9 Qoutes Faisal Basri, Bijaksana dan Penuh Arti

9 Qoutes Faisal Basri, Bijaksana dan Penuh Arti

Gelora News
facebook twitter whatsapp
9 Qoutes Faisal Basri, Bijaksana dan Penuh Arti

GELORA.CO -
Qoutes dari Faisal Basri selalu menjadi inspirasi dan membuka pikiran banyak orang. Seorang ekonom senior itu selalu mencurahkan isi kepalanya lewat qoutes atau kata-kata bijak melalui sosial medianya. 

Faisal Basri meninggal pada Kamis (5/9/2024) pukul 03.50 WIB, dalam usia 65 tahun. Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (Indef) itu wafat di Rumah Sakit (RS) Mayapada, Kuningan, Jakarta.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Inilah.com, mendiang disemayamkan di rumah duka yang beralamat di Kompleks Gudang Peluru Blok A 60, Tebet, Jakarta Selatan.

Adapun pemakaman dilakukan setelah Asar dari Masjid Az Zahra, Gudang Peluru, Tebet, Jaksel.

Faisal Basri lahir pada 6 November 1959 di Bandung, Jawa Barat. Faisal Basri adalah keponakan Adam Malik, mantan Wakil Presiden RI (1978-1983).

Dalam jejak karirnya, Faisal meraih gelar sarjana di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (UI) tahun 1985. Tidak hanya itu, dia juga mendapatkan gelar Master of Arts bidang ekonomi di Vanderbilt University, Amerika Serikat.

Selama ini, Faisal Basri dikenal sebagai akademisi sekaligus pengajar di UI. Dirinya merupakan pendiri Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) yang aktif tahun 1995-2000.

Faisal Basri juga pernah terjun ke dunia politik. Ia sempat mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Biem Benyamin dalam Pilkada 2012.

Saat itu, pasangan Faisal Batubara-Biem Benjamin gagal lolos putaran kedua setelah kalah bersaing dengan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Berikut adalah Beberapa Qoutes atau Kata-kata Bijak yang Inspiratif dari Faisal Basri:

  1. "Wahai orang yang baik Janganlah berdiam diri."
  2. "Kesabaran rakyat ada batasnya."
  3. "Pihak yang selalu menutup-nutupi kesalahan dan menyalahkan pihak lain cenderung terus-menerus berbuat kesalahan."
  4. "Pemburuan rente kian merajalela: beras, gula, garam, nikel, batu bara, dan banyak lagi. Penikmatnya segelintir oligarch. Jurang kaya-miskin melebar, tax ratio melorot terus. Tidak heran kalau radikalisme tumbuh subur."
  5. "Panglima perang diam membisu, yang diurus pengusaha melulu."
  6. "Berilmu tapi tak mengamalkan. Berkuasa tapi tak amanah."
  7. "Rezim yang kian banyak melakukan kesalahan (membusuk) akan memandang perbedaan sebagai musuhnya dan apa saja yang melemahkannya sebagai ancaman, termasuk teknologi."
  8. "Langit demokrasi akan kelabu jika kekuatan politik, bisnis, dan media berada di satu tangan."
  9. "Ya Allah, limpahi kami kekuatan untuk menghadapi krisis ini. Tunjukkan kepada kami cara terbaik untuk menghadapi dan mengatasinya agar kami segera bangkit."
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita