GELORA.CO - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando menilai tuduhan Gibran Rakabuming Raka tidak pantas menjadi Wakil Presiden (Wapres) karena tidak beretika dan sering bicara mesum berdasarkan akun Kaskus Fufufafa bermasalah.
Pasalnya hingga sekarang tidak ada bukti Gibran merupakan pemilik akun Kaskus Fufufafa yang kerap menghina Presiden terpilih Prabowo Subianto, terlebih postingan tersebut ditulis 10 tahun lalu pada Pilpres 2014.
"Tuduhan ini bermasalah karena tidak ada bukti bahwa Gibran adalah pemilik akun Fufufafa, dan ini bermasalah karena yang diangkat adalah apa yang ditulis akun Fufufafa satu dekade yang lalu," ungkapnya.
"Dan yang diangkat pun sekedar ejekan-ejekan kurang ajar yang sangat biasa ditemukan dalam pertarungan politik di Indonesia," imbuhnya, dikutip dari YouTube COKRO TV, Kamis (26/9).
Diketahui, cuitan akun Kaskus Fufufafa yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka kerap menyerang Presiden terpilih Prabowo Subianto dan keluarganya, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusuo atau biasa disapa Didit Prabowo yang merupakan anaknya, dan mantan istrinya Titiek Soeharto.
"Istri cerai, Anak homo, Trus mau lebaran sama siapa?" bunyi salah satu cuitan @fufufafa yang di-screenshot netizen dan diunggah kembali di akun X @ARSIPAJA.
"Tentara pecatan, cerai, anak melambai, pendukungnya radikal, partai koalisi gak all out mendukung," tulis akun Fufufafa.
"Kasihan capres yang anaknya designer homo," tulis akun Fufufafa.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa akun Kaskus Fufafa bukan milik Wakil Presiden (Wapres) terpilih Gibran Rakabuming Raka berdasarkan investigasi yang dilakukan pihaknya.
"Sudah kami track. Ada tim yang mengecek, yang pasti bukan punya Mas Gibran," ujar Budi ditemui awak media di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis (12/9/2024), dikutip dari Detik.
Namun meskipun demikian, Budi belum dapat mengungkapkan hasil akhir siapa pemilik akun tersebut karena investigasi masih berlangsung, jika sudah akan segera diumumkan.
"Nanti lagi dicari, pasti nanti ketahuan, tapi pasti bukan (Gibran). Nanti diumumin kalau tahu yang punya, nanti diumumin," tuturnya.
Sumber: wartaekonomi