Kantor Polsek di Jambi Diserang Warga, Isu Napi yang Meninggal di Tahanan jadi Pemicu

Kantor Polsek di Jambi Diserang Warga, Isu Napi yang Meninggal di Tahanan jadi Pemicu

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Kantor Polsek Kumpeh yang terletak di Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi diserang warga, Kamis (5/5/2024) dini hari.

Dari penyerangan tersebut, sejumlah fasilitas di Polsek Kumpeh rusak.

Meja, kursi, TV, hingga kaca pecah berhamburan.

Mengutip TribunJambi.com, penyerangan tersebut diduga dipicu oleh warga yang tak terima penangkapan seorang warga.


Terlebih, warga yang ditangkap tersebut meninggal dunia di dalam sel.

Diduga, tahanan tersebut meninggal dunia karena bunuh diri di dalam sel dengan menggunakan ikat pinggang.

"Banyak orang yang nyerang ke Polsek tu," kata warga yang enggan disebut namanya.

Setelah penyerangan terhadap Polsek Kumpeh ini, puluhan personel dari Polres Muaro Jambi diturunkan ke lokasi.

Mereka diperbantukan untuk mengamankan lokasi dan meredam emosi warga.


"Iya kami di lokasi untuk pengamanan," kata seorang personel Polres Muaro Jambi, kepada TribunJambi.com.

Sementara itu, salah satu warga mempertanyakan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dijalankan anggota polisi.

Dari informasi yang dihimpun, tahanan tersebut ditangkap pada Rabu (4/9/2024) malam, lalu ditemukan tewas bunuh diri pada Kamis dini hari.

TribunJambi.com mewartakan, anggota Polsek Kumpeh memasukkan tahanan tersebut ke sel dan diduga tak memantaunya secara rutin, hingga tahanan tersebut nekat mengakhiri hidupnya.

"Kok bisa gantung diri dengan ikat pinggang. Emangnya polisi tidak tahu kalau ikat pinggang itu bisa membahayakan," kata warga Edi setempat.


Ia menuturkan, harusnya polisi tahu barang apa yang bisa membahayakan tahanan.

"Setahu saya. Di Polsek ini tidak ada yang diamankan. Adapun yang diamankan langsung dibawa ke Polres Muaro Jambi atau Polsek Kumpeh Ulu," imbuhnya.


Sementara itu, Kapolres Muaro Jambi, AKBP Wahyu Istanto Bram Widarso mengonfirmasi adanya penyerangan ini.

Pihaknya saat ini tengah melakukan pendalaman terkait kasus penyerangan.

"Kita sedang dalami," kata AKBP Wahyu.

Ia menambahkan, setelah kejadian penyerangan, anggota polisi yang berkaitan dengan peristiwa ini menghilang dan tak bisa dihubungi.

"Personel yang berkaitan dengan peristiwa tersebut sedang kami cari, karena menghilang sejak kejadian," ungkapnya, kepada TribunJambi.com.

Meski begitu, pihaknya tak tinggal diam.

AKBP Wahyu menuturkan bahwa saat ini tengah melakukan pengembangan kasus dengan melakukan autopsi jenazah tahanan yang meninggal bunuh diri tersebut.

"Personel yang terkait peristiwa tersebut menghilang sejak kejadian, jadi kami saat ini hanya andalkan hasil otopsi," pungkasnya.

Kata Polda Jambi

Polda Jambi pun turun untuk mengusut kasus ini.



Hal tersebut diungkapkan oleh Kasubbid Penmas Humas Polda Jambi, Kompol Amin Nasution.

"Penyebab masih dalam proses penyelidikan, karena kapolres, pengawasan internal dan karo ops sudah turun ke lokasi yang berada di Kelurahan Tanjung," ungkap Amin.

Ia menuturkan, pihaknya saat ini masih menggali informasi terkait kasus tewasnya tahanan dan penyerangan Polsek Kumpeh ini.


"Kita menunggu petunjuk dari Bapak Kapolres yang saat ini berada di lokasi," ujarnya.

Dari informasi yang diterima, lanjut Amin, penyerangan ini diduga karena ada tahanan yang gantung diri.

"Informasi yang kami terima, diduga karena gantung diri. Ada dugaan yang meninggal ini ada melakukan sesuatu tindak pidana, laporan dari kepala sekolah SD di wilayah itu karena kehilangan barang," ungkap Amin, dikutip dari TribunJambi.com.

Meski begitu, pihaknya belum memastikan apakah benar tahanan tersebut gantung diri atau tidak.


"Kita belum memastikan dia gantung diri, karena mayat masih dilakukan visum di Rumah Sakit Bhayangkara," ujarnya.

Ia menambahkan, anggota polisi yang mengamankan tahanan tak ada di Mapolsek Kumpeh saat kejadian.

"Saat ini, anggota yang berinisial (dikenal bernama) Yuyun sedang dicari oleh Anggota Polres Muaro Jambi," ujarnya.

Disinggung soal pelaku penyerangan, pihaknya masih belum memiliki informasi yang lengkap.

"Untuk sementara informasi, kita juga belum dapat data lengkap penyerangan dari keluarga almarhum," pungkas Amin

Sumber: Tribunnews 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita