GELORA.CO - Dugaan akun Kaskus Fufufafa dimiliki Gibran Rakabuming Raka semakin menguat. Lewat investigasi "berjamaah", warganet terus menemukan bukti-bukti yang menunjukkan keterkaitan Fufufafa dengan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
Teranyar, akun X @kafiradikalis mengunggah tangkapan layar komentar akun Fufufafa pada sebuah thread berita di Kaskus. Utas berita itu berjudul "Andi Arief: Jokowi Sembunyikan Anak Pertamanya". Andi Arief ialah politikus Partai Demokrat.
"Breaking News…!! Final…!! Resmi bahwa akun Fufufafa adalah Gibran Rakabuming alias @gibran_tweet. Gak perlu lagi pake sebut anak Mulyono agar aman delik,” tulisan akun X @kafiradikalis
Partai Demokrat merupakan salah satu parpol pengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Pilpres 2014. Komentar Fufufafa mengindikasikan bahwa akun itu punya Gibran. "Sini lo #n#ing. gw gak ngumpet. sini gw ladenin," tulis Fufufafa.
Warganet mulanya mengaitkan Gibran dengan Fufafafa lantaran sebuah unggahan di media sosial. Dalam unggahan itu, Fufufafa pernah mengaku jika ID aslinya adalah Raka Gnarly. Ketika itu, Fufufafa tak bisa login di akun Raka Gnarly karena lupa kata sandi.
Warganet kian yakin Gibran pemilik Fufufafa lantaran akun Twitter (kini X) Chili Pari Catering juga pernah mencuit tak bisa login di akun Raka Gnarly. Chili Pari Catering merupakan usaha catering Gibran di Kota Solo.
Fufufafa memicu polemik lantaran komentar-komentarnya di beragam unggahan di Kaskus yang cenderung memojokkan Prabowo Subianto. Komentar itu bahkan dianggap menjurus pada penghinaan.
"Tentara pecatan, cerai, anak melambai, pendukungnya radikal, partai koalisi gak all out mendukung," tulis akun Fufufafa pada salah satu thread.
Pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019, Prabowo dan Jokowi masih berseberangan. Seusai Pilpres 2019, Jokowi membawa Gerindra ke gerbong pemerintahan dan mengangkat Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Pada Pilpres 2024, Prabowo menggandeng Gibran sebagai cawapres.
Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai terkuaknya jejak digital Fufufafa yang diduga dimiliki Gibran bisa memperburuk atau bahkan merusak hubungan Prabowo dan Jokowi. Ray memandang sudah ada benih ketidakcocokan antara Prabowo dan Jokowi.
"Akar ketidakharmonisan keduanya ini makin meningkat. Selama ini, lebih pada soal sharing power. Ini sudah menyangkut ke persoalan pribadi. Jadi, ini campuran sharing power dan persoalan personal," ujar kepada Alinea.id, Senin (9/9).
Hingga kini Gibran belum mengklarifikasi hasil investigasi warganet terhadap akun Fufafafa. Padahal, akun Fufufafa sudah viral selama berhari-hari di X.
Ray menyebut Gibran dan keluarganya akan terus bungkam. Alih-alih mengklarifikasi, menurut Ray, Gibran dan Istana bakal menggerakkan buzzer dan dan relawan sebagai "pemadam kebakaran."
"Jangan berharap ada klarifikasi Gibran terhadap kasus ini. Semisal soal pesawat, enggak ada sampai sekarang klarifikasi. Ujung-ujungnya yang dikerahkan adalah orang lain," ucap Ray.
Selain Gibran, putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep juga bikin gaduh lantaran menggunakan jet pribadi saat bepergian ke Amerika Serikat (AS) bersama istrinya, Erina Gundono. Kaesang disebut-sebut menerima gratifikasi lantaran statusnya sebagai putra Jokowi.
Lebih jauh, Ray menilai sudah banyak indikasi yang menunjukkan Prabowo mulai tidak nyaman dengan Jokowi yang terkesan ingin tetap berkuasa meskipun segera lengser. Itu, misalnya, terlihat dari perbedaan sikap antara Prabowo dan Jokowi mengenai rencana menaikkan uang kuliah tunggal (UKT) kuliah.
"Prabowo menolak kenaikan UKT yang ingin dilakukan oleh Menteri Pendidikan. Kedua, juga soal pemotongan Tapera. Itu kan juga enggak disetujui Prabowo. Ketiga, soal pemindahan ibu kota yang buru-buru. Terakhir yang paling nyata penolakan Prabowo terhadap (digelarnya rapat) paripurna revisi UU Pilkada," ucap Ray.
Seiring kian dekatnya momen pelantikan, menurut Ray, pengaruh politik Prabowo akan semakin kuat. Di lain sisi, Jokowi bakal semakin ditinggalkan. Bukan tidak mungkin perang dingin antara Prabowo dan Jokowi plus Gibran sudah terjadi lantaran polemik Fufufafa.
"Setelah lengser nanti, Jokowi makin lemah lagi. Sementara ini, Jokowi tidak punya basis politik. Dengan sendirinya, dia akan mengalami ketunggalan dalam politik atau politisi tanpa basis politik. Oleh karena itu, dia akan menjadi nonfaktor di dalam dunia politik ini nantinya," ucap Ray.
Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menyarankan agar pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh eksistensi akun Fufufafa melapor ke pihak berwenang.
"Jadi, kalau ada yang merasa dirugikan oleh akun Fufufafa itu, laporkan saja ke polisi supaya ketahuan," ucap Emrus Sihombing kepada Alinea.id, Senin (9/9).
Menurut Emrus, Gibran sedang dalam posisi serba salah. Meskipun membantah Fufufafa merupakan akun miliknya, tetap ada pihak yang tidak percaya. "Berdiam diri juga bisa membuat publik semakin lama percaya akun Fufufafa adalah milik Gibran," imbuhnya.
Dalam sebuah siniar yang tayang di Youtube belum lama ini, pakar hukum tata negara Refli Harun mengatakan eksistensi akun Fufufafa bisa berbuntut persoalan hukum jik benar milik Gibran. Gibran, kata dia, bisa dimakzulkan karena melakukan perbuatan tercela.
Sumber: alinea