Iran Luncurkan Satelit yang Paling Ditakuti Barat

Iran Luncurkan Satelit yang Paling Ditakuti Barat

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Program ruang angkasa Iran berhasil meluncurkan satelit dengan roket yang berhasil dibuat sendiri oleh Pasukan Garda Revolusi Islam (IRCG).

Video yang diunggah otoritas Iran menunjukkan kesuksesannya meluncurkan satelit Chamran-1 menggunakan roket Qaem-100 di landasan peluncuran IRCG di pinggiran kota Shahroud, sekitar 350 kilometer di timur ibu kota, Teheran pada Sabtu (14/9).


"Roket Qaem berarti "tegak" dalam bahasa Persia Iran, memiliki tiga tahap bahan bakar Iran dan menempatkan satelit Chamran-1, yang beratnya 60 kilogram ke orbit sejauh 550 kilometer (340 mil)," ungkap Iran, seperti dimuat Associated Press.

Dikatakan bahwa roket Qaem juga memuat tulisan ayat Al-Quran yang terjemahannya berbunyi: “Apa yang ditinggalkan Allah adalah lebih baik bagimu, jika kamu orang-orang yang beriman.”

Sebuah anak perusahaan milik negara dari Kementerian Pertahanan Iran dan para ahli di Lembaga Penelitian Dirgantara membangun satelit tersebut bersama dengan perusahaan lain untuk menguji sistem perangkat keras dan perangkat lunak untuk validasi teknologi manuver orbital.

Jenderal Hossein Salami, kepala Garda Revolusi, memuji peluncuran tersebut menujukkan bahwa Iran berhasil mengembangkan teknologinya meski dikenai sanksi Internasional.

Peluncuran itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan yang mencengkeram Timur Tengah akibat perang Gaza dan dugaan bahwa Iran telah mengirimkan banyak pasokan rudal ke Rusia.

Keberhasilan peluncuran satelit  Chamran-1 merupakan capaian yang sangat ditakutkan Barat. Mereka khawatir bahwa keberhasilan program ruang angkasa Iran akan membantu Teheran memajukan program rudal balistiknya.

Rudal balistik antarbenua dapat digunakan untuk mengirimkan senjata nuklir. Iran kini memproduksi uranium mendekati tingkat senjata setelah gagalnya kesepakatan nuklirnya dengan negara-negara besar dunia.

Iran selalu membantah sedang mencari senjata nuklir dan mengatakan program antariksanya, seperti aktivitas nuklirnya, semata-mata untuk tujuan sipil.

Akan tetapi, badan intelijen AS dan IAEA mengatakan Iran memiliki program nuklir militer yang terorganisasi sejak tahun 2003

Sumber: RMOL 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita