Cerita Polisi soal 4 Pemuda di Kasus Tewasnya Gadis Penjual Gorengan di Pariaman

Cerita Polisi soal 4 Pemuda di Kasus Tewasnya Gadis Penjual Gorengan di Pariaman

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Cerita Polisi soal 4 Pemuda di Kasus Tewasnya Gadis Penjual Gorengan di Pariaman

GELORA.CO -
Polisi masih menyelidiki kasus tewasnya Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan di Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar). Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi, termasuk tiga pemuda.

"Kami telah periksa beberapa saksi. Di antaranya adalah satu orang yang terakhir melihat korban, keluarganya yaitu ibu dan kakak perempuannya, dan tiga orang pemuda di Nagari tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman AKP Reggy kepada wartawan, Selasa (10/9).

Kata Reggy, sebenarnya ada satu lagi pemuda yang dijadwalkan untuk dilakukan pemeriksaan. Namun pemuda tersebut kabur, tidak ada di rumahnya.

"Dari empat pemuda tersebut satu di antaranya belum ditemukan sampai saat ini, kita masih melakukan pengejaran," kata Reggy.

Reggy memastikan hingga saat ini polisi belum menentukan tersangka. Semua pihak yang diperiksa masih berstatus saksi.

"Baru hanya sebatas saksi. Belum ada tersangka sembari itu tim masih melakukan penyelidikan lebih dalam," katanya.

Ia mengatakan saat ini autopsi telah dilakukan, namun hasilnya masih menunggu dari pihak yang berwenang.

"Autopsi sudah dilakukan namun hasilnya masih kami tunggu," katanya.

Ia juga berharap agar warga bersabar dalam kasus ini yang jelas pihaknya telah mengerahkan segala sumber daya.

Nia ditemukan tewas terkubur


Nia ditemukan terkubur di lahan perkebunan di Korong Pasa Gelombang, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (8/9).

Ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya, dan ia dikubur tanpa busana.

Keluarga menyebut, Nia terakhir kali meninggalkan rumah pada Jumat (6/9). Ia pergi jalan kaki, menjajakan gorengan.

Tak jauh dari lokasi, ada gorengan yang berserakan di semak-semak. Diduga kuat, gorengan itu adalah dagangan dari Nia.

Ada juga paper bowl dan botol plastik berisi saus. Nia sehari-hari berjualan gorengan keliling di kampungnya untuk membantu ibunya. Ia menjajakan dagangan dengan membawa baki nampan.

Sumber: kumparan
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita