GELORA.CO - Kematian pemimpin tertinggi Hizbullah, Hassan Nasrallah memberikan pukulan besar pada kelompok militer Lebanon yang tengah menghadapi serangan udara besar-besaran dari Israel.
Spekulasi muncul mengenai siapa yang akan menggantikan Nasrallah. Sumber dari Lebanon mengatakan kemungkinan besar penggantinya adalah sepupu Nasrallah yakni Hashem Safieddine (32 tahun).
Menurut laporan Anadolu Ajansi, Safieddine merupakan Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah dan diyakini secara otomatis akan mengambilalih kursi pemimpin Hizbullah setelah kematian Nasrallah.
Dia bergabung dengan Hizbullah sejak kelompok tersebut didirikan pada tahun 1982.
Pada tahun 1980-an, Safieddine pergi ke Qom, Iran, untuk bergabung dengan Nasrallah dalam mempelajari ilmu agama.
Ia telah dipersiapkan untuk menggantikan Nasrallah sejak tahun 1994, ketika ia dipanggil dari Qom ke Beirut untuk mengepalai dewan eksekutif, yang mengawasi urusan politik kelompok tersebut.
Selama lebih dari tiga dekade, ia telah menangani banyak urusan harian yang sensitif dalam kelompok tersebut, mulai dari mengelola lembaganya hingga mengawasi keuangan dan investasinya baik di dalam negeri maupun internasional.
Seperti Nasrallah, Safieddine dikenal karena kehadiran publik dan politiknya, serta pidatonya yang berapi-api dan fasih.
Dalam pidatonya, ia telah menekankan komitmennya untuk menghadapi dan menanggapi agresi Israel.
"Jika tugas kita, seperti saat ini, adalah berada di selatan (Lebanon) untuk memerangi musuh ini dan mempersembahkan para syuhada kita, kita siap mengorbankan segalanya, yakin bahwa Allah akan memberi kita kemenangan seperti yang telah Dia lakukan pada tahun 2006," ujar Safieddine dalam pidatonya di tanggal 13 Juli.
Dalam pidato lain di bulan yang sama, ia menekankan bahwa: "Lebanon peduli dengan perang melawan musuh Israel tanpa batasan atau pembatasan."
Seperti Nasrallah, Safieddine sering menegaskan bahwa Hizbullah tidak akan berhenti mendukung garis depan Gaza sampai Israel menghentikan serangannya, yang telah menewaskan lebih dari 41.000 orang sejak Oktober lalu.
Safieddine memiliki hubungan baik dengan Teheran. Selain menghabiskan waktu bertahun-tahun mempelajari ilmu agama di Qom, ia memiliki hubungan keluarga dengan mantan komandan Pasukan Quds Iran, Qassem Soleimani pada tahun 2020, putranya Reza menikahi Zeynep, putri mendiang perwira tersebut.
Pada tahun 2017, Departemen Keuangan AS menambahkan Safieddine ke dalam daftar pelaku teror.
Sumber: rmol