GELORA.CO - Pengamat politik Rocky Gerung merasa heran karena pernyataannya mengenai Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka yang kerap dikunjungi sejumlah menteri dan menerima sejumlah uang ketika menjabat sebagai Walikota Solo diadukan ke Polda Metro Jaya.
Rocky dilaporkan Ketua Umum DPP Forum Komunikasi Santri Indonesia (FOKSI), Muhammad Natsir Sahib. Ucapan Rocky dinilai mengandung narasi yang bisa mengamputasi kepercayaan publik terhadap Gibran.
Melalui kanal YouTube resminya, Rocky menyebut laporan tersebut absurd dan hanya akan menimbulkan kehebohan baru.
"Orang akan hubungkan lagi dinasti Jokowi itu doyannya lapor melapor," kata Rocky seperti dikutip redaksi, Minggu (8/9).
Rocky menjelaskan bahwa pertanyaannya kepada Gibran terkait apakah para menteri meninggalkan amplop atau 'sesuatu' sebagai bentuk kekhawatiran agar Gibran tidak terseret dalam isu gratifikasi.
"Lalu saya tanya tuh, setiap weekend ada aja menteri yang datang ke tempat mu Gibran?" tanya Rocky.
"Dia bilang, 'iya, saya terima saja karena mungkin ada yang membantu soal percepatan pembangunan di Solo,' kan bagus-bagus aja," kata Rocky menirukan jawaban Gibran.
"Lalu saya tanya, pasti ninggalin amplop ya atau meninggalkan uang? yang saya maksud adalah meninggalkan sesuatu yang sekarang mungkin disebut dengan gratifikasi" jelas Rocky.
"Dia nggak mau jawab tapi dia ketawa aja kan," ungkap Rocky.
Dosen Filsafat itu lantas menekankan kepada Gibran bahwa kunjungan para menteri ke Solo bisa menimbulkan kecurigaan publik. Rocky pun menyarankan Gibran untuk berhati-hati dan mempertimbangkan dampak dari kunjungan tersebut.
"Saya sebenarnya berniat baik agar Gibran bisa diselamatkan dari pengaruh buruk," tegas Rocky.
Sumber: rmol