GELORA.CO - Jasad Nia Kurnia, gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan mengenaskan. Tubuhnya ditemukan tanpa busana dan dikubur di tengah-tengah perkebunan.
Nia dikenal sebagai penjual gorengan yang biasa menjajakan dagangannya dengan berjalan kaki berkeliling kampung. Uang hasil jualannya itu diketahui akan digunakan Nia untuk biaya kuliah hingga membeli laptop.
Sayangnya, nasib tragis justru merenggut nyawa gadis tersebut. Sebab, tak kunjung kembali ke rumah, keluarga bersama aparat gabungan pun mencari keberadaan Nia hingga tengah malam.
Malang nian nasib Nia, dua hari kemudian barulah jasadnya ditemukan dalam keadaan mengenaskan, pada Minggu (8/9/2024).
Warga dan aparat menemukan jasad Nia, setelah mengikuti jejak dagangan milik gadis itu yang berceceran di area perkebunan Korong Pasar Surau, Nagari Guguak, Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Koordinator Tagana Padang Pariaman, Donald Debra, mengungkapkan jika jasad Nia dikuburkan miring dengan kepala menghadap ke bawah dan kaki terlipat.
"Dikuburkan miring, tanahnya miring, kepala menghadap ke bawah, dia miring, kaki terlipat," ujarnya.
Donald yang juga ikut menemukan jasad gadis tersebut menyebut jika ada beberapa luka lebam di bagian wajah Nia Kurnia Sari.
"Pas kita angkat kepalanya, ada luka lebam di sepanjang bibir, bibirnya bengkak. Terus di pipi memar juga, kayaknya dipukul," ungkapnya.
Di hari terakhir Nia berjualan, sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia, gadis itu seolah menyampaikan firasatnya. Firasatnya itu disampaikan kepada Rini, sang kakak, sebelum ia berjualan gorengan pada Jumat (6/9/2024).
Menurut Rini, kala itu Nia sempat mengeluhkan tak enak badan. Namun, kondisi itu tampak tak dihiraukan, sehingga Nia tetap memaksakan untuk berjualan gorengan.
Ironisnya, Rini tak menyangka jika hari itu adalah hari terakhirnya untuk bisa mengobrol langsung dengan sang adik. Sebab, sejak saat itulah Nia tak pernah kembali lagi.
Rini kemudian membagikan padangannya mengenai sosok sang adik. Menurutnya, adiknya itu adalah orang yang selalu punya semangat kuat untuk bisa kuliah, setelah lulus SMA.
"Uang jualannya pun selalu ia sisihkan untuk keluarga dan kuliahnya," ujar Rini.
Pihak kepolisian kini sudah mengantongi diduga tersangka pembunuhan Nia. Ia adalah residivis kasus pencabulan dengan inisial IS. Namun, keberadaan IS belum diketahui dan hingga kini masih dalam pencarian.
Diduga, IS melarikan diri ke dalam hutan dan hingga Senin (16/9/2024), polisi masih terus menyisir beberapa titik di sekitar kawasan Kayu Tanam, Padang Pariaman. Medan yang cukup esktrem dan luas pun menyulitkan proses pencarian.
Sumber: tvone