Cerita Teman Dekat Nia Kurnia Sari, Gadis Penjual Gorengan Tewas Dibunuh-Dirudapaksa

Cerita Teman Dekat Nia Kurnia Sari, Gadis Penjual Gorengan Tewas Dibunuh-Dirudapaksa

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Cerita Teman Dekat Nia Kurnia Sari, Gadis Penjual Gorengan Tewas Dibunuh-Dirudapaksa

GELORA.CO -
Yoeka Aulia, teman dekat Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan yang tewas dibunuh dan dirudapaksa di Padang Pariaman, Sumatera Barat, bercerita tentang perjuangan hidup mendiang sahabatnya itu.

Semasa hidup, Nia Kurnia Sari atau yang akrab disapa Nia/Anya itu, rupanya pernah rela menjadi kuli panggul demi meraih mimpinya untuk bisa kuliah.

Menurut Yoeka Aulia, mendiang Nia adalah sosok pekerja keras. Telebih, mempunyai mimpi untuk melanjutkan kuliah untuk mengejar cita-citanya menjadi seorang guru bahasa Indonesia.

Sejak duduk dibangku SMP, Nia memang sudah rajin membantu perekonomian keluarganya dengan berjualan.

Apapun usaha dilakukannya untuk menopang perekonomian keluarga dan menabung untuk kuliah.

Saat di INS Kayu Tanam, Nia rela datang terlambat dan menerima hukuman demi menyiapkan barang dagangannya, untuk dijajakan di sekolah.

Sepengetahuan Yoeka, Nia tidak hanya berjualan saja. Namun, ia juga pernah mencoba menjadi kuli panggul demi menggapai mimpinya tersebut.

"Kalau saya jadi Anya, mungkin tidak akan bisa. Hanya manusia terpilih bisa melakukan hal serupa," ujarnya sambil menangis mengingat sosok alamrhumah Nia.

Sementara itu ia juga mengungkap kepribadian Nia. "Anya itu, orangnya sangat cuek dengan orang baru. Tapi kalau sudah dekat, tidak ada batasan lagi," ujar Yoeka.

Yoeka sendiri mengaku sedih lantaran terakhir kali sempat bertemu tanpa sengaja dengan Nia di pasar.

Saat itu, ia sempat berbincang banyak dengan sahabatnya tersebut.

Nia Kurnia Sari (18) rupanya memiliki cita cita mulia semasa hidupnya.

Nia sempat menyampaikan ke Yulismar, mantan gurunya di INS Kayu Tanam bahwa ia ingin menjadi guru Bahasa Indonesia.

Yulismar mengatakan jika Nia sangat tertarik dengan pelajaran yang ia ajarkan.

Bahkan, Nia sangat aktif setiap kali jam pelajaran tersebut berlangsung.

Tak hanya itu saja, Nia yang tertarik dengan pelajaran Bahasa Indonesia juga pandai berbahasa Arab.

"Saya sempat sarankan, supaya Nia lanjut kuliah keguruan dan nanti bisa mengajar," tuturnya dilansir dari Tribun Padang.

Selain belajar bahasa Indonesia, Nia juga pandai berbahasa Inggris dan bahasa arab.

Namun pilunya, cita cita Nia menjadi guru bahasa Indonesia, terlihat satu hari jelang ia dinyatakan hilang.

Nia bersama temannya hendak mendaftar ke STKIP Nasional jurusan PGSD. "Tapi belum sempat mendaftar, Nia sudah tiada, mimpinya terkubur begitu saja," ujarnya. 

Guru Terpukul


Sementara, kabar kepergian Nia mengguncang para guru hingga menangis pilu mengingat sosok sang gadis penjual gorengan yang dikenal baik.

Guru Yulismar mengatakan bahwa ia mengetahui kabar hilangnya Nia saat tengah berkegiatan di masjid lingkungan sekolah.

Saat itu ia mengetahui jika Nia Kurnia Sari (18) hilang dan dagangannya ditemukan berserakan. "Informasi itu sontak membuat saya dan guru lainnya mengeluarkan air mata, mengingat siswa yang sudah kami anggap anak tersebut," ujarnya, Rabu (9/11/2024) dilansir dari Tribun Padang.

Mendengar informasi itu, Yulismar langsung membayangkan wajah periang dan murah senyum Nia, yang saat itu dalam bahaya.

Apalagi para guru menurut Yulismar sangat mengenal betul sosok Nia, karena ia siswa berprestasi baik di bidang akademik dan non akademik.

"Nia juga siswa yang gigih, ia tidak sungkan untuk berjualan di sekolah. Baik pada siswa dan seluruh guru," ujarnya.

Guru-guru cukup terpukul, karena cita-cita besar Nia menjadi guru bahasa Indonesia terkubur oleh pelaku yang telah menghabisi nyawanya. 

"Saya berharap, pelaku bisa ditangkap dan diadili seberat-beratnya," ujar Yulismar. 

Sebelumnya, kabar kehilangan Nia, sempat membuat heboh masyarakat Nagari Guguak, 2x11 Enam Lingkung, mengingat sosok nia yang sangat luar bisa.

Dalam kesehariannya, NKS biasanya berangkat jualan gorengan keliling setiap hari mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Sebelum dikabarkan hilang, ia berjualan memakai baju kaos oblong dan celana warna hitam.

Namun gadis yang akrab disapa Nia ini ilaporkan hilang pada pukul 18.00 WIB saat sedang menjalani rutinitas sebagai penjual gorengan asongan.

Sejak Nia dinyatakan hilang, seluruh warga langsung melakukan pencarian, mulai pukul 23.00 sampai 04.00 WIB, tapi hasilnya nihil.

Ketika pencarian dilanjutkan besoknya (Sabtu), masyarakat menemukan barang dagangan Nia, mulai dari gorengan, kantong plastik, botol saus dan uang tidak beberapa jauh dari lokasi rumahnya.

Barang dagangan Nia itu, ditemukan dalam kondisi berserakan di atas tanah, melihat itu kuat dugaan masyarakat bahwa Nia mengalami tindak kejahatan.

Setelah menemukan barang dagangan Nia, berturut-turut warga bersama tim gabungan menemukan pakaiannya di seberang lokasi penemuan dagangan.

Terakhir baru warga menemukan gundukan tanah merah dan ikat rambut Nia. Saat itu baru ditemukan juga tubuh Nia. Tubuhnya ditemukan dalam kondisi terkubur dalam tanah dengan kondisi tanpa busana.

Jasad tersebut langsung dievakuasi pihak berwajib untuk dilakukan autopsi ke RS Bhayangkara Padang.

Kemarin, autopsi selesai dilakukan dan jenazah Nia juga sudah dimakamkan di kuburan kaum dekat kediamannya.

Melalui pemakaman tersebut, Nia bersama mimpinya untuk kuliah turut terkubur, kematiannya masih misterius, pelaku belum diketahui dan hasil autopsi juga belum bisa diungkap oleh polisi.

Sumber: tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita