Jokowi Dihajar Data Bocor, IHSG Terus Cetak Rekor

Jokowi Dihajar Data Bocor, IHSG Terus Cetak Rekor

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya kian gacor dalam menutup sesi perdagangan hari keempat pekan ini, Kamis 19 September 2024. Setelah mampu mencetak rekor tertingginya sepanjang sejarah di sesi perdagangan pagi, IHSG kembali membentuk rekor tertinggi barunya di sesi perdagangan sore dengan meninju posisi 7.910,55.

Kinerja gemilang IHSG kali ini tak lepas dari dua sentimen penting. Sentimen pertama datang dari penurunan suku bunga oleh The Fed, dan sentimen berikutnya datang dari kegagalan teknikal pada sesi perdagangan kemarin yang membuat IHSG terpeleset di zona penurunan tipis. Dua sentimen ini kemudian berkombinasi dengan situasi terkini di Asia, di mana seluruh indeks mampu membukukan gerak positif.

Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, The Fed yang secara mengejutkan melakukan penurunan suku bunga sebesar 0,5 persen hingga membuat investor menatap optimis prospek penurunan lanjutan suku bunga beberapa bulan ke depan. Optimisme tersebut kemudian berpadu dengan serangkaian sentimen domestik hingga mengangkat indeks di Asia dalam rentang bervariasi.

Hingga sesi perdagangan berakhir, indeks Nikkei (Jepang) mengukuhkan diri sebagai jawara Asia dengan melonjak tajam 2,13 persen setelah menutup sesi di 37.155,33. Sementara indeks ASX200 (Australia) naik 0,61 persen dengan terhenti di 8.191,9, dan indeks KOSPI (Korea Selatan) beralih hijau dengan naik 0,21 persen setelah menjejak posisi 2.580,8.

Laporan sebelumnya juga menyebutkan, gerak naik curam indeks Nikkei yang mendapatkan sokongan dari berbalik merosotnya nilai tukar mata uang Yen.

Pada sesi perdagangan di Jakarta, gerak IHSG terlihat konsisten menapak zona penguatan tajam di sepanjang sesi perdagangan. IHSG kemudian mengakhiri sesi dengan melonjak signifikan 0,97 persen di 7.905,39. Pantauan menunjukkan IHSG yang berupaya membukukan rekor tertingginya berulangkali dalam sesi perdagangan kali ini namun terkesan terbatasi oleh situasi teknikal.

Pantauan lebih jauh menunjukkan, gerak positif IHSG yang tercermin dengan akurat pada saham saham unggulan yang masuk dalam jajaran teraktif ditransaksikan. Saham seperti BBRI, TLKM, BBNI, BMRI, BBCA, PTBA, ASII, serta ICBP terlihat konsisten menginjak zona hijau. Situasi ini mengindikasikan dengan sempurna betapa meyakinkannya lonjakan IHSG kali ini.

Laporan juga menyebutkan, pada sesi kali ini pelaku pasar di Jakarta yang mendapatkan sentimen domestik yang kurang menggembirakan dari kasus kembalinya peretasan data nasional. Laporan yang beredar menyebutkan bocornya 6 juta data pajak, di mana hal ini kembali memukul kinerja pemerintahan Jokowi yang kian dekat dengan masa pensiun. Kinerja Menkominfo Budi Ari yang selama dikenal sebagai orang dekat Presiden Jokowi kembali disorot.

Namun serangkaian sentimen kurang menguntungkan tersebut tak menyurutkan IHSG untuk membukukan rekor barunya. Pelaku pasar kukuh dalam optimisme, dan IHSG terus terkerek.

Rupiah Makin Gacor

Pola kejutan kembali menghiasi sesi perdagangan di pasar uang Asia kali ini. Setelah kesulitan bangkit di sesi perdagangan pagi, mata uang utama dunia secara tiba tiba mampu melonjak di sesi perdagangan sore ini. Pantauan menunjukkan, mata uang Euro yang kini kembali mendekati level psikologis nya di kisaran 1,1200 sementara Poundsterling sudah melampaui level psikologis nya di kisaran 1,3200.

Gerak identik juga dibukukan Dolar Australia yang kini telah berhasil kembali di atas level psikologis nya di kisaran 0,6800. Pelaku pasar terkesan mulai mengevaluasi keraguan sebelumnya dengan beralih optimis pada prospek penurunan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed beberapa waktu ke depan.

Gerak menguat seluruh mata uang utama dunia tersebut kemudian mengangkat nilai tukar Rupiah lebih tinggi di sesi perdagangan sore. Setalah terkesan mandek dengan penguatan sempit di sesi perdagangan pagi, Rupiah mampu beralih gacor di sesi perdagangan sore.
Pantauan terkini memperlihatkan, Rupiah yang ditransaksikan di kisaran Rp15.232 setelah melonjak tajam 0,63 persen. Lonjakan tajam Rupiah kali ini sekaligus semakin mengukuhkan tren penguatan yang masih solid hingga semakin dekat untuk menjungkalkan Dolar AS di level psikologisnya di Rp15.000.
Catatan RMOL menunjukkan, tidak terdapat suntikan sentimen domestik dalam sepanjang sesi perdagangan hari ini. Pelaku pasar terlihat menggantungkan sepenuhnya pada pola yang terjadi di pasar uang global dalam mengangkat Rupiah. Serangkaian pola teknikal yang ada, dipadu dengan sejumlah sentimen fundamental hingga dua tiga pekan ke depan, Dolar AS diyakini sangat mudah untuk terjungkal hingga di bawah Rp15.000.

Sumber: era
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita