GELORA.CO - Peluncuran serangan mematikan besar-besaran Israel ke Lebanon mendapat dukungan dari rekan setianya, Amerika Serikat.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin mengatakan posisi Washington untuk terus mendukung Israel dalam upayanya membela diri dari serangan Hizbullah di perbatasan Lebanon.
“Menteri menyatakan dukungannya terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri saat Hizbullah memperluas serangannya lebih dalam ke Israel," kata Sekretaris Pers Pentagon Mayjen Pat Ryder merujuk pada apa yang disampaikan Austin kepada Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Senin (23/9).
Selain mendukung serangan militer, Austin juga mendorong agar pihak berkonflik menempuh jalur damai dan menilai kesepakatan gencatan senjata Gaza akan membantu situasi tersebut.
"(Austin) menekankan pentingnya menemukan jalan menuju solusi diplomatik yang akan memungkinkan penduduk di kedua sisi perbatasan untuk kembali ke rumah mereka secepat dan seaman mungkin,” tambah Ryder, seperti dimuat Al Arabiya.
Israel melakukan serangan siber nasional terhadap sistem komunikasi Hizbullah, yang menyebabkan puluhan korban dan ribuan lainnya terluka. Mayoritas korban adalah anggota atau pejuang Hizbullah, menurut pejabat AS.
Pentagon sebelumnya mengatakan tidak akan mendukung operasi ofensif Israel ke Lebanon atau tempat lain.
AS telah berusaha meyakinkan Israel bahwa eskalasi konflik militer tidak akan mencapai tujuan mereka untuk mengembalikan penduduk ke perbatasan utara dengan Lebanon.
Namun Israel telah mengabaikan seruan AS dan memutuskan untuk terus maju dengan salah satu kampanye pengeboman paling intens sejak perang Juli 2006 antara Hizbullah dan Israel.
Hizbullah telah mengatakan akan menghentikan serangan lintas perbatasannya setelah gencatan senjata tercapai di Gaza.
Dengan prospek yang meredup dan pejabat AS yang pesimis tentang kesepakatan semacam itu yang akan segera terjadi, Israel berusaha menekan Hizbullah untuk memisahkan konfliknya dari perang Gaza.
Hizbullah yang didukung Iran mengatakan tidak akan berhenti dan Israel yang dipersenjatai AS mengatakan akan terus menargetkan depot senjata Hizbullah dan infrastruktur lainnya selama diperlukan.
Sementara itu, para diplomat dan pejabat tinggi Iran berada di New York untuk menyatakan kesediaan mereka untuk merundingkan kesepakatan nuklir baru dengan Barat.
Teheran telah mengancam akan membela Hizbullah, tetapi belum melakukannya dan sejauh ini belum menanggapi pembunuhan pejabat tinggi Hamas oleh Israel di jantung ibu kota Iran
Sumber: rmol