GELORA.CO - Pihak kepolisian meminta bantuan doa dari masyarakat dalam menangkap pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari (18) yang merupakan gadis penjual gorengan.
Nia dinyatakan hilang sejak Jumat, 6 September 2024. Saat itu, ia diketahui sedang berjualan gorengan.
Tiga hari kemudian, pada Minggu, 8 September 2024, jasadnya ditemukan terkubur di lahan perkebunan di Korong Pasa Gelombang, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan, pengejaran pelaku ditangani tim khusus yang terdiri dari Ditreskrimum Polda Sumbar dan Polres Padang Pariaman.
Menurutnya, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Polres tetangga untuk membantu penangkapan pelaku.
"Kami harap masyarakat bisa bersabar dan terus memberi dukungan serta doa agar diduga pelaku bisa segera kami tangkap," ujarnya dikutip dari TribunPadang, Minggu (15/9/2024).
Meski sudah kantongi identitas, pihak kepolisian masih sulit menangkap diduga pelaku dalam kasus Nia.
Kesulitan ini, kata Dwi, terjadi karena diduga pelaku lebih menguasai medan dari pihaknya.
"Jadi saat kita sampai di lokasi, diduga pelaku ini langsung melarikan diri. Makanya kita masih memburu pelaku," ujarnya.
Terduga Pelaku Lihai
Dwi menyampaikan, terduga pelaku dalam kasus ini diduga satu orang dan identitasnya sudah diketahui.
Identitas pelaku ini mulai mengerucut setelah polisi mendapat sejumlah barang bukti mulai dari pakaian korban hingga pakaian dan sendal milik terduga pelaku.
Selain barang bukti, pihak kepolisian juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi mulai dari saksi sekitar TKP hingga saksi yang tempat dilalui korban berdagang pada hari saat korban tidak pulang dan dinyatakan hilang.
"Proses pengejaran sudah kami lakukan, tapi terduga tersangka ini cukup lihai karena lebih mengetahui medan," ujar Dwi.
Sehingga pihak kepolisian setiap kali hendak menemukan terduga pelaku, ia berhasil melarikan diri terlebih dahulu.
Sahabat Nia Kerap Terbangun saat Malam Hari
Yoeka (19) hanya bisa menangis saat mengetahui sahabatnya Nia Kurnia Sari telah pergi meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.
Yang membuat ia sedih, kematian Nia yang sangat memmilukan. Nia yang sehari-hari berjualan gorengan ditemukan terkubur dalam kondisi tidak berbusana.
Polisi menduga Nia dibunuh lalu dirudapaksa. Yoeka pun selalu meneteskan airmatanya saat menjawab pertanyaan wartawan.
Yoeka mengaku selalu meneteskan airmata setiap mengingat perjuangan sahabatnya itu. Selain pintar dan berprestasi, Nia tidak ingin membebani orang tuanya dan berusaha mandiri dengan menjual gorengan.
Ia mengaku sejak kematian Nia, ia selalu tak bisa tidur nyenyak. "Kalau malam terbangun, dan teringat sama dia," ujarnya.
Yoeka merupakan teman SMA Nia yang persahabatan mereka sangat rekat. "Kami sudah seperti keluarga," ujarnya.
Meski mereka telah lulus sekolah, kebersamaan selalu terjadi. Keduanya selalu memposting di medsos saat keduanya sedang bertemu.
Saking dekatnya, keduanya punya panggilan sayang. Yuka memanggil Nia sebagai Anya, sedangkan Nia memanggil Yuka sebagai Ade.
Yoeka mengatakan ia selalu mendukung Nia yang ingin meraih cita-citanya. Almarhumah memang tidak manja.
Ia menolak beasiswa karena tak sesuai dengan harapannya. Namun ia tetap memagang cita-citanya untuk kuliah pada tahun mendatang.
Untuk meringankan orang tua, Nia pun berjualan gorengan, hingga akhirnya musibah terjadi.
Kini sahabat Yoeka telah tiada. Ia meminta agar polisi secepatnya menangkap pelaku dan menghukum seberat-beratnya
Sumber: Tribunnews