Israel Siapkan Operasi Besar-besaran Gempur Lebanon Usai Bunuh Hassan Nasrallah

Israel Siapkan Operasi Besar-besaran Gempur Lebanon Usai Bunuh Hassan Nasrallah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengadakan pembicaraan pada Sabtu malam mengenai kemungkinan perluasan serangan militer Israel di wilayah utara, kata kantornya dalam sebuah pernyataan. “Menteri Pertahanan Yoav Gallant saat ini sedang melakukan penilaian situasi operasional terkait perluasan aktivitas (tentara Israel) di wilayah utara,” kata kantornya.

Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah tewas dalam serangan udara dahsyat Israel di Beirut. Kematian Hassan Nasrallah memberikan pukulan berat bagi kelompok yang didukung Iran itu yang tengah dilanda eskalasi serangan Israel. 

Militer Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah membunuh Hassan Nasrallah dalam serangan terhadap markas komando pusat kelompok itu di pinggiran selatan Beirut pada hari Jumat. Hizbullah membenarkan bahwa dia telah terbunuh, tanpa mengatakan bagaimana.

Kematian Nasrallah tak menyurutkan semangat perlawanan di Timur Tengah terhadap Israel. Juru bicara parlemen Iran Mohammad-Bagher Ghalibaf mengatakan pada hari Minggu bahwa kelompok militan akan terus menghadapi Israel dengan bantuan Teheran setelah pembunuhan kepala Hizbullah Hassan Nasrallah.

Sebuah aliansi yang dikenal sebagai Poros Perlawanan, yang dibangun selama beberapa dekade dengan dukungan Iran, mencakup kelompok Palestina Hamas, Hizbullah di Lebanon, Houthi Yaman, dan berbagai kelompok bersenjata Muslim Syiah di Irak dan Suriah.

Dia juga mengeluarkan peringatan kepada Amerika Serikat. "AS terlibat dalam semua kejahatan ini dan harus menerima akibatnya," katanya.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi juga mengomentari pembunuhan Nasrallah. Ia mengatakan Israel tidak akan didiamkan dan tindakannya tidak akan dibiarkan begitu saja. 

Anggota senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Abbas Nilforoushan juga tewas dalam serangan Israel di Beirut pada hari Jumat, media Iran melaporkan pada hari Sabtu.

Sumber: tempo
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita