) justeru berlaku seperti itu, dan Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, pun terkesan membiarkannya" Pungkasnya. 

Sumber: aktualdetik
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita